ABSURD COUPLE:
Sebuah Amarah***
Music : Sheila On 7 - Dan
***
Sepulang sekolah, Gisya meminta supir yang biasa menjemputnya untuk tidak langsung ke rumah melainkan menuju apartemen Nata. Langkah Gisya berhenti di depan sebuah pintu apartemen yang biasa ia kunjungi untuk sekedar mengobrol, makan, tidur, dan berbagi cerita. Kini, tujuan Gisya lain dan sudah bisa di pastikan bahwa Nata akan menyambutnya dengan cara yang tidak seperti biasanya. Gisya yakin, Nata akan terlihat berbeda.
Gisya menghembuskan nafas pelan seolah bersiap dengan apapun ucapan Nata yang mungkin akan membuat Gisya semakin bersalah. Gisya menekan bel apartemen kemudian dalam hitungan menit, seseorang membuka pintu dan bertatapan dengan Gisya.
"Nat--"
"Gue gak nerima tamu, Gis."
Nata hendak menutup pintunya namun Gisya menahan. "Nat, please. Gue harus jelasin semuanya."
"Gak usah, Gis."
"Gue mohon. Kalo sekiranya penjelasan gue gak mau lo denger lagi, lo bisa usir gue. Tapi izinin gue dulu buat sedikit aja jelasin sama lo."
Diam. Nata diam dibalik pintu seolah sedang memikirkan ucapan Gisya. Apa salahnya mendengarkan penjelasan sebentar. Hingga kemudian pintu mengendur perlahan seolah mengizinkan Gisya untuk masuk. Gisya tersenyum kemudian masuk apartemen Nata dan menutup kembali pintunya.
Nata tidak mengucapkan apapun kemudian duduk di sofa yang menghadap televisi. Gisya mengikuti Nata duduk di sana.
"Nat, gue minta maaf."
"Minta maaf setelah lo jelasin. Udah deh Gis, basi tau gak. Muak gue lama-lama."
"Gue ada di posisi yang serba salah. Bukan hanya gue, tapi Johan ada di posisi yang sama."
Nata mendengarkan tanpa menoleh pada Gisya. Tatapannya jatuh pada pigura yang menampilkan foto dirinya dengan wajah kesal. Pigura itu Johan yang membawanya bahkan yang mengambil gambarnya adalah Johan. Ia sengaja menaruhnya di apartemen Nata supaya Nata selalu ingat bahwa Johan adalah lelaki yang sangat suka pada wajah kesal Nata.
"Nat, gue bingung harus jelasin dari mana tapi gue bakal jelasin semuanya. Pertama, mengenai gue di antara lo, Johan, dan Zenia. Sebelum lo datang sampai akhirnya jadi sahabat gue, Zenia dan Johan udah jadi sahabat gue dari dulu Nat. Mereka memang pacaran, oke gue mengakui gue tahu itu. Tapi Nat, gue gak pernah nyangka kalo lo sama Johan bakal seerius ini. Gue gak pernah nyangka kalo akhirnya lo beneran suka sama Johan. Gue gak bisa bilang sama lo soal Zenia karena hal itu bisa bikin hubungan lo dan Johan hancur dan lagi Johan pernah janji sama gue kalo dia bakal ngomong jujur sama lo soal ini sebelum Zenia balik sekolah lagi. Selain itu kalo gue bilang sama Zenia mengenai kedekatan lo sama Johan, itu bisa bikin Zenia pengen balik ke sini dan akhirnya pengobatannya gak berjalan dengan baik."
"Lo takut hubungan gue dan Johan hancur, asal lo tau Gis, kali ini bukan hubungan lagi tapi hati gue."
"Iya Nat, gue ngerti makannya gue mau perjelas. Kedua, mengenai Zenia dan Johan. Mungkin lo gak tau pengobatan apa yang lagi Zenia tekuni selama ini. Fisiknya mungkin sehat Nat, tapi batinnya yang hancur, jiwanya yang hancur. Lo pernah denger soal Depresi akut? Dimana dia bisa sampai bunuh orang hanya karena hal sepele yang menyakiti hatinya? Itu keadaan batin Zenia. Keluarganya hancur. Pemicu depresinya adalah keributan orang tuanya yang terjadi hampir setiap hari. Pukulan, tamparan, cacian, itu udah jadi makanan dia setiap pulang sekolah. Sampai akhirnya, sore hari dia pernah niat bunuh diri di rooftop sekolah pas sekolah udah sepi. Usahanya gagal karena Johan yang waktu itu niat cari Feri dan temen-temennya tapi malah di suguhkan pemandangan Zenia yang terisak dan hampir lompat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...