Bagian 4 : hide

3.3K 214 13
                                    

Ini merupakan hari kelima Yoona dan Donghan di tempat tinggal baru mereka.

Berarti sudah lima hari lama nya mereka meninggalkan si Jeon sendirian di rumah minimalis miliknya.
Mereka bahkan tidak tahu bagaimana kabar si Psikopat itu sekarang ini.

Yoona juga tidak ingin tahu, karena ia benar-benar ingin melupakan Psikopat itu. Sementara Donghan, ia sama sekali belum tahu kalau sahabatnya Jungkook merupakan seorang pembunuh.

Yang ia ketahui, Jungkook hanyalah pria sangar yang punya mata elang.

Yoona membuka lemari di hadapan nya sembari menaruh beberapa pakaian kantor milik Donghan yang baru saja ia setrika.

Donghan telah berangkat kerja sedari pagi, jadi Yoona sedang sendiri di rumah saat ini.

Bertanya soal kenapa Yoona tidak bekerja?

Itu karena hari ini bukan schedule nya di kafe.

Wanita itu berniat mengajak Eunbi, berjalan-jalan ke pulau Jeju mengingat dua hari ke depan mereka tidak punya jadwal kerja.

Eunbi's side

Aku merapikan beberapa tumpukan buku yang ada di dalam gudang rumah ini.

Merapikan nya dengan menyusun nya sesuai ukuran nya. Dari yang tertipis hingga tertebal.

Sebenarnya, itu merupakan buku-buku milikku semasa SMA yang nantinya akan ku sumbangkan untuk panti asuhan mengingat aku sudah tidak membutuhkan nya.

Belum sempat aku mengusap keringat di pelipisku, ponsel ku berbunyi.
Nama Yoona tertera dengan jelas di layar nya.

"Yeoboseyo? " (Halo?)

[Ne,yeoboseyo. Eunbi-ya, kau sibuk? ]
(Ya, halo.)

"Sibuk? Aniyo. "

[Jinjjayo? Aku ingin mengajakmu ke Jeju besok pagi, ottokhae?] (Benarkah? Bagaimana?)

"Jeju? Omo, aku sangat ingin ke sana. "

[Syukurlah kalau kau ingin pergi, besok kita bertemu di halte. Okay? ]

"Um, arraseoyo" (Okay)

Kemudian telepon itu terputus, rasa-rasanya aku ingin melompat girang di atas kasur saat ini.

Bagaimana tidak? Jeju, pulau yang sangat ku nantikan akan ku kunjungi.

Omo, aku bisa gila.

Segera ku lepas masker yang menutupi mulut dan hidungku lalu membuang kemoceng yang ku pegang ke sembarang arah lalu segera menyusul Ibu ku untuk memberitahu kabar bahagia ini. Ha-ha.

Jeju, Nan Bogoshipoyo. (Aku merindukanmu.)

-

Kaki kami beriringan menelusuri pasir pantai yang semakin lembut jika semakin lama di injak ini. Tidak lupa, derasnya gelombang air laut yang terkadang menyembur ke arah kaki ku dan Yoona.

"Bagaimana kabarmu dan pacarmu? Juga, si penjahat itu? " pertanyaan yang selama ini tersimpan dalam otak ku akhirnya ku lontarkan pada wanita yang ternyata lebih tua dari ku ini.

Yoona menghela napas sebentar, "Aku dan Donghan baik-baik saja. Tapi, Jeon, aku tidak tahu kabarnya"

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu dan si siapa tadi namanya? " tanyaku yang mulai mengerti kemana arah permasalahan Yoona.

PSHYC - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang