"Lepasin, Sal. Ga enak dilihat orang." Aku berusaha mencermati sekitarku. Perhitunganku, mereka tadi sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak mempedulikanku. Tapi tetap saja, aku harus berjaga-jaga. Ini tempat umum. Ada standar masyarakat yang jadi 'judge' dalam tindak-tanduk yang kulakukan bersama kamu.
Kamu mengerti dan se-netral mungkin melepaskan diri dariku. Aku tersenyum, sungkan, berterima kasih.
"Kamu tersanjung?" Tanyanya langsung padaku. Aku mengerjap, berusaha mencerna maksudnya.
"Karena...?"
"Pujianku, tentu saja."
"Tidak. Sama sekali tidak."
"Tapi tadi pipi kamu memerah."
"Kamu salah lihat."
"Aku yakin, aku tidak. Kamu sedang menutupi rasa canggungmu sekarang."
"Bisakah kita pulang saja?" Aku ingin segera mengakhirinya, tentu saja. Suasana seperti ini sangat tidak membuatku nyaman.
"Bukannya aku rumahmu? Kenapa tidak pulang ke pelukanku?"
YaTuhan...
Dia ngomong apa sih?Aku berusaha mengumpulkan kekuatan untuk pergi darimu. Akhirnya, aku memilih berdiri.
"Tenang, jangan marah!"
"Aku tidak marah. Aku hanya ingin pulang."
"Bukankah sudah kubilang aku rumahmu? Kenapa tidak pulang ke pelukanku?"
"Maksudku rumah yang memiliki tempat tidur, Sal."
"Aku rumah. Kau bisa tidur di dadaku."
"Rumah yang memiliki tv juga." Ujarku kesal.
"Kau bisa duduk di pangkuanku. Kita bisa nonton tv bersama melalui smartphone."
"Rumah yang memiliki kamar mandi juga!" Aku berdecak kesal, sedikit berteriak. Syukurlah, jarak kita dengan orang-orang di sini agak jauh, jadi teriakanku tidak terlalu ketara.
"Kamu nakal ya. Sudah tidak sabar segala. Baiklah, kamu mau keluarin bersamaku? Aku akan membuatmu nikmat."
Sumpah demi apapun.
Kamu sungguh menyebalkan sekarang.
Dimana kamu belajar hal-hal mengerikan seperti ini, hah?"Bagaimana? Ayo, kita ke hotel. Sekitaran sini ada. Kita tuntaskan kenikmatan malam ini bersama!"
Kamu meraih tanganku dan menarikku menuju arah parkiran motor.
Eh, apa katamu tadi? Benarkah kita akan ke hotel?
Demi apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Love [END]
Short StoryCerita ini didesain ringkas. Di dalamnya, saya meracik pengetahuan umum ke dalam cerita. Jadi, jika kamu mencari cerita sek-esek ga bermutu, cerita ini diusahakan dijauhkan dari hal itu --meski saya kadang menyelipkannya. Di sini, saya berusaha mema...