Suasana pagi kota Seoul yang cerah membuat banyak orang melakukan aktivitas nya dengan senang hati.
Berbeda dengan Eunbi saat ini yang masih betah di atas kasurnya. Setelah menghabiskan semalaman berjalan-jalan dengan Jungkook, sampai kelelahan gadis itu lupa bahwa hari sudah hampir siang.
Perlahan matanya terbuka, samar-samar sebuah cahaya dari jendela apartemen yang di buka gorden-nya masuk kedalam indera penglihatannya.
Ia mengecek sekitarnya, meraba sebelah kasurnya yang tidak ada siapa-siapa disana.
"Jungkook? " panggilnya dengan suara khas orang bangun tidur.
Matanya menelisik sekitar. Lalu perlahan turun dari atas kasur dan mencari Jungkook di luar.
"Jungkook-ah! " suaranya mulai terdengar keras. Membuat nyonya Choi yang ada di dapur menghampirinya.
"Ada apa, nak? "
"Ibu, apa ibu melihat Jungkook? "
"Ibu tidak melihatnya dari tadi malam. Bukankah kalian berdua keluar bersama? "
Eunbi mulai khawatir. Mata bengkak khas orang bangun tidur itu mulai berair.
"Dia tidak dikamar, bu.. " ujarnya dengan suara bergetar.
Eunbi bergerak kembali ke kamar mengambil ponselnya dan mencoba mengubungi Jungkook.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau-"
"Tidak aktif, bu.. "
Nyonya Choi dan Eunbi mulai merasa panik. Mereka memutuskan untuk menghubungi yang lain.
Sementara di sisi lain. Nampak Taehyung dan Jungkook yang berada di sebuah stasiun kereta api.
Jungkook terlihat membawa sebuah ransel di punggung-nya.
"Kau yakin dengan ini? " tanya Taehyung.
Jungkook mengangguk perlahan. "Aku sudah menikmati hari-hari terakhirku bersamanya, Tae. Kurasa ia pantas memilkimu daripada aku.. "
Taehyung ingin menolak itu. Namun tak mau kembali mengecewakan Jungkook.
"Baiklah. Jangan dirimu, Kook. " Taehyung mengelus bahu Jungkook sebagai tanda perpisahan mereka.
Jungkook mengangguk. Dari jauh sebuah kereta terlihat mulai datang ke arah mereka.
Bersamaan dengan itu sebuah deringan ponsel milik Taehyung berbunyi.
Ia membuka ponselnya dan nama Eunbi tertera disana. Taehyung menunjukkannya pada Jungkook.
"Aku sengaja mematikan ponselku. " ujar Jungkook.
Taehyung mengangguk mengerti lalu mengangkat telepon itu.
"Ha-"
"Taehyung-ah! Kau dimana?! "
"A-aku di, di luar.. Ada apa Eun? "
"Jungkook menghilang, Tae.. Bantu aku mencarinya.. "
Suara Eunbi nampak bergetar menahan tangis. Taehyung tak sanggup mendengar itu.
Sementara kereta mulai mendekat kearah mereka. Taehyung segera mengiyakan perkataan Eunbi dan menutup panggilan itu sebelum suara kereta terdengar.
"Bagaimana? "
"Eunbi bilang, dia khawatir padamu. "
Jungkook menunduk sedih. "Aku khawatir jika dia terus mencariku. "
"Apa kau tidak bisa membatalkan semua ini, Jungkook? "
Jungkook menggeleng. "Aku sudah yakin dengan keputusanku, Tae. "
Taehyung membuang wajahnya. Jungkook tetap kekeuh ingin meninggalkan Seoul.
"Tapi ini akan menyakiti hati Eunbi.. "
Perkataan Taehyung membuat Jungkook semakin sakit. Ia tiba-tiba terserang dilema.
"Aku.. "
"Pikirkan kembali, Kook. Lihatlah, bahkan saat kau tidak dirumah dia khawatir padamu.. "
Sementara di belakang sana, suara kondektur nampak mengintrupsi jika kereta segera berangkat.
"Aku, aku tidak bisa, Tae.. "
Taehyung menyerah. Ia sudah tidak ada pilihan untuk membujuk Jungkook.
Akhirnya, Jungkook memilih pergi. Ia memegang bahu Taehyung sebelum akhirnya pergi menuju pintu masuk kereta.
Taehyung melihat kepergian Jungkook. Bukan karena hal lain, Taehyung hanya khawatir dengan keadaan Eunbi selanjutnya.
----
Sudah hampir satu hari Jungkook tidak terlihat.
Eunbi dan yang lainnya nampak pasrah dan bingung dengan pikiran masing-masing.
"Aku tidak tahu harus mencarinya dimana lagi.. " Eunbi meremas rambutnya frustasi.
Nyonya Choi yang melihat itu segera menenangkan puterinya.
Soyeon dan Yoona demikian. Mereka terus berpikir dimana kira-kira Jungkook berada.
Kemudian pintu apartemen Eunbi terbuka. Disana terlihat Taehyung yang baru saja datang dan melepas sepatunya.
"Kau darimana saja, Tae? " pertanyaan tersebut langsung di lontarkan Soyeon padanya.
"Aku ada urusan, kenapa? " jawab Taehyung berusaha sesantai mungkin.
"Jungkook hilang, apa kau tidak tahu?! " suara Soyeon mengeras ia nampak panik dan khawatir dengan keadaan Eunbi
"Aku tahu, Eunbi tadi menelponku. Aku sudah mencarinya, tapi tidak ketemu.. " Taehyung menghampiri Eunbi.
Gadis itu nampak menangis. Taehyung tentu tak tega melihat itu.
"Apa kita harus melapor polisi? " saran Yoona.
Soyeon mengangguk, begitu juga yang lain. Sementara Taehyung hanya diam.
"Bagaimana denganmu, Tae? " tanya Yoona.
Taehyung perlahan ikut mengangguk.
Akhirnya mereka memutuskan melapor pada polisi.
------
Setelah berhari-hari pencarian di lakukan. Keberadaan Jungkook sama sekali tidak membuahkan tanda-tanda.
Tentu saja hal itu semakin memperburuk keadaan Eunbi. Begitu juga dengan yang lain, yang ikut khawatir tentang Jungkook dan Eunbi yang semakin memburuk.
Selain itu, hal lain yang membuat kondisi Eunbi semakin memburuk adalah kesehatan nyonya Choi yang mulai menurun.
Seiring dengan usianya yang menua. Nyonya Choi mulai di serang berbagai penyakit.
Untungnya ada Yoona dan Soyeon yang selalu siap merawat nyonya Choi.
Sementara Taehyung, pria itu fokus pada keadaan Eunbi. Walaupun ia sendiri juga tidak tahu dimana Jungkook pergi, namun ia berusaha meyakinkan Eunbi bahwa Jungkook akan segera kembali.
"Taehyung-ah, kenapa dia tiba-tiba pergi? " suara Eunbi terdengar serak.
"Jangan sedih, aku yakin dia pasti akan kembali, Eun. Jungkook orang yang kuat. "
Taehyung memeluk Eunbi berusaha memberikan kekuatan padanya.
Gadis itu terus bertanya-tanya, kenapa Jungkook menghilang tiba-tiba. Tanpa meninggalkan apapun sebagai salam perpisahan untuknya.
TO BE CONTINUED
[PSHYC•JUNGKOOK]jangan lupa vote gais!
Lots luv :*
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
FanfictionSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...