Zahra-part 2

425 9 0
                                    

Suasana Warung Sahabat, tempat Zahra berada ramai dengan pikuk perbincangan, tawa dan kepulan asap Vape.

Dirinya menghindari poin terakhir, selain kepekatan asapnya yang bisa menggangu pernafasan, juga karena Asma bronchial yang telah lama diderita. Dan disinilah ia, meja dengan sirkulasi udara terbaik di tempat ini ditemani secangkir kopi dan sepiring pisang lumpur yang tandas masuk perut.

Ia baru saja menyelesaikan ketikan artikel berita kala nada notifikasi pesan pendek dari Mareza membuat jemarinya berpindah ke ponsel.

Onyet:
Dimana?

Zahra mengetikkan tempat ia berada di keypad ponselnya lalu menekan kirim.

Onyet:
Ok, mintol pesenin batagor yak? Belum sempat makan tadi karena sesuatu dan lain hal..

"Halah lagakmu nyet, bilang aja minta dibayarin" gelak Zahra

Onyet adalah panggilan sayang Zahra untuk Mareza, sementara Mareza memanggilnya Ay  yang bisa jadi kependekan dari kata Sayang meskipun maksud awalnya ialah kependekan dari nama tengahnya Ayda.

Zahra merundukkan posisi layar laptop di depannya agar berada dalam posisi standby lalu beranjak ke gerai batagor yang letaknya tak jauh dari tempat ia duduk.

Sejak jadian dengan makhluk bernama Mareza Khaydr; Zahra harus mahfum dengan beberapa hal tentang pacarnya itu. Dia harus bersaing dengan game portabel kesayangan pacar dalam hal perhatian, harus beradaptasi dengan mood bunglon Mareza, dan bersedia jadi juru pesan makanan.

Lebay, mungkin itu yang ada dalam benak siapapun ketika melihat interaksi keduanya. Namun ada alasan logis yang membuat Zahra mau melakukan poin terakhir. Entah volume lambung yang kecil atau naluri survival Mareza sangat tinggi, ia bisa saja kenyang seharian hanya dengan teh botolan dan sebungkus snack kentang. Hal ini membuatnya terlihat menjulang seperti pohon pinus kering yang sewaktu-waktu tumbang ditindas cuaca.

Mareza datang 15 menit setelah batagor pesanannya diantar ke meja, membawa berita yang mengejutkan; rasionalisasi pegawai.

Ibarat jalan, hidup kerap menawarkan simpangan bahkan cabangan nasib untuk dipilih..

Layaknya pilihan, kadang kita suka salah dan datanglah sesal..

Sesal bisa berujung baik atau tidak, bergantung pada sikap menerima kita.

Tbc

Lelaki 4 Wanita《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang