ABSURD COUPLE :
Burung Garuda***
Beberapa hari telah di lalui, dan ini hari terakhir mereka. Tempat terakhir yang akan di kunjungi di kota ini adalah sebuah tempat wisata alam. Bukan hanya flora dan fauna namun banyak juga permainan-permainan menarik.
Johan menyuruh Bimo untuk mengajak Gisya supaya Nata bisa ia ajak berjalan-jalan di tempat luas ini.
"Nat, ada labirin horror. Masuk yuk."
"Nggak mau. Kenapa lo gak sama Bimo aja sih, biar Gisya sama gue."
"Nanti gue dikira suka cowok gimana?"
"Derita lo."
"Ih jahat. Ayo ikut gue ke labirin."
"Pemaksa."
"Memang."
Sejujurnya, Nata takut duluan sebelum masuk labirin itu. Tampilan luarnya berbentuk rumah angker jaman dulu dan itu membuat Nata ragu untuk melajukan langkahnya.
"Lo takut ya? Cemen lo."
"Nggak."
"Terus, lo kenapa berhenti."
"Yaudah ayo."
"Kita buat kesepakatan. Jangan tekan tombol bantuan sebelum ada yang nyerah di antara kita."
"Iya. Bawel."
Nata memberanikan diri untuk jalan terlebih dahulu. Kesan pertama saat masuk rumah itu rasanya dingin. Pintar sekali pembuat labirin ini.
"Gue tau lo takut." bisik Johan di telinga Nata. Kemudian Johan menggenggam lengan Nata. Nata sama sekali tidak menolak, hal itu membuat Johan tersenyum tanpa Nata tahu.
Berkali-kali mereka menemukan jalan buntu dan setan-setan yang tidak mengambang dan berkali-kali juga mereka berdebat akan masuk ke lorong yang mana. Seperti saat ini;
"Ke kiri Johan."
"Kanan Natalie. Burung garuda aja nengoknya ke kanan."
"Ini bukan nyelesaiin soal PPKN."
"Oke kita ke kiri dulu."
Nata semangat dan percaya diri kemudian ketika masuk belokan,
"AAAAA" Nata berteriak kaget karena mendapati seseorang dengan make up seperti berdarah darah dan jaitan dimana-mana. Nata berbalik dan memeluk Johan karena sangat takut dan dengan jiwa modusnya, Johan balik memeluk Nata.
Setan palsu itu kemudian tersenyum pada Johan kemudian meninggalkan Nata dan Johan. Nata bergetar hebat di pelukan Johan.
"Udah gak ada."
Nata menetralkan ketakutannya supaya tidak terlihat oleh Johan. "Gue suka kalo lo peluk." bisik Johan.
Nata melepaskan pelukannya dan mendorong Johan menjauh. "Najis." setelah mengatakan itu, Nata berjalan dan menekan tombol petunjuk. Setelah melihat lorong yang lampunya menyala, Nata segera berjalan ke arah sana dengan percaya diri karena jika jalannya tidak buntu, Nata tidak akan menemukan setan sialan itu.
"Nyerah lo Nat? Cemen banget."
"Bodo."
"Mau ke mana sih Nat?"
Nata berheti berjalan kemudian menoleh ke belakang menatap lelaki modus yang saat ini nyengir kuda. "MAU CARI JASA BUNUH ORANG." Nata kembali berjalan ke luar sedangkan Johan tertawa puas mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...