ABSURD COUPLE :
Gara-Gara Bulu***
Baru saja Bimo mengumumkan bahwa guru matematikanya tidak dapat hadir karena istrinya akan melahirkan dan sekarang tugas matematika berjumlah sepuluh soal menanti mereka.
"Tugasnya, dikerjakan bersama teman sebangku." jelas Bimo.
Semua mendesah kesal berbeda dengan Johan dan Feri yang sedari tadi berhadapan seolah menyusun teks proklamasi yang sangat penting. Nata menoleh ke samping menatap punggung Johan dengan sebal, karena jika tugasnya di kerjakan perbangku, sama saja Nata mengerjakan sendiri.
"Kadal aja kadal." ucap Feri
"Boleh tuh. Terus ininya apa?"
"Mmm.. Apa ya..."
"Pacar aja gimana?."
"Pinter lo Jo."
"Ya iyalah. Ini nih satu lagi."
"Berduka tuh pas banget."
"Bangga gue Fer sama lo. Bagus ide lo."
Nata mengabaikan percakapan mereka karena rasanya tidak penting. Mungkin mereka sedang mengisi TTS mungkin juga sedang membuat dongeng kepunahan kadal setelah menjadi pacar mereka.
Nata frustasi dengan tiga soal terakhir. "Johan lo bantuin kek, susah nih. Kalo lo gak ikut kerja nanti gue laporin, mampus lo."
Bukannya mengerjakan, Johan malah berdiri di atas mejanya dan Feri di kursinya.
Qerjak Lembur bagai Qadal
Sampai lupa sama Pacar
Oh hati terasa berdukaSeluruh siswa tertawa seraya menatap Johan adapun yang menatap dengan sebal karena merasa terganggu. Johan melanjutkan lagunya
Maksud hati bahagiakan--
"AAAAAWWWW." pekik Johan ketika merasa bulu kakinya di cabut.
Nata yang melakukannya karena kesal mejanya ikut bergoyang karena Johan. Nata memperhatikan bulu yang berhasil dia cabut.
"Perasaan target gue dua, kok cuma satu ya?." Nata berucap seraya memperhatikan bulu yang di apit jempol dan telunjuknya.
"Nat lo ngapain sih sakit banget parah." Johan terduduk di meja seraya mengusap kaki di bawah bitisnya. Sedangkan teman sekelasnya menertawakan Johan begitupun Feri yang sudah terpingkal-pingkal.
Nata menoleh pada Johan.
"Jo, kayanya ketinggalan satu deh.sini gue ca--" baru saja Nata mendekatkan tangannya ke kaki Johan namun Johan menepisnya dan turun dari meja."Apaan sih, ogah. Sakit Nat seriusan lo mah tega bener."
"Jo, ekspresi lo kaya mau ilang perawan aja." ucap Leo.
"Bacot njeng. Sini bulu anu lo gue cabut biar lo tau rasanya."
Semua siswa tertawa mendengar ucapan dan ekspresi Johan yang terlihat sangat kesal begitupun Nata. Johan menarik kursinya dan duduk di samping Nata. Nata dengan senang hati memeberikan soal yang belum ia kerjakan.
Johan menerimanya dan mulai mengamati soal. Tangannya dengan terampil menari-nari di atas buku.
"Johan, satu lagi tanggung." bisik Nata.
"Ogah. Sonoan lo duduknya."
Nata terkikik geli. Ide menjahili orang menyebalkan seperti Johanpun terlintas di fikiran Nata. Dengan sengaja Nata menjatukan pensilnya dan terjatuh pas di samping kaki Johan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...