Setibanya dirumah Putra segera bergegas berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Saat kakinya hendak melangkah menaiki tangga tiba-tiba saja seseorang memanggil namanya, Putra menghela nafasnya lalu berbalik dan mendapati neneknya yang sedang berjalan kearahnya.
"Mengapa cepat sekali? Apakau sudah bertemu dengannya?" tanya Martini
"Sudah,"
"Lalu bagaimana rupa gadis itu?" tanya Martini penasaran
Putra diam sejenak dan memikirkan jawaban apa yang tepat untu menjawab pertanyaan neneknya itu.
"Aku tidak bisa menilainya, kau temui saja dia sendiri!" cuek Putra lalu melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.
Martini yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, sikap cucu yang satunya ini memang selalu seperti itu. Dirinya yakin jika sudah menikah nanti sifatnya pasti akan berubah, maka dari itu dirinya tidak sabar menunggu hari itu tiba.
~~~
Putri duduk ditepi ranjang singlenya dengan tatapan lurus kedepan seakan sedang memikirkan kehadiran Putra barusan yang datang kerumahnya.
Dari mana dia mengatahui alamatnya? Untuk apa dia datang kerumahnya? Dan mengapa bisa Putra mengenal kakeknya itu? Ada urusan apa dia datang kesini??
Pertanyaan-pertanyaan itu terus mengelilingi pikirannya. Langkah kaki seseorang terdengar sedang berjalan kearahnya, Putri menolehkan kepalanya dan mendapati adiknya itu dengan wajah yang terdapat cream masker masih basah berwarna putih itu.
"Astaga! Kau mirip sekali dengan hantu hahahaha" ledek Putri saat mendapati sang adik datang menghampirinya dengan wajah yang masih dilumuri bahan masker.
Viona melotot kearah kakaknya itu dan mengambil sebuah buku dan sebuah pulpen diatas meja belajar. Tangannya mulai menulis sesuatu diatas buku tersebut, lalu diberikannya kepada kakaknya itu.
Putri menerima buku yang diberikan adiknya itu lalu membacanya.
'Tadi siapa yang datang?'
Putri terkekeh sebentar, "Kau mendadak bisu?" tanyanya
Viona menggeleng lalu segera mengambil buku ditangan kakaknya itu dan kembali menuliskan sesuatu kemudian diberikannya lagi.
'Jika sedang maskeran tidak boleh berbicara nanti wajahku jadi keriput! cepat jawab saja pertanyaan ku siapa tadi yang datang?'
"Apa urusanmu memangnya? dia hanya salah alamat sepertinya." balas Putri setelah membacanya
Viona hanya mengangguk-angguk mengerti lalu segera kembali kekamarnya.
"Aneh." gumam Putri sambil menggelengkan kepalanya
~~~
Putra bangkit posisinya saat ponselnya itu berdering pertanda ada panggilan masuk. Tangannya merogoh saku celananya yang terdapat ponsel berdering itu. Dilihatnya layar ponsel tersebut tertera nama kekasihnya disana, langsung saja Putra menjawabnya.
"Ada apa Kate?"
"Aku sudah tau kejadian tadi pagi," ucap Kate
"Hmmm.." jawab Putra hanya dengan gumaman
"Itu artinya kau belum mencicipi kue hasil buatan ku sendiri," ucap Kate sedikit kecewa
"Apa itu hasil buatan mu sendiri?" tanya Putra sedikit terkejut
"Ya, aku membuatnya malam-malam."
"Aku tidak mengetahuinya, maafkan aku Kate."
"Tidak apa-apa. Hari ini hari ulangtahun mu, apakah tidak ada yang spesial?" tanya Kate mengalihkan pembicaraan
"Tidak. Hanya dirimu yang spesial" jawab Putra
Terdengar oleh Putra bahwa Kate sedang terkekeh.
"Aku ingin bertemu dengan mu, apakah bisa?""Tentu saja." jawabnya
"Tetapi aku tidak ingin berada dicafe biasanya, itu membosankan."
"Lalu dimana?"
"Nanti akan ku kirim alamatnya lewat pesan, sekarang kau bersiap-siap lah!" ucap Kate lalu segera mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
Putra lalu memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celananya sesudah berbicara dengan Kate. Dirinya lalu bergegas meraih jaketnya dan dikenakan jaketnya itu lalu segera keluar dari kamarnya.
Kakinya menuruni tangga meliuk itu lalu berjalan menuju pintu utama dan menghampiri Jack yang tengah berbicara dengan salah satu maid perempuan. Jack menyadari akan kehadiran majikannya itu langsung buru-buru menyuruh wanita dihadapannya itu segera kembali ketempatnya, Maid itu pun segera pergi dari hadapan Jack.
"Untuk apa kau berbicara dengannya?" tanya Putra penasaran saat sudah tiba didekat Jack
"Ah ti-tidak dia hanya bertanya sesuatu pada ku tadi." jawab Jack
"Antarkan aku Jack," ujar Putra
Jack mengangguk, "Baiklah" balasnya sambil mengeluarkan kunci mobil disaku celananya.
~~~
Putri berjalan menuju kios dimana tempat ayahnya bekerja, kios itu tidak terlalu jauh dari rumahnya hanya berjarak beberapa puluh meter saja. Tangan kanannya menenteng sebuah kotak bekal yang berisikan makanan, dirinya akan mengantar bekal untuk ayahnya itu sesuai yang diperintahkan ibunya.
Setibanya dikios tempat ayahnya bekerja Putri segera meletakkan kotak bekal tersebut diatas meja. "Makan sore mu ayah," ujarnya
Ayahnya itu menoleh dan mengangguk, "Iya terimakasih." balasnya lalu kembali fokus mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda tadi.
Putri bejalan mendekat kearah ayahnya itu lalu memperhatikan ayahnya yang sedaritadi begitu tekun sekali menjahit sebuah pakaian. Pekerjaan ayahnya memang seperti ini, yaitu seorang penjahit.
"Apakah masih banyak pekerjaan mu itu?" tanya Putri
"Tidak, hari ini tidak terlalu banyak." jawabnya masih sambil fokus menjahit
Putri hanya mengangguk-angguk. "Yasudah aku kembali kerumah ya. Jangan lupakan makan sore mu!" ucapnya lalu segera pergi meninggalkan kios.
.
.
.
To be continued..Jangan lupa vote dan komentarnya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomanceBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...