.
.
.PULL up, pull up, pull up straight from tokyo
Yo cannot believe it when we come through
Wo, my god, you look good today, yeah
Back up, back up, back up, do it slow-mo'
When she drop, it bounce back like a yo-yo
Wo, my god you look good today
You look good today, yeah
Oh my god.
Ponsel milik Reina terus berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Reina membiarkan handphone nya berbunyi dan lebih memilih bergelung dengan selimut.
Ponsel Reina kembali berdering. Kali ini ada pesan masuk. Dering ponselnya mulai terdengar lagi membuat Reina terpaksa menggerakkan tangannya yang terasa kebas semua akibat menangkis serangan kakaknya yang brutal tadi malam.
Reina membuka selimut yang menutupi kepalanya. Dengan mata yang masih terpejam, tangan Reina mulai mencari sumber suara yang sangat berisik.
Reina merasakan benda yang menyentuh tangannya sedang bergetar, dia segera mengambilnya dan dengan malas membuka sedikit matanya.tertera nama sahabatnya disana.
'Rani'
Reina menempelkan handphone pada telinganya dengan menggerutu
"Hn?" Reina membuka percakapan lewat gumaman pelan, matanya kembali tertutup, mencoba untuk tidur kembali.
"REINA KAMPRET! GUE UDAH NELPON LO PULUHAN KALI DAN BARU LO ANGKAT! GUE NGIRIM CHAT NGGAK LO LIHAT! TAI! UNTUNG LO TEMEN GUE! KALO BUKAN UDAH GUE TENDANG LO KE MARS!" Reina menjauhkan telinganya karena suara teriakan Rani yang bisa merusak gendang telinga nya. Setelah dirasa suara Rani menghilang, Reina mendekatkan kembali handphone ke telinga nya.
"Hn?" Reina malas menanggapi ocehan Rani yang menurutnya hanya mengganggu tidurnya. Terdengar helaan napas kasar dari Rani.
"Untung gue sabar! Gue bakal ke rumah lo jam 10 nanti. Lo udah harus siap! Gue gak mau tau! Gue kesana sana Lovita. Ada hal yang perlu gue tunjukin."
Reina dalam keadaan setengah sadar hanya bergumam 'hn' yang disambut ocehan Rani yang sudah tidak ia dengar karena ia sudah berlari ke alam mimpi dan membiarkan Rani berbicara sendiri.
Rani yang mendengar dengkuran halus Reina menggeram kesal, "tunggu aja nanti!"setelah menggumamkan kata itu, Rani menelfon Lovita.
❤️Please don't go ❤️
Jam sudah menunjukan angka 10 tepat dan Reina sama sekali tak terbangun dari mimpinya.
Ting...tong
Fani yang ada di ruang keluarga melangkah malas menuju pintu. Pintu terbuka menunjukkan 2 gadis dengan senyum merekah. Tapi tak lama kemudian senyum mereka luntur karena yang membuka pintu bukan Reina melainkan Fani.
"Bang Fino?" Lovita bertanya dengan suara pelan karena takut salah sebut nama.
"Bukan bang Fino, dia Bang Panjul. Ngomong-ngomong kenapa muka lo bonyok semua bang?" Rani bertanya dengan kekehan diakhir kalimatnya. Lovita terkejut lalu mengkerut kan keningnya. 'Reina kan gak punya abang yang namanya panjul'
Lovita memang belum lama berteman dengan Reina maupun Rani, mereka sekelas saat awal semester 1 kelas 11 dan se-tahu Lovita, Reina hanya punya dua kakak yang bernama Fani dan Fino dan kebetulan Lovita hanya pernah melihat muka Fino setiap kali kerumah Reina. Reina bilang bahwa kakak pertamanya yang bernama Fani itu lebih sering berada di kamar tepatnya di perpustakaan kecil yang ada di kamarnya.
Fani menatap sebal Rani yang seenak jidat memanggilnya 'Panjul' . Rani hanya menahan tawanya melihat ekspresi Fani yang sangat tak enak dilihat mata.
