Bagian 34 : run

376 33 7
                                    

Jungkook membuka pintu yang ada di hadapannya. Dan ia menemukan dua anak buah tuan Lee yang tengah bermain kartu.

"Dimana yang lain? " tanyanya sambil berjalan mendekat ke arah dua orang yang tengah bermain kartu itu. Jungkook tidak tahu nama mereka, tidak seperti Mark, Dongyo, Daniel dan Vernon.

Salah satunya menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari kartu yang ia pegang. "Entahlah. " jawabnya singkat.

Jungkook berlalu begitu saja. Pria itu mengecek sekitarnya, dan semuanya sepi. Ia memasuki ruangan nyonya Choi.
Dan masih seperti kemarin, kondisi nyonya Choi sangat kacau. Tubuhnya terlihat lebih kurus karena porsi makanan yang berubah-ubah saat diberikan. Ia di perlakukan oleh yang lain layaknya anjing peliharaan.

"Ahjumma, " panggil Jungkook perlahan. Ia menepuk pipi nyonya Choi lembut, berusaha membangunkannya yang tengah menutup mata.

Nyonya Choi membuka matanya perlahan, lalu menatap Jungkook sayu. "Ada apa, nak? " ujarnya dengan suara serak.

Jungkook menyadari itu. Ia segera mengambil sebotol air yang di biarkan tergeletak di lantai, "Minumlah dulu. " Jungkook membuka tutup kemasan botol itu dan mendekatkan mulut botol dengan bibir nyonya Choi dan menuangkannya perlahan agar nyonya Choi bisa minum.

Nyonya Choi meneguk minuman itu seakan ia belum di beri minum setahun. Jungkook prihatin melihat keadaannya.

Jungkook kemudian meletakan kemasan botol itu kembali ke lantai, dengan keadaan botol yang kosong. Lalu ia memperhatikan keadaan sekitar yang terlihat sepi.

"Aku akan mengeluarkanmu dari sini. " ujarnya lalu membuka ikatan tali yang ada di tangan nyonya Choi.

Wanita paruh baya itu terlihat terkejut. "Ap-apa yang kau lakukan? "

"Membebaskanmu, sesuai janjiku. " Jungkook masih berusaha melepas ikatan tali yang ada di kaki nyonya Choi.

"Tapi, bagaimana kalau mereka tahu? " nyonya Choi menatap Jungkook panik.

Jungkook menggeleng pelan. "Mereka tidak ada disini, ini kesempatanmu untuk lari. "

Nyonya Choi tersenyum. "Terimakasih nak. " lalu ia segera berdiri setelah seluruh ikatan talinya lepas dan memeluk Jungkook.

Jungkook segera menuntun wanita paruh baya itu keluar. Dengan perlahan namun pasti.

Mereka menggunakan jalan belakang, yang dimana menghubungkan mereka dari markas dalam kafe ke jalan belakang kafe yang merupakan sebuah halaman kecil.

Jungkook berdiri di belakang nyonya Choi, sambil menjaga situasi di belakangnya.

Dan, sialnya mereka hampir saja ketahuan. Salah seorang anak buah tuan Lee yang bermain kartu tadi nampak masuk kedalam kamar mandi markas mereka yang terletak tepat di pintu belakang yang akan mereka lewati.

Jungkook segera menarik nyonya Choi bersembunyi di balik tembok. Jantung keduanya berpompa lebih cepat. Takut jika mereka ketahuan.

Jungkook mengintip sekilas dan melihat anak buah itu telah kembali ke ruangan depan. Jungkook segera menarik nyonya Choi untuk berlari pelan ke pintu belakang.

Saat tiba di halaman belakang, Jungkook segera berlari diikuti nyonya Choi yang nampak bersusah payah karena tenaganya yang sangat lemah.

Dan sialnya Jungkook mendapati pintu kecil di halaman belakang itu di gembok. Jungkook berdecak, dan melihat sekeliling mencari jalan lain.

"Bagaimana, nak? " tanya nyonya Choi khawatir.

Jungkook sendiri bingung apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia meramas rambutnya sambil berdecak kesal.

PSHYC - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang