BAGIAN EMPAT PULUH TUJUH
"Menjadi yang pertama sudah biasa. Dan aku ingin menjadi yang terakhir agar tak biasa untuk seseorang yang bagiku luar biasa."
-Velcho Aldevaro-Nata the Choco-
"APAAN SIH LO AH! RESE BANGET LO!" Teriak Nata dengan penuh umpatan.
Choco, manusia tersangka yang berhasil membuat Nata terkejut bukan main hanya menyengir dengan wajah tanpa dosa.
Nata berjalan menuju saklar lampu yang langsung menghidupkan lampu ruang tamu. Cewek itu duduk di single sofa dengan tangan kanan yang masih memegang botol berisi jus tadi.
"Mau ngapain malem-malem kesini?!" Tanya Nata ketus. Emosinya berlipat ganda saat ini. Suasana hatinya pun ikut memburuk melihat kehadiran Choco yang malam-malam datang ke rumahnya.
Belum sempat Choco membalas ucapan Nata, dari arah dapur terdengar derap langkah kaki di sertai dengan tepuk tangan riuh.
"HAPPY BIRTHDAY LENATA!"
"SELAMAT MAKIN TUA NATA!"
"SAENGIL CHUKHA HAMNIDA KAWAN SE-KDRAMA LOVERS KUHH!"
"Doa gue gak banyak-banyak. Semoga traktirannya secepatnya. Itu aja!"
"Kalo lo kesel sama Choco, gak papa Nat. Silahkan tabok aja. Free kok."
"Untuk yang ketiga kalinya, selamat ulang tahun deh! Adek kelas yang dari sd satu sekolah mulu sama gue!"
Segelintir ucapan itu terdengar bersahutan. Membuat Nata tak dapat menyembunyikan senyum harunya.
Di hadapannya, terdapat dua sahabatnya beserta para sahabat Choco. Walaupun bagi Nata suprise ini cukup telat, tapi ia tetap merasa terharu.
Mine dan Latta melangkah mendekati Nata, membuat Farren dengan bingungnya menerima saja kue ulang tahun yang awalnya di tangan Latta dan cewek itu pindah alihkan pada Farren.
"Ulululu... pake acara nangis lagi lo!" Mine menoyor pelan kepala Nata.
"Gak usah akting sok terharu deh!" Latta ikut menoyor kepala Nata. Membuat si empunya berdecak di sela senyuman harunya. Namun seolah tak memperdulikan bahkan membalas kedua temannya, Nata malah memeluk kedua sahabatnya lebih erat.
"Gue mau ikutan juga..," Choco bergerak maju selangkah mendekati ketiga cewek yang berpelukan layaknya teletubbies itu.
"BERHENTI DISITU!" Peringat Latta saat Choco sudah akan lebih mendekat pada mereka. Cowok itu memanyunkan bibirnya berlagak kesal. Namun dalam hati merasa bahagia usahanya tak sia-sia.
"Gue enggak, Nat?" Tanya Choco dengan nada kecewa saat Nata sudah melepaskan pelukannya pada dua sahabatnya. Tentunya Nata mengernyit heran. Choco menggerakkan tangannya seperti memeluk sesuatu. Dan yang ia peluk hanyalah angin tentunya.
"Anda siapa?" Tanya Nata yang lagi-lagi berbicara dengan ketus. Cewek itu berusaha mati-matian menahan senyumnya. Tentu saja Nata sudah tidak marah lagi dengan Choco.
"Lalu apakah ada yang lebih menyakitkan dari kekasih yang tak di anggap?" Ujar Latta menyindir. Mine yang berada di sebelahnya terkekeh geli. Sedangkan ketiga sahabat Choco yang lain tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan Ravin sampai memegangi perutnya sedangkan Farren terduduk dan menepuk-nepuk lantai. Kecuali Fernon tentunya. Cowok bermata coklat terang itu tetap menjaga image coolnya. Ia hanya tertawa kecil dengan tangan kanan yang menutupi mulutnya. Sangat berbeda dengan Ravin bahkan Farren yang tertawa lebar bahkan tanpa malu di depan cewek yang mereka suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata the Choco
Teen Fiction(COMPLETE!) Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang dalam suatu kejadian yang tidak disengaja? Jika pertanyaan itu di ajukan pada Nata, maka ia akan menjawab dengan mantap bila ia pernah mengalami hal itu. Kejadian yang tidak disengaja itulah yang m...