"Gue suka hujan, tapi gue gak suka sama lo."
-Reina Putri Nugroho
.
.
.PAGI ini Reina dipaksa berangkat bersama kedua kakaknya. Tadinya dia menolak, ia tidak mau diantar kedua kakaknya karena disana kakaknya pasti akan tebar pesona dan itu membuat Reina jengah. Dia sudah berdebat panjang dengan kedua kakaknya dan akhirnya ia mengalah, membiarkan kedua kakaknya untuk mengantarnya.
"Nanti gak usah sok tebar pesona, jujur gue pingin muntah lihatnya, bang."
"He! Sama abangnya sendiri kok kayak gitu. Lo harusnya memahami jiwa jomblo gue yang meronta-ronta, dek." Fino menyergah dan menampilkan wajah pura-pura sedih sedangkan Fani hanya fokus menyetir. Reina memutar bola matanya malas lalu mengalihkan pandangannya ke jendela mobil. "Terserah."
"Dek lihat sini."
Reina menolehkan wajah nya kepada Fino yang memanggilnya.
Cekrek.
Reina melotot dengan wajah galak. "Hapus gak bang!"
"Yah udah terkirim. Udah jadi snapgram." Fino memasang watados membuat Reina kesal. "Bang! wajah gue! Hapus!"
"Uwoo lihat dek! Yang lihat snap gue langsung banyak. Haha gak nyangka gue se famous itu." Fino berdecak kagum saat memandangi ponselnya. Reina mendengus malas.
"Iya deh iya. Yang follower nya beli mah bebas!"
"Sembarangan Panjul! Gue nggak pernah beli followers! Nah dek, lihat, banyak yang komen tanya lo siapa gue, padahal kan gue banyak post foto lo, meskipun gak paket caption."
"Iya, tapi lo gak pernah nge tag gue! Takut kesaing kan lo bang?"
"Eh nggak ya! Followers gue tuh setia jadi gak mungkin kayak gitu." Fino mengelak cepat membuat Reina memutar bola mata.
"Lah Fan, pasang snap juga lo akhirnya, tapi ini kok wajah gue sama Reina, pose kita jelek lagi. Apalagi Lo dek, kelihatan jelek."
Reina melotot tak terima sedangkan Fino santai-santai saja. Reina merebut ponsel Fino. "Bang kapan lo foto gue? Pose nya gak elite lagi. Hapus!"
"Bacot lo berdua! Tuh foto gue ambil waktu lampu merah."
"Gapapa deh gue tetep cakep kok."
"Iya kayak kutil kuda." Sewot Reina.
"Ngehina diri sendiri lo?"
"Cowok emang gak peka! Au ah!"
"Eh, lo ngam--"
"Lo berdua masih mau berantem. Udah sampai, gak mau turun?"
Reina tak menjawab memilih turun dan menutup pintu dengan keras. Wajahnya juga datar.
"Bercanda lo itu buat adek kita marah. Bego sih. Dasar Panjul!"Fani mencibir dan ikut keluar dari mobil disusul Fino yang menampilkan senyum menawan.
"Udah sana ke kampus, gue bisa ke kelas sendiri."
"Nggak. Kita anter." Fani membenarkan gulungan di lengannya sementara Fino sudah mengedipkan matanya beberapa kali untuk menggoda siswa perempuan.
"Bang mata lo kelilipan?" Reina memasang wajah polos sementara Fino mendengus keras-keras. "Iya deh, iya. Cewek gak peka mah bebas!"
❤️ Please don't go ❤️
Reno gila
Pagi pandaReina
JugaReno gila
Udah di sekolah? Aku kangen.
KAMU SEDANG MEMBACA
please don't go [COMPLETE✓✓]
Teen FictionAmazing cover by:@ekuivalent #9 mainstream (15122019) #12 tenfic (15122019) #20 Reina (13012020) #31 Reno (13012020) Bagi Reina, Reno adalah parasit dalam kehidupannya yang tenang. Reno membuat hidupnya berputar 180°. Bagi Reno, Reina adalah matahar...