Keping 14

943 94 34
                                    

Aku membersihkan mukaku lalu menyikat gigi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membersihkan mukaku lalu menyikat gigi. Kemudian mengambil handuk kecilku dan mengelapnya sambil bercermin di kamar mandi. Saat aku menatap ke dalam cermin, aku masih bisa merasakan gelenyar aneh di pipiku. Teringat kembali saat bibirmu menepi di pipiku. Di sana memerah lagi, aku malu.

Kusudahi semua kenangan itu dan beranjak ke kamar. Aku duduk di tepian kasur dan mengambil botol minumku lalu menuangkannya ke dalam gelas kosong yang tersedia di pinggirnya. Aku memang maniak air putih, jadi air putih harus selalu tersedia di kamarku dalam botol. Di sampingnya kusediakan gelas kosong, agar dengan mudah kubisa menuangkannya.

Setelah puas dengan segelas air putih, aku mengambil buku novel berjudul pergi karangan Tere Liye. Ini adalah buku lanjutan pulang, salah satu buku favoritku yang membahas tentang ekonomi bayangan atau dikenal secara umum sebagai shadow economy a.k.a economy underground. Pengamatan Bang Darwis a.k.a Tere Liye tentang ekonomi sungguh menakjubkan. Riset yang dia lakukan untuk berimajinasi sejauh itu sungguh mengagumkan. Aku --dalam hati--, terlepas dari ini adalah sebuah karya fiksi, bisa menerawang bahwa kemungkinan-kemungkinan orang yang 'beraksi' dengan menggunakan ekonomi bayangan sungguh nyata adanya. Ada di antara mereka yang tidak mau tersorot dan melakukan monopoli besar-besaran di bidang ekonomi. Barangkali, orang-orang di bumi memang tidak sadar bahwa dibalik orang-orang sukses dan orang terkaya di dunia, mereka hanyalah antek atau mainan atau boneka para penguasa shadow economy.

Terdapat penguasa yang bermain sangat apik dalam memainkan perekonomian dunia, yang tentu saja, dengan kendali ekonomi maka kendali politik, kendali perputaran uang di dunia, kendali bisnis, kendali bisnis kesehatan bahkan kendali suatu negara bisa berada dalam genggaman para penguasa shadow economy. Mereka akan mengangkat politikus yang sesuai dengan kriteria mereka dalam mendukung kebijakan-kebijakan ekonomi dari roda bisnis yang mereka jalankan. Semakin aku membaca dan tertarik ke dalam pemahaman shadow economy, aku makin terperangah.

Terlepas dari adegan action, baku hantam, tembak-menembak, juga jurus ninja yang dikeluarkan, tetapi logika tulisan mengenai shadow economy tetap menarik minat utamaku dalam membaca novel ini. Novel ini tidak hanya mengantarkan bacaan dan dongeng semata, tapi realitas dibalik rumitnya dunia saat ini. Banyak orang-orang yang hidup biasa-biasa saja hingga yang terlihat 'luar biasa', tahu-tahunya berada dalam jalur kendali penguasa shadow economy. Tidak tunduk, bisa langsung ditumbangkan. Bahkan, boleh jadi keruntuhan rezim soeharto saat terjadi krisis moneter adalah hasil dari kekuasaan shadow economy, yang barangkali Soeharto tak mau tunduk.

Baru hendak membuka halaman 342 --lanjutan bacaanku--, hapeku berbunyi. Getarnya terkirim sampai di sensorik kulitku. Aku mengambil hape dan melihatnya. Pesan masuk di WhatsApp. Kamu benar-benar menghubungiku.

Faisal Arrova Difa Sarotama

Sudah sampai nih.
Lagi ngapain?

Aldebaran Radithya Dhefin

Alhamdulillah.
Baru mau baca buku.

F.A.D.F

Lil Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang