Daegu, 05 FebruarySeorang anak laki-laki berumur tujuh tahun nampak berlari kegirangan mengejar anak laki-laki lainnya yang sebaya dengannya.
Keduanya nampak bergembira karena bermain kejar-kejaran. Namun, anak yang dikejar tiba-tiba hilang keseimbangan sehingga dirinya jatuh saat menginjak batu berukuran besar.
Ia langsung jatuh dan wajahnya menghantam tanah. Syukurnya itu tanah, bukan sekumpulan kerikil.
Anak yang mengejarnya pun terkejut dan segera membantu anak itu berdiri.
Anehnya, bukannya menangis kesakitan karena keadaan dahinya yang memar, justru anak laki-laki yang jatuh itu malah tertawa. Kemudian diikuti dengan anak laki-laki yang menolongnya.Akhirnya keduanya tertawa. Sampai waktu menunjukkan sore hari, dengan perasaan takut anak kecil dengan surai berponi itu nampak menemani anak kecil yang jatuh tadi pulang ke rumahnya.
Dengan maksud, ingin menjelaskan apa yang terjadi dengan si anak kecil yang jatuh dan karena anak kecil yang jatuh itu juga menyuruhnya.
Dan sekarang keduanya nampak berdiri di halaman rumah anak kecil yang jatuh itu dengan perasaan gugup.
"Soojin-ah, bagaimana aku mengatakannya? " ucap anak kecil berponi itu.
Anak kecil yang jatuh itu bernama Soojin. Ia nampak mengendikan bahu tanda ia juga tak tahu apa yang harus dikatakan.
Namun belum sempat menyusun kata-kata, pintu besar di depan mereka terbuka. Seorang pria berumur empat puluhan nampak menatap keduanya.
"Soojin, ada apa dengan dahimu? " tanya pria paruh baya itu yang menotis memar di dahi Soojin.
Soojin tergagap, ia bingung harus mengatakan apa. Ia melirik anak kecil di sebelahnya.
"Taehyung-ah, bagaimana.. " bisiknya.
Anak kecil berponi itu bernama Taehyung. Ia kembali menatap Soojin bingung, sambil menggeleng perlahan.
Pria paruh baya itu menghampiri mereka. Lalu segera menyentuh memar di dahi Soojin yang langsung membuat Soojin meringis.
Pria paruh baya itu menoleh kearah Taehyung. Ia diam beberapa saat, kemudian, "Hey, anak nakal, pasti kau yang melakukannya kan? Kau ini, pulang sana, jangan bermain dengan Soojin lagi! Mengerti?! " bentaknya.
Taehyung terkaku. Tubuhnya bergetar karena diserang dengan bentakan itu. Yang bahkan tidak ada kebenarannya.
Soojin menatap ayahnya terkejut. Ini tidak sesuai dengan yang ia harapkan, kenapa Taehyung kena marah? Begitulah batin Soojin.
Soojin segera di bawa masuk oleh ayahnya, sementara Taehyung berjalan perlahan meninggalkan pekarangan rumah Soojin dengan perasaan takut dan terkejut pastinya.
"Apa salahku.. " gumam Taehyung sambil menangis perlahan.
----
Taehyung bangun dari tidurnya. Ia melirik kearah jam dinding dalam ruangan itu, menunjukkan pukul delapan pagi.
Matanya masih sayup-sayup, namun dapat ia rasakan seseorang sedang menatapnya saat ini.
Soyeon. Wanita itu menatapnya tanpa ekspresi. Taehyung mengernyit, "Ada apa? "
Soyeon masih terus menatapnya. Sampai akhirnya ia bersuara, "Apa kau tidak sakit tidur semalaman dengan posisi membungkuk? "
Taehyung menatapnya polos, lalu merenggangkan tubuhnya, "Sedikit. "
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
FanfikceSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...