Keping 3

2.6K 162 12
                                    

Aku tentu saja masih sangat canggung tuk peluk kamu. Aku masih merasa bahwa kita sedang bermasalah. Aku bahkan sudah menghapus semua kontakmu, termasuk WhatsAppmu. Tapi, tetiba nomor yang tidak ku-save menelpon dengan video lalu saat kulihat, wajahmu berada di sana. Aku jelas bingung. Bingung sekali! Kamu kenapa? Jebakan apa yang sedang kamu persiapkan?

"Kamu pasti bingung!"

Gee. Kamu bahkan bisa lagi-lagi seolah mendengar pikiranku. Jago sekali!

"Bingung? Maksudmu?" Aku pura-pura tidak mengerti maksudnya.

"Ga usah pura-pura innocent gitu, deh! Aku tahu kamu masih ga ngerti kenapa aku ngelakuin semua ini."

"Ya, terus? Kalau emang aku gitu, emangnya kenapa?" Aku akhirnya memberanikan diri.

"Sudah kubilang, aku bermimpi."

"Seperti apa mimpimu?"

"Kamu meninggal."

"Ih, sedih amat!"

"Makannya, aku ga mau kehilangan kamu gitu aja. Kamu harus sering bersama denganku mulai dari sekarang."

"Kenapa harus?"

"Kamu mau 'kan kasih sesuatu yang berharga dari dirimu buatku?"

Aku terdiam. Kemudian kamu menepikan motor. Persis di pinggiran alun-alun kota.

Kamu turun dari motormu dan melihatku dengan tatapan serius. Sekali lagi kamu bertanya hal yang sama, "Bolehkah aku meminta sesuatu yang berharga darimu?"

"Apa?" Tanya yang dibalas tanya.

"Waktumu."

"Kenapa hal itu menjadi sesuatu yang berharga bagiku?"

"Jelas!" Jawabmu sambil menatap ke dalam mataku --teduh dan menentramkan--, "Karena dengan kamu mau membagi waktumu, kamu menyerahkan sebagian sisa hidupmu untuk dihabiskan bersamaku. Itulah hal yang spesial dari manusia, saat mereka mau membagi waktunya untuk dihabiskan dengan orang yang mereka suka. Apakah... apakah kamu masih menyukaiku?"

Aku tersedak.
Ini semua sungguh tiba-tiba.

Lil Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang