Mulmed : Reina.
"Puter waktu dong, gue mau minta maaf sama lo."
3.1/3.1
.
.
."APAAN sih udah ah elah! Gue gak nge hack cctv lo, bang! Salah sendiri sih, cctv rumah kok banyak banget. Udah kayak apartemen aja!" Rani menggerutu sebal. Sedari tadi Fino dan Fani terus saja menggoda Rani, Lovita hanya cekikikan tidak jelas dan Reina yang menggeleng gelengkan kepalanya.
"Bang tadi gue udah ke sana." ucapan Reina membuat semua orang menatapnya. Fani dan Fino dengan tatapan mata melembut Lovita dan Rani yang memasang wajah bingung.
"Iya gue tau--"
Fani menatap Fino tajam sementara yang ditatap hanya memberikan cengiran. Reina menatap tajam Fino menunggu penjelasan. "Kalian ngiku--"
"Kan lo yang ngasih tau." Fino memotong dengan cepat. Reina mengendikan bahu acuh sementara Fino dan Fani langsung bernapas lega. Tapi perkataan Reina selanjutnya membuat Fani dan Fino menegang.
"Gue tau lo berdua bohong bang."
Reina menatap Fino tajam lalu bergulir menatap Fani sementara yang ditatap hanya diam. Reina memang ahli membaca mimik wajah orang yang sudah dikenalnya.
"Gak peduli lah gue."
Reina mengendikan bahu lalu berjalan menuju kamarnya diikuti Rani dan Lovita sementara Fani dan Fino menghela napas lega.
❤️ Please don't go ❤️
"Lo emang pergi ke mana sih kok bolos?"Reina yang duduk di single sofa menatap Rani dan Lovita bergantian kemudian menarik napas singkat dan menghembuskan nya perlahan"Gue ke makam Realina."
Byurrr
Rani yang tengah meminum air putih langsung menyemburkan minumannya ke arah Lovita yang ada disampingnya.
"Iyuhhh anjirrr! Si kunyuk ngajak berantem ya?!" Lovita mencari tisu lalu me lap wajahnya kasar seraya menggerutu sementara Rani masih melotot dengan wajah shock yang berlebihan.
"Hah?! Apa?!" Reina memutar bola mata nya malas. "Lo--lo----beneran ke makam Realina?! Ma--makam saudara kem---kembaran lo itu?!" Lovita menyerngit bingung sementara Reina menghela napas pelan. Reaksi Rani benar-benar berlebihan.
"Iya."
"Astaga demi apa?!"Rani masih tak percaya dengan ucapan Reina yang menurutnya mengada ada. Karena Reina sangat anti dengan tempat Realina. Tempat itu bisa memutar segala kenangan buruk yang sudah Reina simpan baik-baik.
"Demi lo yang jadian sama cowok." Rani mendengus kasar sementara Lovita masih menunjukkan wajah bingung.
"Siapa Realina?"Lovita menunjukkan wajah polosnya. Reina dan Rani menatap Lovita lalu bertatap tatapan sebentar hingga akhirnya Rani mendengus kasar dan Reina tersenyum miring.
"Realina itu,"Rani menggantungkan kalimatnya membuat Lovita mengerutkan dahinya dan Reina hanya geleng geleng kepala.
"Saudara kembar gue."Lovita membulatkan matanya sementara Rani memanyunkan bibirnya karena acara nya di ganggu.
"Maksud lo Realina itu saudara kembar lo?"Reina menganggukkan kepalanya.
"Trus kemana Realina sekarang?" Reina hanya memandang Lovita dengan pandangan malas sementara Rani berdecak, padahal neraka berdua sudah membicarakan Realina barusan.
![](https://img.wattpad.com/cover/143702273-288-k992545.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
please don't go [COMPLETE✓✓]
Teen FictionAmazing cover by:@ekuivalent #9 mainstream (15122019) #12 tenfic (15122019) #20 Reina (13012020) #31 Reno (13012020) Bagi Reina, Reno adalah parasit dalam kehidupannya yang tenang. Reno membuat hidupnya berputar 180°. Bagi Reno, Reina adalah matahar...