33. Mulai Membaik

8.6K 496 64
                                    

Di sarankan memutar lagu di mulmed saat membaca part ini. Thank you!

BAGIAN TIGA PULUH TIGA

"Lalu sebenarnya apa yang membuat kita sulit untuk bersama? Karena adanya 'dia', atau karena gengsi yang ada di antara kita berdua?"

-Nata the Choco-

Nata baru saja mencuci wajahnya dan memakai masker wajahnya. Cewek itu tampak santai tiduran di kasur sembari memainkan ponselnya. Selagi menunggu maskernya kering, Nata memilih membuka aplikasi instagram untuk mengusir kebosanannya.

Nata melihat postingan terbaru Dylan yang baru cowok itu posting 10 menit yang lalu. Itu merupakan foto dirinya bersama Dylan. Dylan memang sangat sering memposting foto berdua dengan Nata. Bahkan di instagram Nata hanya ada satu foto dirinya berdua dengan Dylan.

Tentang pertengkarannya dengan Dylan tempo hari lalu, Dylan sudah meminta maaf pada Nata. Dan untuk kesekian kali pula Nata kembali memaafkan Dylan. Dan Nata hanya meminta satu hal, agar Dylan tak terlalu berlebihan padanya. Untuk permintaannya itu Nata tak main-main. Dylan juga berusaha untuk tidak terlalu overprotective.

Dylan sudah menunjukkan perubahannya dua hari belakangan ini. Dan Nata berharap cowok itu akan seperti itu seterusnya. Nata senang saat Dylan tak lagi membatasi ruang lingkupnya.

Bunyi ponselnya membuat Nata menghentikan aktivitasnya yang tengah melihat-lihat instagramnya. Ia menghela napas saat mendapati panggilan dari Choco. Sudah tiga hari belakangan ini Nata selalu mendapat panggilan dari Choco di jam-jam segini. Cowok itu benar-benar selalu menelepon Nata hanya untuk memastikan Nata tidur.

"Iya, kenapa?" Tanya Nata pada Choco di seberang.

"Belum tidur?"

"Masih jam sembilan. Gue belum ngantuk."

"Oke, gue temenin ya sampe tidur," Nata hanya diam tak membalas. Kalau Nata banyak bicara yang ada maskernya akan pecah, jadi lebih baik dia diam saja.

Nata kembali melanjutkan aktivitasnya bermain instagram tanpa memutuskan sambungan telepon. Sedangkan dari seberang pun Choco hanya diam. Namun Nata mendengar suara gemercik air. Hingga beberapa menit kemudian, Choco kembali bersuara.

"Gue abis dari kamar mandi. Biasa, panggilan alam." Terdengar kekehan renyah Choco saat mengatakannya.

"Jorok banget sih!"

"Panggilan alam itu ibaratnya perasaan. Susah buat di tahan."

Saat merasa maskernya sudah kering, Nata segera beranjak untuk membasuh wajahnya. Nata menaruh saja ponselnya di atas kasur. Tak seperti Choco yang membawa bersamanya ke kamar mandi.

Setelah selesai, Nata kembali naik ke atas kasurnya.

"Nata? Nata?" Panggilan itu hanya Nata balas dengan deheman singkat.

"Lo abis dari mana sih? Kok lama banget?" Heran Choco. Sedari tadi ia memang memanggil-manggil Nata saat cewek itu hanya diam. Namun tak ada sahutan sama sekali. Padahal nyatanya Nata ke kamar mandi membersihkan masker wajahnya.

"Kamar mandi," balas Nata singkat.

"Ngapain?"

Nata the ChocoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang