34. Yang Sebenarnya

6.9K 382 10
                                    

BAGIAN TIGA PULUH EMPAT

"Percaya atau tidak, kemungkinan itu akan selalu ada. Semua hal yang terjadi di dunia ini tak ada yang bisa kita duga. Kadang di saat kita mengira sesuatu akan mustahil terjadi, kenyataan seolah mengatakan hal sebaliknya. "

-Nata the Choco-

Panas terik sangat terasa membakar kulit. Langit pun tampak sangat cerah di atas sana. Seolah ikut bersemangat menyaksikan pertandingan bersahabat antara SMA Lintang melawan SMA Pradipta.

Di pinggir lapangan SMA Lintang tampak ramai. Para suporter SMA Lintang tampak heboh. Di tambah lagi pertandingan ini berada di kandang SMA Lintang. Seolah tak mau kalah, suporter SMA Pradipta pun ikut meramaikan suasana dengan teriakan heboh mereka. Padahal pertandingan masih akan di mulai 10 menit lagi.

Nata dan kedua temannya berada di barisan penonton paling depan. Sangat siap menonton pertandingan yang akan segera di mulai.

"Jadi lo dukung siapa? Choco atau Dylan?" Tanya Latta menggoda Nata.

"Dukung SMA kita lah!" Sahut Nata.

Hingga sedetik kemudian, ponsel Nata berbunyi menandakan ada pesan masuk. Yang tak lain berasal dari Dylan. Nata segera membuka pesan itu yang mana berisi Dylan yang meminta tolong Nata mengambil sepatu futsal untuk pemain cadangan yang Dylan taruh di mobilnya. Dylan juga tadi sudah menitipkan kunci mobilnya pada Nata.

Segera saja Nata beranjak dari posisinya untuk mengambil yang Dylan katakan padanya lewat chat dua menit yang lalu. Setelah pamit pada kedua temannya Nata melangkah menjauh dari kerumunan penonton.

Saat sudah berada di depan mobil Dylan, segera saja Nata membuka jok belakang mobil Dylan.

Setelah selesai mengambil sepatu futsal itu Nata segera beranjak menuju ruang ganti untuk anggota futsal SMA Lintang. Namun saat sudah hampir sampai, Dylan tiba-tiba saja kembali mengabari Nata jika sepatu futsal untuk pemain cadangan tidak lagi di perlukan.

Nata yang mendapati kabar dari Dylan itu pun mendengus kesal, dan tanpa membalas pesan Dylan itu, Nata kembali berbalik menuju parkiran kembali untuk meletakkan sepatu itu di mobil Dylan seperti semula.

-Nata the Choco-

Tepat saat Nata sudah menghilang di balik pintu, Choco baru saja keluar dari ruang sekretariat futsal. Cowok itu baru selesai memberikan daftar nama-nama yang akan mengikuti turnamen futsal bulan depan.

"Ngapain lo?" Tegur Choco yang melihat Dylan berdiri di depan pintu sekretariat jurnalistik. Kebetulan sekretariat futsal dan jurnalistik berada di satu lantai yang sama.

"Nunggin Nata," jawab Dylan singkat.

"Lo suka sama dia?" Tanya Choco lagi.

"Bukan urusan lo," sahut Dylan.

"Nata menarik." Cetus Choco tiba-tiba.

"Gue tau itu!" Kata Dylan lagi.
"Dia susah di dapatin, bagi gue Nata cewek langka." Lanjut Dylan lagi yang membuat Choco langsung menoleh ke arahnya.

"Gue gak suka aja Nata deket-deket sama lo," sahut Choco. Dylan yang mendengar penuturan Choco berhasil tertawa sinis di buatnya.

Nata the ChocoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang