Bagian 7 : pass

2.6K 166 18
                                    

Gadis dengan surai pendek nya yang berwarna hitam legam itu belum tersadar dari pingsan nya.

Kedua wanita menatap gadis itu dengan risau saat ini, melihat mata gadis itu yang semakin lama di perhatikan kelihatan nya semakin bengkak.

Ibu Eunbi menopang dagu nya diatas tangan nya yang masih kencang sambil berdiri dan sesekali menggigit jarinya akibat khawatir dengan keadaan Eunbi yang tak kunjung sadar.

Tidak jauh beda dengan Yoona, yang kini duduk di pinggir kasur sembari menatap cemas sahabat nya yang belum sebulan berteman dengan nya itu tapi sudah ia anggap layaknya saudara.

"Sebenarnya, apa yang terjadi pada Eunbi, nak? Kenapa dia bisa pingsan? " Ibu Eunbi meluncurkan pertanyaan yang seketika membuat hati Yoona berdegup cepat.

Wanita dua puluh empat tahun itu menelan saliva nya canggung, ia bingung antara menjelaskan yang sesungguhnya atau membuat sebuah kebohongan di depan Ibu Eunbi.

Ibu Eunbi masih dalam keadaan yang sama walaupun ia tidak menuntut Yoona agar menjawab pertanyaan nya itu, tapi sebenarnya ia sangat butuh jawaban dari Yoona soal mengapa anak tunggalnya bisa pingsan saat bekerja.

Yang Ibu Eunbi pikirkan saat ini adalah kemungkinan anaknya terlalu kelelahan akibat bekerja.

Sebelum Yoona membuka mulutnya, kasur yang Eunbi tiduri saat ini bergoyang.

Yoona melirik ke arah Eunbi yang perlahan-lahan membuka matanya.

"Kau sudah sadar, nak? " secepat kilat Ibu Eunbi menghampiri tubuh lunglai anaknya yang masih terbaring diatas kasur.

Eunbi tidak merespon, yang ada gadis itu malah memijat kepalanya, "aku pusing, bu".

Ibu Eunbi yang mengerti akan keadaan anaknya itu segera mengangguk dan menatap Yoona lembut, "Nak, tolong ambilkan Eunbi air putih".

Yoona menatap Eunbi sekejap sebelum akhirnya mengangguk dan menuju dapur.

Tidak lama kemudian, Yoona datang dengan membawa segelas air mineral
pada tangan kanan nya.

"Minumlah" ujar Yoona sembari menyerahkan segelas air itu pada Eunbi.

Eunbi tersenyum, "Terimakasih" lalu segera di teguknya air itu sampai tak tersisa.

"Kau cukup haus, ya? ", canda Yoona yang diakhiri tawa oleh keduanya.

"Kenapa kau bisa pingsan, nak? " pertanyaan yang sama yang beberapa menit lalu sempat ditanyakan Ibu Eunbi pada Yoona namun tak sempat dibalas.

Eunbi menatap Ibu nya nanar, lalu segera mengalihkan pandangan ke arah Yoona yang juga ikut menatap Eunbi dalam.

Gadis itu tersenyum, "Aku tidak apa-apa, bu. Aku hanya kelelahan. "

Yoona terkekeh mendengar kebohongan Eunbi, bisa-bisa nya gadis polos sepertinya berbohong.

Ibu Eunbi percaya akan perkataan puteri tunggalnya itu, "Kalau begitu sekarang kau harus makan, arraseo? "

Eunbi mengangguk dan lagi-lagi tersenyum sembari memperlihatkan deretan giginya.

Ibu Eunbi segera keluar dari kamar anak nya itu dan menuju ke dapur, mungkin untuk memasak ataupun mengambilkan makanan? Siapa yang tahu.

Yoona yang melihat Ibu Eunbi sudah menghilang dari ambang pintu segera tertawa lepas.

"Aneh" ucap Eunbi yang melihat reaksi Yoona tertawa tanpa alasan.

"Ya, kau jago berbohong rupanya. " ejek Yoona.

Eunbi berdecih, "aku terpaksa tahu. Hanya untuk kali ini" lalu tiba-tiba wajah nya kembali memelas.

PSHYC - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang