Sudah tiga bulan berlalu.
Keberadaan Jungkook belum membuahkan apapun. Kepolisian bahkan sudah menyerah untuk mencari.
Eunbi dan yang lainnya mau tak mau hanya bisa pasrah. Mereka yakin, ini memang sudah takdir yang ditentukan.
Dan saat ini, di sebuah jalan beraspal dengan pemandangan sungai Han di sebelah kanan. Seorang gadis nampak berjalan tanpa arah.
Matanya menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong. Wajahnya terlihat lebih pucat karena tidak memakai riasan wajah.
Angin berhembus pelan meniup helai-helai rambutnya yang ia biarkan terurai.
Langkahnya kemudian terhenti.
Eunbi memalingkan wajahnya menghadap pemandangan Sungai didepannya.
Kata orang, Sungai Han adalah tempat yang cocok untuk melakukan dating bersama orang yang disayangi.
Namun Eunbi mengelak itu. Ia kemari dengan seluruh perasaan sakitnya. Dengan seluruh kepatah-hatiannya.
Ia merindukan Jungkook. Pujaan hatinya.
Kepalanya kemudian menegadah keatas. Berusaha menahan air matanya yang sekali kedip akan langsung bercucuran.
Ia menghembuskan napasnya perlahan. Ia tak mau berakhir dengan menangis sendirian di sini.
Sekumpulan burung-burung camar nampak terbang. Mengalihkan atensi nya.
Raut wajahnya tidak mengekspresikan apapun. Seolah raganya memang sudah mati untuk berekspresi.
Ia kembali berjalan, entah harus kemana. Tangannya ia biarkan di dalam saku cardigan berbahan rajut yang ia pakai itu.
Namun langkahnya kembali terhenti.
Panggilan masuk dari Yoona. Ia mengangkatnya.
"Ada apa? " suaranya terdengar datar. Tidak punya warna yang mengekspresikan suasana hati.
"Ibumu dibawa kerumah sakit! "
Deg.
Ponsel yang ia letakan di telinganya perlahan turun tanpa aba-aba.
Perkataan Yoona barusan seolah menghantam suasana hatinya yang sebelumnya belum mereda.
Panggilan itu belum terputus. Terdengar Yoona berbicara didalam sana.
"Ibu mu sekarang di rumah sakit Soonchun-hyang. "
Lalu Eunbi segera mematikan ponselnya. Berlari tak tentu arah mencari taksi untuk segera ia tumpangi.
-----
Terdengar suara langkah kaki terburu-buru yang mendekati salah satu ruangan inap di rumah sakit.
Eunbi segera membuka pintu itu. Dan nampak seorang wanita paruh baya terbaring lemah di atas brankar.
Disana juga ada Yoona, Soyeon, dan Taehyung yang menemani nyonya Choi.
"Eomma.. " panggil Eunbi dengan suara bergetar.
Nyonya Choi yang masih dalam keadaan sadar, perlahan menoleh. Disana senyuman lembutnya terpampang.
"Jangan khawatir, anakku.. "
Eunbi tak bisa menahan tangisnya. Ia segera terjatuh di samping brankar sembari memeluk tangan ibunya.
"Maafkan aku.. "
"Aniyo, kau tidak salah. Ibu memang sudah sakit dari dulu, kan.. "
Eunbi menggeleng. "Ibu kau harus sembuh.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
FanfictionSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...