"Jadi bagaimana tuan Kim Taehyung, selama ini perlakuan apa saja yang anda terima selama disekap? " seorang polisi dengan nama Inspektur Choi itu menginterogasi Taehyung yang saat ini masih babak belur akibat kejadian beberapa jam yang lalu saat dirinya berhasil kabur dari markas mengerikan itu.
Taehyung masih diam, ia bahkan tidak mendengar apa yang dibicarakan polisi didepannya. Pria itu terdiam dengan pikirannya sendiri.
Inspektur Choi menaruh papan beserta buku yang ia pegang ke meja, dan menyandarkan punggungnya pada kursi yang ia duduki. "Baiklah, kau tenangkan pikiran dulu. "
Inspektur Choi lalu mengisyaratkan salah satu bawahannya untuk mengambilkan kopi sambil dirinya menunggu korban didepannya berbicara.
Sementara Taehyung, pikirannya masih tertuju pada kejadian-kejadian tadi, ia bahkan tak habis pikir siapa yang ikut andil dalam rencana penyekapan ini.Polisi ber-nametag Jung Hoseok datang dan membawa sebuah gelas kertas berisikan kopi kepada Inspektur Choi.
"Jadi bagaimana, Kim Taehyung? Kami masih punya banyak kasus untuk ditangani, dan jika satu kasus ditangani dengan waktu yang lama sepertimu maka kasus yang lain tidak akan terselesaikan. " omel Inspektur Choi dan meminum kopinya.
Jung Hoseok di sebelahnya lebih memilih memperhatikan Taehyung yang menunduk dengan wajah yang menyedihkan saat ini.
"Jadi tadi... " suara serak Taehyung terdengar membuat Inspektur Choi dengan sigap mengambil kertas dan papan alasnya mulai siap mendengarkan penjelasan korban itu. Jung Hoseok yang melihatnya pun ikut duduk dan mendengarkan.
(Flashback)
Taehyung perlahan-lahan mengerjapkan matanya. Yang pertama kali ia lihat adalah ruangan yang sama. Ia mencoba berdiri, namun rasa nyeri langsung menyerang bagian tulang punggung dan kakinya.
"Ahrgg... " pria itu menggeram, dengan usaha masih tetap ingin berdiri dan akhirnya ia berhasil.
Ia melirik ke sekitar, tidak ada Mark yang menjaga atau penjaga lainnya. Ia dengan susah payah dan terpincang-pincang berjalan menuju jeruji besi didepan sana, dan berusaha membuka pintu itu namun nihil sebuah gembok besar menjadi kunci jeruji itu.
Taehyung meringis, ia melirik kesekitar berusaha mencari cara agar bisa lolos dari tempat itu. Selama berhari-hari terkurung ia rasa jika semakin lama ia disini ia akan cepat mati.
Dengan segala kekuatan yang ia punya, ia berjalan mencari besi kawat ataupun hal lainnya yang bisa dipakai untuk membuka gembok besar itu.
Namun sayangnya, tidak ada yang bisa. Yang ia dapatkan hanya batu batu kerikil dan kayu balok berukuran sedang.
Tiba-tiba sebuah ide terlintas, Taehyung dengan segera mengambil batu batu kerikil itu dan menyimpannya dalam saku celananya juga tak lupa kayu balok yang ditinggalkan oleh Mark beberapa hari lalu saat menghajarnya habis-habisan.
Ia kembali melihat keadaan diluar jeruji, terlihat seorang pria dengan janggut dan kumis yang tebal berjalan menghampiri jeruji milik Taehyung.
Pria itu bersyukur dalam hati, untung bukan Mark yang datang.
Taehyung mengakali orang itu, ia segera memancing pria berjanggut itu untuk masuk kedalam jerujinya.
Taehyung berdiri dan melempar-lemparkan batu kerikil itu ditangannya. Ia nampak tersenyum mengejek pada pria berjanggut diluar sana yang kini menatap Taehyung geram.
Akhirnya pria berjanggut itu masuk dan membuka jeruji Taehyung, Taehyung menjerit kesenangan dalam hati akhirnya mangsanya berhasil masuk.
"Hey? Kau mengejekku? Mau mati, HAH?! "
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
FanfictionSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...