Setelah di tindak lanjuti kepolisian, akhirnya Soojin di vonis penjara selama tiga tahun.
Nampak dirinya dibawa beberapa polisi menuju jeruji besi. Tatapannya terlihat sendu, seolah sudah pasrah jika memang takdirnya jatuh di dalam penjara.
Sementara keadaan sudah mulai membaik. Soyeon sudah mengalami perkembangan yang signifikan, dan akhirnya dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Begitu juga dengan Jungkook, pria itu nampak terlihat lebih baik dari sebelumnya.
"Akhirnya, semuanya sudah berakhir. " ujar Eunbi lega.
Mereka tersenyum satu sama lain.
Jungkook juga tersenyum, namun seketika menunduk. Raut wajahnya berubah menjadi sedih, lebih tepatnya senyumannya berubah menjadi senyuman terluka.
Ia mengajak Taehyung berbicara dengannya. Keduanya berjalan menjauh, mencari tempat yang cocok untuk saling bertukar pikiran.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan? " tanya Taehyung.
Jungkook menghela napasnya. "Entahlah. Rencanaku untuk masuk penjara gagal, karena aku dinyatakan tidak bersalah. "
Taehyung tersenyum. Ia memegang bahu Jungkook. "Aku senang mendengarnya. "
Jungkook ikut tersenyum. "Taehyung-ah, "
Yang dipanggil menoleh. "Hm? "
"Aku pikir, aku punya rencana lain. "
-----
Setelah pertemuan singkat tadi. Akhirnya mereka semua kembali ke kediaman masing-masing.
Taehyung bersama Soyeon, Yoona di apartemennya, dan Eunbi bersama Jungkook juga nyonya Choi.
Entahlah hari ini Jungkook terlihat aneh dari biasanya. Ia nampak lebih memberikan perhatiannya pada Eunbi.
Contohnya saat ini, saat Eunbi tengah memasak makan siang. Keduanya nampak bercanda sekaligus bermesraan di dapur.
"Ya! Jungkook-ah, jangan seperti itu! " Eunbi berusaha melepaskan kaitan tangan Jungkook yang melingkar di pinggangnya saat ia tengah memotong daun bawang.
Tentu saja Jungkook tak terkalahkan, ia semakin mengeratkan pelukannya. Bahkan saat ini, menaruh kepalanya di bahu Eunbi.
Aksinya cukup membuat Eunbi mematung. Baru kali ini ia di perlakukan seromantis itu. Jika di perhatikan dari jauh pemandangan ini memang cukup membuat gemas.
"Eunbi-ah.. " panggil Jungkook dengan suara beratnya.
Eunbi lagi-lagi tak berkutik. Suara Jungkook seolah menghipnotisnya.
"Aku, mencintaimu. " perkataan itu keluar begitu saja dari bibir Jeon Jungkook.
Eunbi menatapnya, tentu saja ia mematung. Baru kali ini ia melihat Jungkook serius mengatakan itu.
"Aku tahu ini dadakan. Maafkan aku atas segala kesalahanku selama ini.. " Jungkook tersenyum, ia meraih pipi Eunbi dan mengelusnya.
"Jungkook-ah, ada apa? "
Jungkook tersenyum sembari menggeleng. "Ayo lanjutkan, airnya menididih. "
Pria itu kembali ke aktivitasnya membantu Eunbi mencuci dan memotong bahan-bahan. Sementara Eunbi, ia nampak terdiam berusaha mencerna segalanya yang terjadi barusan.
"Apa ini? "
-----
Suasana sore menjelang malam di kota Seoul memang tak dapat dilewatkan. Terlebih pemandangan namsan tower yang benar-benar harus dinikmati saat malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYC - JJK
FanfictionSejak kejadian itu, semuanya berubah. Bahkan Jungkook, dengan sikap dingin-nya, mata elang-nya, dan jiwa haus darah-nya. Semenjak bertemu Eunbi, gadis yang membuatnya harus terkukung dalam hubungan serius demi menyelamatkan orang yang ia culik sendi...