27. maaf

63 22 5
                                    

"kita sama-sama saling menyukai. Aku menyukainya dan dia menyukai orang lain."
- M.

.
.
.
.
.

MAURA pov.

Hari ini hari senin dan aku benci hari senin.

Tapi khusus hari ini aku nggak terlalu membenci hari senin. Itu semua karena Roy. Dia ada didepan sana bersama Reina.

Hawa panas disekitar lapangan menjadi dingin, karena senyum Roy. Sungguh! Aku benar-benar jatuh cinta padanya.

"Selamat pagi semuanya!"

Aku. Jatuh. Cinta. Pada. Suaranya.

"Pagi!!"

"Gue ngomongnya pake lo-gue aja ya, ntar kalo pake aku-kamu kalian baper, kan gak lucu."

Kami terkekeh dan beberapa menyoraki. Roy ternyata humoris. Aku makin suka. Ya, aku rasa kita saling suka. Aku menyukainya dan dia menyukai Reina. Ha ha.

"Hari ini gue mau mengumumkan tentang pemenang pensi yang kemarin. Kalian udah pada tau kan hadiahnya?"

Kami semua terdiam. Aku tidak tau hadiahnya apa.

"PUNCAK BOGOR!!"

Salah satu orang berseru dengan suara nyaring. Kurasa dia perempuan. Puncak Bogor? Aku lupa dimana tempatnya.

"Bener. Langsung aja ya. Pemenang tiap angkatan hanya ada satu untuk tiap lomba, bagi yang tidak ikut serta-sekalipun sekelas, kalian gak akan bisa nikmati hadiahnya karena hadiah hanya berlaku buat yang berpartisipasi."

Beberapa orang mulai berbisik-bisik. Aku bisa lihat Reina bawa kertas banyak banget dan tiba-tiba diambil alih oleh Roy. Siulan usil mulai terdengar.

Nggak. Aku nggak papa, cuma kebakar dikit aja.

"Reno! Pacar lo dimodusin!" Salah satu orang mengeritik diantara keramaian. Dan aku yakin, dia cowok, karena suaranya berat dan nge-bass.

Sebentar lagi ada tayangan FTV.

FTV

FTV

Aku suka. Sedikit.

"Nugas ya Nugas aja! Gak usah modusin cewek gue!"

Nah kan. Sorakan dan siulan mulai terdengar sampai suara dingin-tajam Reina keluar.

"Bisa diam tidak?"

Sepi.

FTV gagal berlangsung. Penonton kecewa.

Semuanya langsung diem. Bahkan para kakak kelas juga diem. Dan itu membuktikan bahwa Reina sangat dihormati, atau di takuti? Aku bangga memiliki sahabat sepertimya.

"Gue ambil alih. Pemenang pensi untuk kelas X adalah IPS 2. Kalian yang berpartisipasi silahkan maju ke depan. Pemenang pensi untuk kelas XI adalah IPA 4 dan XII adalah IPS 1."

Seseorang memekik kencang, dan aku sadar orang itu disebelahku. Dia Rani. Dia menatapku penuh dengan binar.

"Aaaaaa gue menang!"

"Bukan lo, tapi tim yang ada lo nya!"aku menyergahnya, dia tampak tak terima tapi kemudian tersenyum bangga.

"Masa bodo. Yang penting gue bisa ke Bogor. Yuhuu!"

Rani maju ke depan. Aku tidak, karena aku tak ikut berpartisipasi mewakili kelas.

"Selanjutnya untuk pemenang basket, kelas X adalah Bahasa 1,"

please don't go [COMPLETE✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang