21

575 80 0
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 12 siang. Minhyun dan Arin hanya duduk malas di depan TV sambil menonton acara tv. Minhyun duduk santai sambil memeluk Arin yang sibuk ngemil makanan dan tetap fokus pada acara TV yang ditontonnya.

Kring kring kring

Perhatian Minhyun teralihkan pada bunyi handphonenya yang ada di atas meja. Pria itu berdiri dan menjauh dari suara TV untuk mengangkat teleponnya.

Arin memperhatikan Minhyun sejenak dan kembali fokus pada acara TV yang ditontonnya.

"Rin.." Panggil Minhyun pelan setelah selesai melakukan percakapan di telepon.

"hm?" Arin mengalihkan fokusnya pada Minhyun yang masih berdiri di tempatnya tadi.

"Maaf ya, aku harus ke rumah sakit" ucap Minhyun dengan wajah serius.

"bukannya kakak udah ambil cuti buat 5 hari?" tanya Arin bingung.

"Iya Rin. Tapi rumah sakit lagi butuh tenaga. Tadi orang rumah sakit minta aku datang soalnya ada kecelakaan kereta dan IGD rame banget sekarang" Minhyun ngacak rambutnya.

Saat sedang bicara, mata keduanya teralihkan pada breaking news di TV mengenai berita peristiwa kecelakaan kereta yang muncul. Kecelakaan tersebut tidak jauh dari lokasi mereka, dan dari berita tersebut sepertinya banyak memakan korban jiwa maupun korban luka-luka.

"Ya ampun kak, jangan jangan"

Kedua mata mereka bertemu seolah mengerti situasi yang sedang terjadi saat ini.

"Kakak buruan siap-siap. Pasti di rumah sakit lagi sibuk banget sekarang"

Minhyun mengangguk dan segera bersiap-siap

"Aku berangkat dulu ya Rin, Maaf ya...aku-"

Ucapan Minhyun terpotong Arin

"Udah gapapa kok Kak, buruan berangkat. Hati-hati Kak Minhyun"

Ucap Arin sambil tersenyum dan melambaikan tangannya sembari melihat Minhyun yang berjalan keluar pintu apartemen.

Sebenarnya Arin sedih, karena di hari libur dimana mereka harusnya bersenang-senang, Minhyun malah harus ke rumah sakit. Namun Arin sadar, jika Minhyun sebagai seorang dokter punya tugas yang lebih berat. Ia hanya tersenyum dan berdoa agar Minhyun bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan bisa cepat pulang nantinya.

Arin kembali duduk di sofa dan fokus pada berita kecelakaan yang masih tayang di TV. Ia berempati terhadap para korban kecelakaan tersebut.

Tiba-tiba hpnya bergetar dan berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Arin menyipitkan matanya melihat nama yang tertera di pop up pesan yang masuk

Kang Daniel

Arin...















***

Minhyun dengan handscoon dan maskernya berjalan di lorong rumah sakit. Dia melakukan beberapa tindakan terhadap pasien korban kecelakaan yang datang, dibantu oleh beberapa perawat.

Sejak awal datang sampai malam, tidak ada jeda istirahat baginya. Lelaki itu sibuk mengurus pasien dengan beberapa dokter lainnya.

Beberapa kali juga ia ikut dalam operasi bersama Dokter Suga.

"Sorry ya Hyun, pengantin baru jadi ikutan dinas" ucap Dokter Suga pada Minhyun saat mereka berjalan keluar ruang operasi. Minhyun hanya tersenyum.

Dokter Suga merupakan senior Minhyun yang sudah dekat dengannya dan juga keluarga Hwang lainnya. Sebenarnya di rumah sakit ini, hanya beberapa orang saja yang tau Minhyun adalah cucu pemilik rumah sakit dan baru saja menikah.

Entah apa alasan pasti keluarga Hwang, mereka belum mengumbar bahwa Minhyun adalah cucu pemilik rumah sakit. Dan juga belum mengumbar bahwa lelaki 24 tahun itu sudah menikah.

Mungkin karena status Minhyun yang masih dokter internship dan belum menjadi dokter tetap di rumah sakit tersebut. Kakek Hwang merasa belum waktunya memperkenalkan Minhyun sebagai pewaris rumah sakit itu pada khalayak.















terima kasih sudah mampir baca :)

Kesalahan Kedua | Hwang MinhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang