8

618 97 10
                                    


"Dokter Minhyun, diminta oleh Dokter Suga ke ruangan sekarang. Beliau butuh asisten untuk operasi pemasangan kateter jantung jam 1 siang ini" panggil perawat rumah sakit pada seorang lelaki tinggi tampan berjas putih yang sedang sibuk wara wiri di IGD rumah sakit.

Dokter Minhyun mengangkat sebelah tangannya dan memberi tanda 'oke' pada perawat tersebut.

Sudah 4 bulan sejak pria berusia 24 tahun itu mulai bekerja di Rumah Sakit ini. Setelah menjalani masa kuliah 3,5 tahun ditambah dengan masa koas hingga ujian nasional sebagai dokter selama kurang lebih 2 tahun, akhirnya ia memperoleh gelar dokter secara resmi. Kini Minhyun mulai masa internship di salah satu Rumah Sakit milik keluarga kakeknya. Ayah Minhyun adalah seorang Professor di bidang orthopedi (spesialis bedah tulang), sedangkan Ibu nya merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin. Begitu juga dengan Kakek serta para pamannya yang juga berprofesi sebagai dokter.

Awalnya Minhyun tidak tertarik untuk menjadi dokter, namun karena tuntutan keluarganya, akhirnya ia mau untuk sekolah kedokteran. Namun ia menolak untuk bersekolah di Jepang tempat kedua orangtuanya menetap. Ia memilih tinggal sendiri, hidup mandiri di apartemen yang diibelikan oleh ayahnya.

Kring Kring Kring Kring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kring Kring Kring Kring

Minhyun merogoh sakunya dan mengeluarkan handphonenya. Ia tersenyum melihat nama "Ibu" di layar ponselnya tersebut.

"Ibu dan Ayah mau pulang Hyun. Kakek minta ayah kamu untuk mengurus rumah sakit disana, kakek ga suka kami lama-lama tinggal di negara orang" curhat Ibu Minhyun.

"Ya udah, bagus dong Bu. Kapan berangkat kesini?" tanya Minhyun sembari tersenyum mendengar rencana kepulangan kedua orangtuanya itu.

"Minggu depan, semuanya udah siap. Ayah dan Ibu akan menetap di sana. Paling sekali sebulan balik ke Jepang untuk urusan klinik di sini"

"Baguslah Bu. Nanti Minhyun ke rumah, buat beres beres rumah sebelum ibu ayah pulang"

"Duuh, anak laki-lakiku emang selalu bisa diandalkan. Oh ya, Sujin dan Aron katanya masih mau tetap di Jepang. Paling mereka yang ngurusin klinik. Oh ya Hyun, Guanlin gimana kuliahnya? Nilainya ga makin parah kan?" tanya Ibu Minhyun penasaran, 

Kakak Minhyun tertua yaitu Sujin menikah dengan Aron yang sesama berprofesi dokter dan menetap di Jepang. Sedangkan adik bungsu Minhyun, yaitu Guanlin sedang kuliah jurusan kedokteran di Universitas yang sama dengan Minhyun dan sedang menginjak semester 2.

"Guanlin aman kok Bu, ga usah cemas. Dia kan udah gede" jawab Minhyun menenangkan Ibunya.

"udah dulu ya Bu, Minhyun mau lanjut jaga IGD"

"eh bentar Nak, ada satu lagi" potong Ibu Minhyun sebelum anaknya menutup panggilan itu.

"Minggu depan, setelah ayah dan ibu pulang, kami ingin ajak kamu makan malam sama temennya Ayah. Kamu harus luangin waktunya, Sabtu malam Nak, kosongin jadwal kamu ya. Ini penting lo, soal masa depan kamu juga" jelas Ibu Minhyun.

"Iya Bu" lalu Minhyun menutup telpon dari Ibunya.

Teman ayah? Kenapa aku harus ikut juga, heran. Batin Minhyun




Jangan lupa vote dan comment ya :)

aku bakalan fast update kok hehe

Kesalahan Kedua | Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang