EXTRACHAP

81 18 0
                                    

(RENO)

Happy Birthday Reno!

Cie tambah tua.

Hehe, gue nulis ini bukan karena gue pesimis tentang penyakit gue kok, kalem No. Gue cuma takut pas hari ulang tahun lo, gue bokek. Makannya gue nulis ini buat hadiah ulang tahun lo, haha. Kan kesannya jadi unik, lo-nya kan juga gampang tersentuh.

Makin tambah umur nih, makin dewasa, jangan kebanyakan nangis, kurangin ngeluh, semangat buat UN. Belajar nya harus makin rajin pokoknya. Btw lo mau kuliah sama ambil jurusan apa sih No?

Wish you all the best, No. Sukses selalu buat apapun pilihan lo. Semoga makin banyak orang yang sayang sama lo. Apapun yang terjadi saat umur lo udah 18, sikapi dengan dewasa.

Eh, maaf ya kalo kertasnya kotor kena darah, gue sebenernya udah ada niatan buat ngeganti sama kertas lain tapi tangan gue udah mulai gemeteran. Ntar kalo ngulang keburu tangan gue nggak bisa diajak kompromi.

Ck, tulisan tangan gue makin jelek aja. Semoga lo masih bisa baca tulisan gue yang amburadul ini ya, haha.

Lo bahagia terus ya. Jangan sedih apalagi nangis.

Salam dari gue, salah satu ketidakpastian Tuhan.

Allah always bless you.

Bye.

Reno berbisik minta maaf dalam hati sebab ia memilih menangis saat membaca surat lain yang dituliskan oleh Reina.

Ini memang masih tengah malam dan Reno bersyukur karena dirinya terkena insomnia malam ini sebab itu membuatnya membuka surat lain dari Reina yang mengucapkan ulang tahun kepadanya tepat saat tengah malam ulang tahunnya dan itu membuat Reina menjadi orang pertama yang memberi Reno ucapan selamat tahun.

Tapi ada satu hal yang kembali Reno sesali, Reina tidak akan pernah bisa mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya secara langsung sekeras apapun Reno meminta hal itu pada Tuhan.

Karena Reno tidak bisa lagi memutar waktu sekeras apapun dia berusaha.

Tingg

Sherina
Happy birthday Reno! Lo pasti nggak bisa tidur malem ini, jadi gue mau mastiin lewat ucapan selamat ulang tahun ke elo. Lo belum tidur kan? Happy birthday Reno! Jangan sedih terus ya? Kasihan Reina kalo lihat lo nangis, dia pasti bakal sedih. Btw, lo mau minta kado apa dari gue No? Bilang aja ntar gue cariin, asal lo mintanya yang masuk akal. Wish you all the best! Apapun yang lo semogakan buat ulang tahun lo kali ini, gue harap lo bisa ngewujutin hal itu. Sekali lagi, happy birthday Reno!

Reno menghela napas lalu mengembangkan senyum samar seraya mengetikkan balasan  untuk Sherin yang sudah mau repot-repot mengucapkan selamat ulang tahun tengah malam seperti ini.

Thank you Rin. Iya, lo tau aja kalo gue belum tidur, jodoh jangan-jangan kita? Wkwkw. Gue nggak sedih tuh, gue udah iklhas kok. Kado? Gimana kalo lo jadi pacar gue sebagai kadonya? Wkwkwkw, bercanda nding!  Kadonya gue minta kapan-kapan ajalah. Thank you sekali lagi, Sherina.


Tingg

Abang ipar nomer dua
Semoga gue buat pilihan yang bener waktu lo baca chat gue ini. First of all, happy birthday. Wish you all the best lah pokoknya. Second of all, ini pertanyaan, lo belum tidur kan? Third of all, lo harus berhenti No. Reina nggak akan balik sekeras apapun lo nangisin dia. Fourth of all, tolong berhenti nyalahin takdir dan diri lo sendiri. Fiveth of all, lo nggak capek No? Kapan Lo bakal ngikhlasin Reina? Kasihan Reina, No. Apa lo juga nggak kasihan sama diri lo sendiri? Last but not least, Reina pernah bilang ke gue dan minta tolong buat nyampein ke elo. Reina udah seneng, dia udah bahagia jadi dia minta tolong ke elo kalau sewaktu waktu dia nyerah, dia mau lo nggak boleh terlarut larut. Karena percuma, dia nggak akan bisa balik. Sekali lagi happy birthday Reno, maaf, tapi gue harus keras sekali lagi ke elo.

Ah, kenapa dirinya belum mengganti nama kontak Fano di ponselnya? Membaca nama kontak Fano diponselnya membuatnya tertawa masam.

Hal itu tidak akan pernah terjadi.

Selamanya tidak akan pernah terjadi. Semuanya hanya bagian dari imajinasi Reno. Hanya sebatas angan-angan yang mustahil untuk dapat terjadi.

Makasih bang karena udah mau repot-repot. Tenang aja bang, kapan sih gue nggak baik baik aja? Hehe, terimakasih sekali lagi bang. Gue juga ngerti kalo Reina nggak bakal balik sekeras apapun gue minta, gue bakal inget itu terus kok bang. Sekali lagi, terimakasih ya bang, udah mau repot-repot bangun tengah malem cuma karena mau ngucapin selamat ulang tahun, hehe.


Reno kembali menghela napasnya lalu melempar ponselnya ke ranjang. Reno menjatuhkan badannya ke atas ranjang lalu menatap langit-langit kamar.

Ada yang bilang, mengikhlaskan itu mudah jika hati sudah berlapang dada. Mengikhlaskan itu mudah jika punya niatan. Reno kembali menghela napas, jadi, apa dia belum benar-benar mengikhlaskan Reina? Apa hatinya belum berlapang dada untuk kepergian Reina?

Ceklek

"HAPPY BIRTHDAY RENO!"

Reno berjengit kaget lalu spontan bangkit dari posisi tidurnya. Matanya menatap ke arah pintu yang terbuka, ada Devano sebagai pembawa kue, kakaknya sebagai tukang hore-hore, dan orang tuanya yang membawa kado.

Reno mengerjap, "kalian ngapain?" Reno berdiri lalu menerima pelukan dari ibunya, "selamat ulang tahun, putra bungsu mama yang berharga. Selamat ulang tahun, nak."

"Ma,"

"Selamat ulang tahun jagoan kecil papa yang sekarang sudah besar. Papa selalu berharap yang terbaik buat kamu."

"Pa,"

"Habede bro! Adek gue yang sontoloyo, wish you all the best lah pokoknya!"

"Selamat tambah tua sahabat gue! Selamat ulang tahun pokoknya."

Reno kehilangan kata-kata. Dia hanya bungkam sampai Devano menyuruhnya untuk meniup lilin. Reno menarik napas perlahan lalu membisikkan permintaan dalam hatinya dan setelah itu dia meniup lilinnya dengan senyum mengembang.

Semoga apa yang ia miliki sekarang tidak lagi direbut paksa oleh takdir.

**

please don't go [COMPLETE✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang