Bagian 38 : hold my hands

410 42 5
                                    

Kedua tangan yang terpaut itu tak terlepas sedari tadi.

Eunbi terus menggenggam sebelah tangan Jungkook yang terbalut tusukan jarum infus. Ingin rasanya gadis itu menangis, namun apa daya matanya saja sudah kering oleh air mata.

Hatinya terus merapalkan doa, berharap Jungkook segera sadar. Bahkan ia sendiri lupa untuk menjaga kesehatannya.

Kim Taehyung juga bingung harus melakukan apa. Disaat-saat seperti ini Eunbi adalah orang yang sangat keras kepala.

Pria itu segera menegakkan tubuhnya yang bersandar pada dinding, setelah merasakan sebuah getaran dari saku celananya.

Yoona yang menelfon.

"Halo? "

"Ah, baiklah. Aku akan segera kesana. "

Sambungan telepon itu putus. Taehyung menatap kearah gadis didepannya, yang hanya mematung dengan tangan yang terpaut di atas tangan Jungkook.

"Eunbi, aku harus pergi, hanya sebentar. Tidak apa-apa kan? "

Eunbi nampak mengangguk pelan. "Pergilah. Katakan pada ibu jangan lupa untuk makan. "

Taehyung mengangguk. Namun dalam hati ia tak habis pikir, Eunbi sendiri belum makan dan malah memikirkan orang lain.

"Jaga dirimu. " Taehyung mengelus bahu gadis itu dan kemudian meninggalkan ruangan itu.

Eunbi kembali diam. Matanya hanya menatap pada satu titik, yaitu wajah yang terlelap di depan sana. Dengan luka lebam dan perban di kepala.

Gadis itu menunduk. Air matanya kembali jatuh. Bahunya ikut bergetar, isakan nya perlahan terdengar.

Eunbi kembali menangis.

"Jungkook, maafkan aku.. " gadis itu semakin menunduk di kala tangisannya semakin terdengar pilu.

"Aku mencintaimu, tolong jangan begini. "

Entah sudah berapa kali gadis itu terus menyalahkan dirinya. Seakan semua yang Jungkook alami adalah karena dia.

Perlahan tangisan gadis itu kembali mereda dengan sendirinya. Ia mengangkat wajahnya, kembali terdiam menatap wajah damai di depannya.

"Aku menangis karena aku merasa bersalah, jangan khawatir Jungkook. Aku selalu di sisimu. " ungkap gadis itu seolah menjawab pertanyaan yang bahkan tidak diungkapkan Jungkook padanya.

Ia tersenyum tipis. Berusaha menguatkan hati.

Ponselnya berdering kemudian. Di layarnya tertera nama seseorang.

Kim Yohan.

Eunbi bangkit dari duduknya. Berjalan agak jauh dari brangkar Jungkook, dan mengangkat telepon itu.

"Halo? "

"Akhirnya kau bisa dihubungi! Kau dimana sekarang? Aku ke apartemen mu tapi kau tidak ada. "

"Ak-aku.. Aku sedang di-di rumah nenek.. " gadis itu tergagap-gagap karena berusaha berpikir apa yang akan ia jadikan alasan.

"Kau-tidak sedang berbohong kan? "

"Ani. "

Diam. Yohan tak bersuara. Eunbi melirik ponselnya, telepon itu masih tersambung.

"Halo? "

"Baiklah. Jaga kesehatanmu. Aku menunggumu di kampus. Dah! "

Teleponnya terputus.

Eunbi menghela napasnya kasar. Ia barusan berbohong, dan rasanya tidak enak apalagi dengan Yohan yang sangat baik padanya.

PSHYC - JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang