Pria itu pergi.
Aku segera bergegas masuk kedalam rumah sembari membantu Ibu membawa belanjaan nya masuk.
Aku merasa tidak asing dengan namanya.
Sepertinya aku pernah mendengar nya, tapi aku tidak tahu dimana.
Masa bodoh, yang jelas Ibu tidak kenapa-napa tadi.
Akhirnya aku bisa bernapas lega, setelah berjam-jam yang lalu aku mengelilingi seisi rumah hanya untuk mencari bantuan untuk menjaga Ibu.
Terdengar konyol. Ya, memang.
"Ibu, aku rasa pria tadi tidak asing", tutur ku di sela-sela merapikan sayuran yang di beli Ibu ke dalam lemari es.
"Tidak asing? Maksudmu, kau sudah pernah menemuinya? "
Aku menggeleng, "Ani, maksudku namanya serasa tidak asing. Aku pernah mendengar nama itu."
"Mungkin yang kau maksud itu orang lain, nama seperti itu 'kan banyak. ", ujar Ibu yang berakhir dengan aku 'iyakan'.
Ya, mungkin Ibu benar.
Nama seperti Jungkook itu tidak hanya satu di dunia.
Aku harap dia bukan siapa-siapa.
||
Kaki kosong itu berjalan dengan gontai ke dalam kamar mandi.
Jungkook menyandarkan punggungnya ke tembok yang ada di belakangnya.
Namun kemudian segera berlari menuju wastafel. Pandangan nya kabur, ia seolah melihat dunia berputar putar di hadapannya.
Ia merasakan perutnya terkocok kocok di dalam sana.
Dan sedetik kemudian, pandangannya menggelap.
Jungkook's side
Sehabis dari rumah target lima belas juta won ku, aku menghampiri tuan Lee di markasnya.
Aku menjelaskan kepadanya bahwa aku telah menemukan targetnya itu.
Seketika senyuman licik terpampang di wajah tuanya.
Ia memberi ku sebuah kresek, yang entah berisikan apa.
"Itu hadiahmu," ia memberikannya padaku, sebelumnya aku was-was karna ingin berjaga jaga namun entah kenapa kali ini aku menerima nya dengan senang hati.
Dan setelahnya, aku pergi dari tempat yang mereka sebut markas Mr. Lee.
Aku menaiki motor besar ku menuju ke rumah, untuk hari ini tidak ada niatan bagiku untuk bersenang-senang.
Aku berjalan ke dalam kamarku, meninggalkan kresek pemberian tuan Lee diatas meja tamu.
Aku tertidur. Namun sesuatu seakan menggelitik tubuhku.
Aku bangun dengan resah, memeriksa sekitarku.
Dan ku lihat, di luar langit sudah gelap nampaknya aku tertidur cukup lama.
Aku keluar, dan melihat kresek pemberian tuan Lee masih ada di atas meja.
Tentu saja, siapa yang akan mengambilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
Fiksi PenggemarSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...