"Gue Fani, abang pertamanya Reina. Jangan dengerin nih bocah oke dan soal luka ini lo berdua gak perlu tau." Fani berkata sambil menekan sedikit dahi Rani dengan jarinya. Lovita mengangguk mengerti.
"Bang pan---"
"Sekali lagi lo sebut nama itu, gue cincang tubuh lo."fino mengancam Rani dan menatap Rani tajam.
"Selow kali bang gue cari si Re--"
"Reina masih ada dikamar, kesana aja."untuk kedua kalinya Fani memotong ucapan Rani membuat Rani menggembung kan pipinya sementara Rani berjalan menjauh ke kamarnya tanpa memperdulikan Rani yang mencak mencak.
"Lo cocok sama bang Fani."kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulut Lovita membuat rani melotot ke arah Lovita seraya mendesis tajam.
"JIJIK!"
❤️ Please don't go ❤️
Reina sama sekali tak terganggu dengan ketukan pintu yang cukup keras. Rani yang berada di luar kamar Reina sudah menyumpah serapahi Reina.Ceklek
Lovita membuka pintu menggunakan penjepit rambut nya karena kamar Reina dikunci dari dalam. Rani menatap lovita tajam, "kenapa gak dari tadi, pinter!" sindir Rani sementara Lovita hanya cengengesan, "salah lo sendiri gak tanya." Rani tak menyahuti omongan Lovita dan melangkah dengan mata yang berkilat tajam karena melihat Reina masih tertidur.
"REINA PUTRI NUGROHO BANGUN! UDAH SIANG!!!" Rani berteriak sangat kencang. Lovita sudah menutup telinganya-takut telinganya tuli mendadak-karena suara cempreng Rani sementara Reina sama sekali tak bergeming dari posisi tidurnya.
"Sialan lo bocah! Untung lo temen gue kalo kagak udah gue mutilasi dari dulu!" Rani berkacak pinggang setelah mengatakan kata-kata itu.
"Sabar Ran. Reina bilang kalo arang sabar di sayang Tuhan." Lovita menepuk pelan bahu Rani yang sudah bergetar menahan emosi.
"Kalau gue disayang Tuhan, udah diambil kali dari dulu." Rani berulang kali mengatur napasnya agar tidak marah. Menarik napas panjang lalu mengeluarkan-nya berulang kali.
"Kita pake cara lain,"Rani berucap seraya tersenyum miring. Lovita mengkerut kan kaningnya. Ia benar-benar tak mengerti apa yang dimaksud Rani tentang cara lain. Sepertinya otaknya tak bisa diajak kompromi saat ini.
Rani yang tau arti kerutan kening lovita mendekatkan mulutnya ke telinga lovita. Rani mulai membisikkan rencana apa yang akan digunakan.
"Ngerti?"tanya Rani setelah selesai berucap di telinga Lovita. Lovita hanya menggeleng pelan serta menampilkan raut wajah polos yang membuat Rani seketika ingin menendang Lovita ke Meikarta.
"Lemot lo kambuh ya? Kesel mulut gue! Ya udah sini gue ulang." Rani hanya menghela napas pasrah seraya mendekatkan mulutnya ke arah telinga Lovita. Mengulang rencana yang ia buat agar masuk ke otak lovita.
Mereka berdua akan menjalankan renncana mereka agar Reina bangun.
Semoga mereka berdua berhasil dan semoga Reina tak marah.
*************
"Gue kangen lo."
-1.2/1.2
*************
TBC
Hiatus oh hiatus:v
Udah di revisi 5 kali sebelum post, tapi kalo masih ada typo ya maklum, saya kan manusia :v
Revisi : 29 Mei 2019
Nalovzz
KAMU SEDANG MEMBACA
please don't go [COMPLETE✓✓]
Novela JuvenilAmazing cover by:@ekuivalent #9 mainstream (15122019) #12 tenfic (15122019) #20 Reina (13012020) #31 Reno (13012020) Bagi Reina, Reno adalah parasit dalam kehidupannya yang tenang. Reno membuat hidupnya berputar 180°. Bagi Reno, Reina adalah matahar...