Bagian 6 : fall

2.7K 189 11
                                    

Choi Eunbi menyandarkan punggung nya ke kepala kasur, pikiran nya kembali ke beberapa jam yang lalu saat dengan tidak sengaja Taehyung mencuri satu ciuman dari bibir Eunbi.

Gadis itu tidak habis-habis mengumpat akibat ulah sialan Taehyung yang mengharuskan nya berhadapan langsung dengan Ibu nya dan menjelaskan secara detail kejadian sesungguhnya.

"Taehyung mengejar ku dan akhirnya kami berakhir dengan jatuh, lalu dia segera menempelkan bibir nya pada bibirku dan kami...."

Eunbi mengerang frustasi saat mengingat kembali hal yang ia jelaskan pada Ibu nya beberapa saat lalu.

"Dia tidak berubah, dia tetap Kim Taehyung yang menjengkelkan. Kenapa ia mau sekampus dengan ku? Padahal dia orang kaya, kenapa mau kuliah di kampus kelas bawah?! " Eunbi bergerutu seorang diri, ia benar-benar merasa frustasi saat ini.

Gadis itu memijit pelan pelipis nya, ia benar-benar menghabiskan energi nya saat ini hanya untuk seorang menjengkelkan seperti Kim Taehyung.

"Aish, dia benar-benar membuat ku kelelahan! " gadis itu segera beranjak turun dari kasur nya dan memasuki kamar mandi.

"Siapa yang membuatmu kelelahan? ", sebelum akhirnya kakinya mendarat pada lantai kamar mandi, seorang wanita paruh baya menarik atensi Eunbi untuk menjawab pertanyaan nya.

Gadis itu berbalik dan mendapati Ibunya di ambang pintu, "Oh, eomma? Itu.. " Eunbi menggigit bibir bagian dalam nya, bingung dengan alasan apa yang akan ia berikan pada Ibunya.

"Ya, jangan pikirkan Taehyung terus, Ibu tahu kalian sudah lama berpisah tapi setidaknya jangan lampiaskan kerinduan kalian masing-masing dengan berciuman di depan Ibu" dengan satu tarikan napas Ibu Eunbi mengeluarkan pemikiran nya pada putri tunggal nya itu.

Eunbi malu setengah mati, segera gadis itu memasuki kamar mandi dan menutup rapat pintu kamar mandi itu sebelum akhirnya Ibunya melihat wajah nya yang sudah mulai berubah warna menjadi merah.

"Ya, eomma! Hajima! " (Ibu! Berhenti!)

Jungkook's side

Aku menatap pria paruh baya di hadapan ku saat ini. Ia dengan rambut nya yang mulai memutih dan kacamata hitam nya yang ia jadikan sebagai pelengkap gaya nya sedang menyesap rokok di hadapan ku saat ini dengan memangku kakinya.

"Jadi bagaimana tuan Jeon? ", suara nya kembali memecahkan keheningan setelah ia memberikan ku pilihan beberapa menit lalu yang ku akhiri dengan diam dan berpikir.

Aku menatap tuan Lee dengan lekat, "Baiklah, tapi berapa bayaran yang akan kau janjikan padaku Tuan Lee? "

"Lima belas juta won, bagaimana? " ujar nya sarkastik.

Aku sedikit tersentak mendengar berapa nilai uang yang akan ku terima darinya jika menerima permintaan nya untuk membunuh musuhnya ini.

Tanpa pikir panjang aku segera menyetujui permintaan tuan Lee, "Deal" aku menjabat tangan tuan Lee dan segera mengambil beberapa benda yang merupakan identitas dari si target yang akan ku bunuh nanti.

"Itu fotonya, dan juga alamat tempat tinggalnya saat ini. Oh ya tuan Jeon, aku tidak memberimu waktu untuk kapan kau bisa membunuh orang itu, aku hanya menunggu kabar saja darimu dan jika aku sudah dapat kabar kematian nya, barulah lima belas juta won itu jadi milikmu! " ujar Tuan Lee dengan evil smirk nya.

Aku tersenyum miring ke arahnya, "serahkan semuanya pada ku tuan Lee, cepat atau lambat nyawa orang ini akan melayang".

Ia tertawa mendengar respon ku, "Bagus, beberapa suruhan ku akan meneror orang itu. Kau akan ku kirimkan kabar setelah mereka dapat teror itu, arraseo? " (paham?)

PSHYC - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang