Saat pulang sekolah tiba Putra melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Seperti biasa supir pribadinya Putra sudah menunggunya didepan gerbang, Ya siapa lagi kalau bukan Jack. Dirinya melihat dari kejauhan bahwa Jack tidak hanya sendiri menunggunya saat ini. Kali ini jack bersama dengan asistant pribadi ayahnya lagi yaitu Alex.
Putra berjalan mendekat kearah dua orang itu lalu mereka berdua membungkukkan badan sejenak sebagai rasa sopannya.
"Selamat siang tuan Putra." ucap Alex sopan
"Untuk apalagi kau ikut menjemput ku? apakah ada hal penting lagi?" tanya Putra sedikit malas
Alex mengangguk. "Ya anda benar sekali. Hari ini saya ditugaskan untuk ikut menjemput anda karena setelah pulang sekolah anda diminta Mr. Marvel untuk mengunjungi rumah gadis yang akan dijodohkan dengan anda itu tuan."
Putra mengerutkan dahinya bingung. "Kau tahu alamat gadis itu?" tanyanya
Alex mengangguk. "Tentu saja." jawabnya dan Putra hanya terdiam masih menyimak.
Jack lalu membukakan pintu penumpang belakang dan mempersilahkan Putra untuk segera masuk kedalam untuk duduk. Putra pun lalu masuk kedalam dan duduk. Pintu lalu ditutup kembali. Alex segera duduk dikursi penumpang depan sedangkan Jack duduk dikursi pengemudi.
Alex mengeluarkan ponselnya lalu mengetik nama atasannya itu untuk menelfon. Kemudian ditekannya tombol berwarna hijau dan tersambung.
"Bagaimana?" tanya seseorang dari seberang telfon
"Saya sudah bersama anak anda tuan. Ini sedang dalam perjalanan menuju rumah gadis itu." lapor Alex kepada ayahnya Putra
Putra merasa hidupnya selalu diatur dengan peraturan ketat oleh ayahnya itu. Tidak seperti Devano yang selalu dibebaskan. Dirinya merasa ayahnya itu sangat pilih kasih. Putra membenci ini.
Dirinya seketika ingat akan sesuatu bahwa mempunyai janji saat ini. Langsung saja ia merogoh ponselnya dari dalam saku celananya kemudian segera mengetik nama kekasihnya dikontak ponsel lalu menekan tombol berwarna hijau dan tersambung. Tak butuh waktu lama telfon terjawab.
"Where are you?" tanya Kate dari sebrang telfon
"Maaf Kate. Hari ini aku tidak bisa datang ke kafe"
"Kenapa?" tanya Kate sedikit kecewa
"Aku ada urusan mendadak lagi."
Terdengar oleh Putra bahwa Kate menghela nafasnya. Sungguh dirinya sangat tidak tega membuat Kate kecewa seperti ini.
"Im sorry Kate." ucap Putra lalu mematikan sambungan telfon secara sepihak.
Ponselnya kembali ia masukkan kedalam saku celananya lalu menoleh kearah kaca mobil. Alex yang mendengar pembicaraan Putra lewat telfon barusan membuat dirinya bertanya-tanya. Sedangkan Jack dia hanya biasa saja karena sudah mengetahui bahwa anak dari atasannya itu sudah memiliki kekasih dan sering bertemu dikafe hampir setiap hari.
"Aku tahu Alex kau sangat penasaran dengan siapa aku berbicara tadi. Benar begitu?" tanya Putra tiba-tiba seakan dirinya bisa membaca gerak-gerik asistant ayahnya itu.
"Uhmm.. Maaf tuan. Siapa wanita yang bernama Kate ditelfon tadi?" tanya Alex penasaran
Putra lalu tersenyum miring. "Dia kekasihku." jawabnya enteng
Alex sedikit terkejut saat Putra menjawab bahwa wanita yang berbicara barusan lewat telfon itu ternyata kekasihnya. Alex tidak menyangka ini, dirinya mengira bahwa Putra tidak memiliki kekasih.
"Tapi tuan, Kau akan dijodohkan. Jadi saran ku lebih baik kau putus hubungan saja dengannya." saran Alex kepada Putra
Putra hanya diam tidak membalas. Benar apa kata Alex barusan, dirinya tidak bisa terus-terusan bersama Kate karena bagaimana juga dirinya itu tetap akan dijodohkan oleh gadis yang tidak dikenalnya. Jika Kate mengetahui ini pasti dia akan merasa kecewa sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomantizmBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...