16. Malam Sial

8.6K 401 5
                                    

BAGIAN ENAM BELAS

"Kamu itu berbeda, kamu itu langka. Makanya aku suka."

-Nata the Choco-

"Street food?" Tanya Nata saat mereka sudah sampai di tempat tujuan. Choco hanya mengangguk menanggapi.

"Kenapa? Lo gak suka?" Heran Choco. Nata menggeleng. Bukannya ia tak suka Choco bawa kesini, hanya saja ia tak menyangka. Nata pikir Choco akan mengajaknya ke mall, sekedar makan atau nonton gitu.

"Yaudah yok!" Choco menggenggam tangan Nata. Membawa cewek itu masuk untuk menjelajah berbagai makanan di dalam street food itu.

Nampaknya keberuntungan sedang tak memihak pada keduanya. Street food itu sangat ramai di malam minggu ini.

"Lo mau apa?" Tanya Choco. Mata cowok itu celingak-celinguk mencari makanan yang sekiranya pas. Tak lupa juga genggamannya pada Nata yang makin mengerat, takut cewek itu terlepas di keramaian.

"Lihat-lihat dulu aja," sahut Nata. Entah sadar atau nggak, Nata pun juga ikut membalas genggaman tangan Choco. Posisinya sekarang tangan mereka saling menggenggam dan terkait. Tak seperti tadi hanya Choco saja yang menggenggam tangan Nata.

Tak jauh dari tempat mereka, mata Nata tak sengaja melihat stand yang menjual berbagai macam permen kapas. Bentuk-bentuk unik dari cotton candy itu membuat Nata jadi tergiur membelinya.

"Gue mau itu!" Tunjuk Nata seraya menyenggol-nyenggol lengan Choco. Choco pun melihat apa yang Nata maksud. Cowok itu menggeleng saat mengetahui yang Nata tunjuk itu.

"Yaudah," sahut Choco pelan. Walaupun pelan Nata masih bisa mendengarnya dengan baik. Langsung saja cewek itu berlari bak anak kecil menuju stand yang dia mau. Nata juga sudah melepaskan genggaman Choco tadi. Tentu saja Choco langsung mengejar Nata. Dari arah berlawanan, beberapa gerombolan anak kecil juga berlari, Sialnya Nata tak menyadari beberapa anak itu.

Kejadian itu terjadi dalam waktu kedipan mata. Segerombolan anak kecil itu tanpa sengaja menabrak Nata, yang mengakibatkan cewek itu terjatuh. Anak-anak itu juga membelalak saat melihat Nata yang terjatuh akibat ulah mereka. Sebenarnya bukan salah anak-anak itu saja, Nata pun salah. Tapi namanya juga anak-anak, mereka mana bisa di salahkan. Anak-anak itu langsung berlari meninggalkan Nata, tanpa mengucap sepatah kata.

Nata benar-benar menggeram kesal sekarang. Anak-anak kurang ajar! Sakitnya tak seberapa, malunya ini lho! Sekarang Nata menjadi pusat perhatian orang yang berlalu lalang. Choco langsung saja menghampiri Nata yang belum bangkit setelah terjatuh itu.

Nata meringis pelan saat melihat Choco yang berjalan menghampirinya. Nata pikir cowok itu akan memarahinya, tapi salah. Cowok itu hanya tersenyum sambil membantu Nata berdiri. Nata pun merasa ada yang aneh dengan sepatunya saat ia mencoba berjalan. Astaga! Tapak sepatunya patah. Mood Nata bertambah buruk sekarang. Benar-benar sial dia malam ini.

Choco melihat pandangan mata Nata yang mengarah ke sepatunya. Rupanya tapak sepatunya patah. Choco juga melihat mata Nata yang sudah memerah. Cewek itu sekarang mau nangis rasanya.

"Nat?" Choco mencoba menyentuh tangan Nata, cewek itu hanya diam tak merespon. Choco pun langsung menuntun Nata menuju sebuah bangku yang tak jauh dari mereka.

Nata the ChocoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang