30. Pantang menyerah?

48 22 8
                                    

"Truk aja gandengan, masa lo nggak?"
- Renovaldi A.
.
.
.
.
.

"Gandengan mulu, situ buta?"
-R
.
.
.
.
.

"HAH hah, kita nggak telat kan? Makan malam belum selesai kan?" Reina terperanjat. Ia menatap Rani dan Maura yang sedang meraup oksigen dengan rakus.

"Belum."Reina menjawab dengan acuh, lalu kembali makan. Kali ini makan malam dibuat di luar penginapan. Kata Bu Eni biar anti mainstream.

Anti mainstream nya dari mana coba?

Rani dan Maura saling bertatapan lalu serempak mencekal lengan Reno tiba-tiba.

"Apaan? Lepasin woy. Gue mau makan! Lagian apaan sih, ntar panda cemburu, jangan pegang-pegang!" Reina hanya menatap malas ketiga orang yang kini saling melotot.

"Rein ku, gue sama Maura pinjem Reno bentar ya?"

"Iya, nanti kita balikin dalam keadaan utuh kok."

Reina mengerjap lalu mengagguk kaku. Maura dan Rani langsung menarik tangan Reno bersamaan.

"Pandaaaaa!" Reina hanya mendengus geli karena teriakan lebay Reno. Ia memilih melanjutkan makan malamnya.

"Sendirian aja?" Reina menatap Roy malas, "menurut lo aja gimana Roy." Roy terkekeh pelan lalu mengacak singkat surai Reina. "Dih bete banget kayaknya,"

Reina mendengus, "apaan sih, siapa juga yang bete."

Roy kembali mengacak rambut Reina singkat, "makan banyak-banyak biar nggak sakit. Ntar gue khawatir. Gue pergi dulu." Reina hanya menghela napas saat melihat punggung Roy menjauh.

"Apaan Lo?" Reina mengerjap saat Reihan duduk ditempat Reno sambil membawa makanannya.

"Banyak kursi kosong."

"Ini salah satunya,"Reihan menjawab lempeng. Reina mencibir lalu kembali melanjutkan acara makannya .

"Mana pacar lo?"

"Kenapa? Suka sama Reno lo sekarang? Gue tolak dan lo milih jadi gay gitu? Prihatin gue." Reihan mendengus lalu mengacak rambut Reina pelan.

"Gue nggak suka Reno. Gue sukanya elo." Tanpa menunggu tanggapan Reina, Reihan berdiri dari duduknya lalu menghilang begitu saja.

"Lah kalo gue nggak suka sama elo, lo nya mau maksa gitu?"


❤️ Please don't go ❤️

"Jauhin Reina."

Dahi Reno berkerut. Matanya menyipit tak suka, "maksud lo apa? Lo gak terima kalo gue pacaran sama Reina?"

Reihan mendengus, "bagus kalo lo sadar lo nggak pantes buat Reina." Reno berdecak, "jangan mulai deh Han."

Reihan mendengus remeh, "tau tentang Reina yang di bully beberapa hari yang lalu?"

Reno mengetatkan rahang lalu mendecih samar, "jangan ngarang deh Han."

"Dia luka dan kemana lo?" Suara Reihan menajam, rahangnya mengeras.

please don't go [COMPLETE✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang