Farrah-part 6a

322 9 0
                                    

"Ponselku..." ratap Farrah setelah menyadari benda itu tak lagi berada di saku tas selempang yang tersampir di bahu kanan karena robekan tak disadarinya. Setengah jam lima menit merupakan rentang waktu yang cukup lama untuk sebuah ponsel hilang tanpa jejak di kota ini karena kemungkinan benda itu akan kembali kepadanya hanya 5% bahkan kurang dari itu mengingat asas 'siapa yang menemukan menjadi pemilik'.

"Jatuh dimana tadi? Coba ingat-ingat deh Far.." respon Zahra.

"Seingatku pas naik angkot tadi masih ada Ra, setelah kirim pesan pendek ke kamu aku langsung simpan.." ucap Farrah kesal dengan saku tas selempangnya yang koyak. "Mana semua kontak penting ada disitu semua lagi, takut disalahgunakan nomor-nomor itu Ra.." sambungnya dengan bahu turun.

"Udah jangan dulu pesimis, tadi sudah disebarin lewat grup WA kalau ponselmu jatuh dan wanti-wanti ke mereka kalau ada yang chat pakai akun kamu trus ngaku itu kamu nggak usah digubris.."

"Mudah-mudahan saja.." angguk Farrah.

Farrah Adiba mengetik....

"Baru saja diomongin, udah nongol akun kamu di grup.."

Farrah : Maaf, tadi saya nemu ponsel ini di jalan, bisa kasih info alamat yang punya?

Zahra dengan gesit mengetik balasan sebelum si penemu berubah pikiran, karena sangat jarang ada orang yang repot-repot melacak pemilik ponsel dengan bertanya seperti ini.

Zahra : Ini temannya, posisi anda dimana? Nanti saya saja yang ambil ponselnya.."

Butuh beberapa saat bagi Zahra mendapat chat balasan dari pertanyaannya tadi.

Farrah : Di pengadilan tinggi tapi sudah mau pergi, begini saja, anda lagi dimana sekarang?

Zahra :  Di KFC dekat IT Center..

Farrah : Oh, searah kalau begitu. saya antar saja kesana sekalian ngecek orderan dekat situ..

Zahra : Baiklah, saya akan tunggu depan KFC. Eniwei, anda pakai baju apa? supaya bisa tahu.."

Farrah : Seragam indihome

Zahra : Ok, ditunggu

Chat terakhir Zahra dapat centang dua, terkirim tapi tidak dibaca. 

Farrah langsung bergegas turun dari tempat dirinya dan Zahra menghabiskan jam makan siang dan menunggu hadirnya sosok yang membawa ponsel miliknya.

Tak lama berselang, orang yang cocok dengan deskripsi mendekati Farrah.

"Assalamu'alaikum, maaf, apakah anda Zahra?" tanya seorang pria dalam balutan seragam merah yang terkenal di Manado sebagai penyedia layanan internet rumahan.

"Bukan, saya Farrah" ucap Farrah dengan kembangan senyum. Wajahnya seketika cerah saat pria tersebut mengangsur ponsel yang tersimpan di saku kemeja kearah Farrah.

Satu dalam sejuta, satu dalam sepuluh orang yang kita temui akan menolong kita tanpa pamrih

Satu dalam sejuta, sekali dalam seumur hidup kita akan bertemu calon jodoh. Tergantung kita yang bisa membaca pertandanya atau tidak..

Tbc

Lelaki 4 Wanita《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang