Bagian 20 : lie

1.2K 85 2
                                    

Jungkook mendudukan Eunbi ke sofa. Sekarang mereka sudah berada di apartemen. Matanya tak berniat menatap Eunbi, ia hanya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menatap ke tempat lain.

Eunbi sendiri masih kesal, karena dirinya Taehyung jadi tahu semuanya.

"Siapa dia? " tanya Jungkook mengitrupsi saat gadis itu hendak berdiri dan melangkah ke kamar.

"Taehyung. " jawabnya singkat lalu melanjutkan langkahnya.

"Dia-" belum sempat Jungkook berkata saat ia berbalik, Eunbi sudah menghilang di hadapannya.

Pria itu menggeram kesal, lalu merogoh sakunya begitu mendapati ponselnya bergetar disana.

"Halo? "

"Kemari, ada mangsa baru. "

Jungkook mengernyit, "Mangsa baru? "

"Kau akan tahu, kemarilah. Cepat! "

Jungkook memutuskan sambungan telepon itu, menatap pintu kamar yang beberapa saat lalu di banting kesal oleh Eunbi. Ia menghela napasnya kasar, lalu beranjak keluar dari apartemen.

Disisi lain, Eunbi, gadis itu mengerang kesal. Ia terus memukul bantal yang ia pegang. "Jungkook sialan! Aku benci kau! "

Ingin sekali ia merobek-robek wajah Jungkook, ia terlalu kesal sampai melupakan bahwa saat ini ia tinggal serumah dengan Jungkook. Dan pria itu masih ada di rumah ini.

Eunbi menghela napasnya, "Ibu.. Tolong aku.. " ujar gadis itu melemah. Sebulir air keluar dari sudut matanya, ia kembali menangis.

Gadis itu meremas kuat bantal yang ia pegang, menahan isakan nya karena takut Jungkook tahu ia menangis.

"Ibu.. " ia mengigit bibir bawahnya. Bahkan ia tak sadar, bibirnya sampai berdarah.

"Aku.. aku akan mengakhiri ini bu, setelah ibu kembali bersamaku.. Aku-aku janji! " ujar gadis itu. Lalu terbenam bersama bantal itu.

-

Jungkook memarkirkan mobilnya di dekat markas tuan Lee, lalu berjalan memasuki markas itu.

Pria itu menemui Mark, pria yang menelfonnya tadi. "Ada apa? " tanya Jungkook dingin sambil menatap Mark yang sibuk menyesap rokoknya.

"Lihat sendiri" Mark mengarahkan pandangan Jungkook ke ruangan di sebelah kanannya. Lebih tepatnya, ruangan yang mirip penjara.

Jungkook menatap Mark sebentar, lalu berlalu ke ruangan yang di tunjuk Mark. Dan tentu saja, Jungkook membelalakan matanya. Disana, Taehyung sudah terbaring lemah dengan keadaan mengenaskan.

"Kalian apakan dia? " tanya Jungkook berusaha sesantai mungkin. Bahaya jika Mark dan kawan-kawannya tahu Jungkook mengenal orang di dalam sana, yang tidak lain adalah Taehyung.

"Biasa, memukulnya sampai pingsan. " Mark kembali menyesap rokoknya santai.

Jungkook menatap nya, "Pingsan? "

Mark mendelik, "Sesuai perintah tuan Lee,"

Jungkook kembali menatap kedalam sana, ia memegang erat jeruji besi yang menjadi pintu ruangan itu. "Kenapa tuan Lee menginginkan dia? "

Mark menatap Jungkook, "Entahlah. "

Hening, keduanya terdiam.

"Hey, kenapa kau terus menatapnya? Apa kau kenal-"

"Tidak. " sanggah Jungkook cepat lalu meninggalkan Mark yang menatapnya curiga.

"Aneh. " gumam Mark lalu menghubungi seseorang.

PSHYC - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang