Zahra -part 2b

418 12 0
                                    

"Gimana ceritanya Nyet?" tanya Zahra menatap wajah Mareza yang terlihat lumayan tenang menghadapi putusan ini.

"Ya gitu, dekoder-nya rusak dan belum ada anggaran perbaikan ataupun beli baru, jadi untuk sementara tak usah ke kantor dulu Ay" jelas Mareza mengunyah-telan batagor.

"Nggak fair namanya itu, sama saja kamu di PHK sepihak Nyet!" ucap Zahra

"Mau gimana lagi, bos-nya sudah kere bayar tagihan kartu kredit gegara istrinya suka foya-foya pakai barang mewah" kedik Mareza

"Trus sekarang bagaimana? Kalau nganggur rumah kontrakan-mu bagaimana bayarnya?" tanya Zahra

"Tenang, ada rencana cadangan.." ucapnya sambil membersihkan saus kacang yang tertinggal dipinggiran mulut dengan tisu, mengeluarkan ponsel, menekannya serangkai angka secara terpola lalu menyerahkannya pada Zahra.

"Resort? Kamu dapat panggilan kerja di resort?" tanya Zahra yang lantas diangguki Mareza.

"Dan aku akan ke pulau  besok buat wawancara, kenapa emangnya?" tanya Mareza balik melihat wajah Zahra yang keruh.

"Aku tak suka.." ucap Zahra pendek.

Mareza mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar apa yang Zahra katakan.

"Tak suka gimana?" tanya Mareza.

Zahra memberikan alasan bernada khawatir atas putusan pacarnya. Beberapa alasan yang diberikan Zahra membuat kepala Mareza mengangguk sepaham namun sisanya menghadirkan gelak.

"Ay, aku itu kesana murni buat kerja, bukan ngarep liatin yang begituan" kata Mareza disela gelak sebagai respon dari alasan Zahra yang bilang dia bakal ngiler bahkan tergoda iman liat bule cewek berbikini.

"Lagian, udah bosan liat yang kayak gitu..kalo cewek jepang sih lain cerita" lanjut Mareza sambil menaik-turun kedua alisnya.

Cubitan skala bikin meringis mendarat manis di lengan Mareza menutup kisah keduanya pada hari itu karena rencana lanjutan buat jalan sekejap diredam oleh rintik hujan berlanjut deras sedetik kemudian tanpa jeda di luar sana.

Kau dan aku untuk sementara akan terpisah raga dalam hitungan waktu, jarak dan hari.

Jikalau terasa berat, ingatlah satu hal..

Selama kita memandang langit yang sama sambil membisikkan janji untuk selalu menjaga diri maka perpisahan ini hanya akan sesingkat kerjapan mata saja.

Tbc

Lelaki 4 Wanita《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang