Farrah-part 3

698 11 0
                                    

Ujian akan selalu ada bagi umatnya yang percaya dan menerimanya bukan sebagai beban melainkan proses peningkatan diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi

Manado, 2011

Farrah tak pernah menduga jika pertemuannya dengan seseorang yang dikenalnya via jejaring sosial bisa berujung yang masalah seperti ini; dia tertipu investasi bodong yang menguras habis nominal tabungannya.Tak ada yang bisa ia lakukan selain berserah diri pada sang maha segalanya.

Bersitan solusi muncul kala dirinya tengah melipat mukena sehabis shalat zuhur.

Sebuah pesan pendek dari Zahra yang mengingatkan dia pada busana muslimah yang sempat ia titipkan dulu untuk dibantu jual.

Memang Allah tak pernah tutup mata akan segala sesuatunya, rezeki seseorang takkan pernah tertukar ataupun hilang meski sekuat apapun manusia lain coba menghalagi.

Setelah 15 menit menggunakan angkutan umum dari tempat tinggalnya, Farrah akhirnya tiba di tempat janjian, sebuah swalayan yang terletak tak jauh dari tugu kilometer nol kota Manado.

Gegasan langkah Farrah langsung mengarah pada sisi kanan pintu masuk yang dijejeri stand penjual makanan ringan, tempat Zahra yang sudah berada disana sejak tadi dan tengah duduk di salah satu meja yang disediakan oleh pihak swalayan.

"Assalamu'alaikum ra, maaf lama.." apologi Farrah disela cipika-cipiki.

"Wa'alaikum salam, belum lama nyampe kok ini.." balas Zahra.

"Btw, sori ya Far..baju muslimnya masih banyak yang belum laku soalnya ibu-ibu di kompleksku high class semua" ujarnya sambil meletak tas kertas ke atas meja disusul angsuran amplop putih yang menera nominal isinya.

"Tak apa, begini saja sudah alhamdulillah.."

"Nah, sekarang cerita.."

"Darimana kau tahu?"

"Intuisi jurnalis"

Farrah menceritakan secara ringkas tentang musibah yang tertimpa.

"Semoga setelah ini kamu lebih hati-hati lagi Far.."

"Iya, trus bagaimana keadaanmu sama Mareza?"

"Belum ada sesuatu yang patut ditengkarkan sejauh ini"

"Baguslah Ra, semoga langgeng sampai nikah.."

"Amiinnn.."

Senda gurau keduanya disela oleh dering ponsel Zahra yang mengharuskan dirinya untuk pamit karena ada tugas liputan.

Tbc

Lelaki 4 Wanita《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang