Keping 2

4K 201 4
                                    

Kamu tiba dengan sepeda motor matic andalanmu, berwarna putih, hadiah ulang tahunmu yang ke-17. Kamu terlihat sangat tampan dengan balutan sweater yang dulu pernah kita beli bersama. Rutin, setiap satu tahun sekali, aku biasanya mengantarmu membeli baju baru.

Kamu tersenyum menatapku saat kusambut dirimu di depan rumah.

"Bukannya kita sedang bermusuhan ya?" Tanpa ba-bi-bu, aku tetap harus memantik rasionalitasku. Jadi aku langsung bertanya pada intinya.

"Kamu hadir di mimpiku."

Lagi-lagi, kamu tersenyum. Menatapku dengan sangat tulus dan menggemaskan. Aku sangat suka. Tapi aku menahan diriku sekuat yang kubisa.

"Hadir sebagai?" Tanyaku akhirnya.

"Sebagai orang yang sangat kurindukan."

"Tapi, kamu bilang, kamu tidak mencintaiku."

"Mm... Bisakah kita bahas nanti di jalan saja? Aku sangat ingin berduaan denganmu di motor dan seperti biasa, kamu wajib memelukku."

Akhirnya, kamu meraih tanganku. Rumah kebetulan sedang kosong. Mama-papaku sedang bekerja. Kamu tahu aku sering sendirian. Jadi saat kamu berhasil menggenggam tanganku, kamu langsung membawaku ke dekat motormu.

"Ini.." katamu seraya memakaikan helm di kepalaku. "Otakmu berisi hal-hal indah. Aku harus bisa menjaga keselamatannya." Ujarmu, seraya tersenyum kembali setelah melihat mataku berada dalam balutan helm.

"Matamu indah," bisikmu, "Aku ternyata dari dulu suka bagian itu."

Kamu menyalakan motor. Aku dipandu naik ke atas motormu meski pikiranku masih bingung dibuatmu.

Kamu sakit jiwa?
Kenapa kamu berulang kali memuja?

Lil Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang