Ah, sial.Tanganku di perban. Benar terkaanku, kata dokter lengan kanan ku tidak patah hanya saja mengalami pergeseran tulang.
Aku tidak mengerti kenapa bisa di perban sampai seluruh tangan kanan ku sulit di gerakan.
Bahkan, aku sendiri kasihan melihat diriku. Sungguh, aku lemah.
Donghan masih bersamaku, aku juga tidak paham dengan yang satu ini, kenapa ia sampai bisa mau menemani ku di rumah sakit selarut ini.
Dan, meninggalkan Yoona?
"Donghan, apa kau tidak ingin pulang? ", tanyaku sambil menyenderkan punggung ku ke kursi.
Saat ini, aku dan Donghan sementara menunggu hasil ronsen nya di ruang tunggu tentunya, kata dokter setelah mengambil hasilnya lalu kami bisa pulang.
Melelahkan, pikirku.
Aku tidak pernah merasa selelah ini.
"Kalau aku pulang lalu siapa yang akan mengurusmu? ", jawabnya kemudian.
Hell, dia pikir aku anak kecil.
"Pulanglah, aku bisa menjaga diriku"
Donghan memandangku, "aku tidak yakin".
Tch, ingin sekali aku mengumpat dasar si sialan Donghan.
"Tinggalkan Aku! ", pintaku lagi.
"Tidak, Jeon. Kau saat ini dalam kondisi lemah", Donghan pun berucap.
"Tidak, aku tidak apa-apa, lihat ini, ahk! ", kataku yang mencoba memperlihatkan pada Donghan bahwa aku baik-baik saja, tapi nyatanya aku malah meringis di akhir.
"See? Kau masih lemah. ", katanya.
Aku menghela, "Baiklah, aku kalah. ".
Donghan terkekeh, lalu sesaat kemudian dokter keluar membawa hasil ronsen nya.
|
|
Hari kembali berganti.
Jeon Jungkook bangun dari tidurnya, sembari memicingkan matanya melihat jam dinding yang menggantung disana.
Pukul 09.15 KST.
Ia pun beranjak dari kasur, namun lagi lagi kembali meringis.
Sial, umpatnya.
Ia baru tersadar akan tangan kanan nya yang terbalut kain perban seakan akan dia adalah mumi hidup.
Ia berusaha melepaskan benda itu, namun yang ada ia hanya mencari kesakitan di setiap gerakannya.
Ia menghela, lebih baik ia mengalah.
Dan membiarkan tangan kanan nya seperti itu, sampai ia benar benar bisa menggerakan tangannya.
Ia kembali berjalan keluar dari kamar nya.
Melakukan aktifitas pagi harinya. Cuci muka, sikat gigi, mandi, sarapan, dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
FanfictionSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...