Aruni-part 2

1.8K 36 0
                                    

Warung pisang goreng dan saraba di pinggiran Boulevard..

Jangan terlalu mengungkung perasaanmu Ni, ntar nyesel loh..

Uni terngiang perkataan karibnya ini kala ia tengah duduk sendirian menyesap saraba menemani sepiring pisang goreng di salah satu meja.

Pikuk seliweran kendaraan multi dengung dan warna angkot seolah mencoba hibur hatinya yang tengah galau.

Setelah sekian lama mengelak dari rasa suka yang tertuju padanya, akhirnya sebuah celah tercipta dan meloloskan bukan satu, tapi dua perasaan sekaligus!

"Hi..tumben jam segini belum balik rumah Ni?" ucap Mareza yang muncul tiba-tiba entah dari mana dengan sepiring Goroho stik-gorengan pisang Goroho yang dipotong memanjang-di tangan kirinya.

"Lagi gak pengen cepat pulang.. " toleh Uni muram 

"Apakah perlu kutemani?" tanya Mareza lagi.

Gelengan. Gestur itu tercetus spontan tanpa pertimbangan otak.

"Ooh, lagi tak ingin diganggu rupanya" simpul Mareza lantas mengulas senyum mahfum.

"Yawdah, aku duduk di meja pojokan sana klo loe pengen sendiri" ucap Mareza beringsut ke meja pojokan yang ditunjuknya tadi.

Maaf Za, untuk kali ini saja biarkan aku sendiri. Lamat-lamat Uni menghirup oksigen yang bisa ia tampung dalam rongga dada lalu melepasnya perlahan. Jujur saja, dia sedikit kecewa dengan keputusan 'mengusir' Mareza tadi. Namun ia sadar betul kalau ia tak bisa selamanya berlindung dibalik bahu sahabatnya yang kini berstatus selangkah maju di depannya; punya pacar.

Berita yang tak pelak membuatnya bingung harus bersikap apa, di satu sisi ia senang akhirnya teman karibnya telah mendapat pasangan yang sangat ia kenal namun di sisi lain ia tak akan seleluasa dulu meminta bantuan karibnya.

Menetapkan jarak dan coba untuk sekali lagi membuka hati. Itulah simpul putusan yang akan ia lakukan di kedepannya.

Kelip cahaya menyerta getar ponsel memecah gelembung terawang Uni. Sebuah pesan pendek.

Mareza Khaydr
Duluan yak Ni, gw tunggu klo udah siap cerita..

NB:
Mukanya jangan kelamaan ditekuk non..ntar seret jodoh loh ^_^

Sialan. Seulas senyum hadir di wajahnya. Diedarkan pandangan mencari sosok karibnya di keramaian. Bukan hal yang mustahil mengingat profil semampai-cekingnya begitu mencolok.

Hati, bagian dari tubuh manusia yang mudah terluka bahkan hancur berkeping kala disakiti. Namun, sesakit apapun; separah apapun hati kita terluka, ia akan sembuh dan siap untuk terluka kembali.

Tbc

Lelaki 4 Wanita《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang