Putri menggeliat dari tidurnya, dirinya merasa terganggu saat terdengar suara ketukan pintu yang begitu keras. Dengan berat sekali Putri perlahan-lahan membuka matanya secara terpaksa serta mulutnya menguap lebar.
Saat dibuka kedua matanya, Putri seketika terkejut mendapati dirinya yang memeluk tubuh Putra begitu saja.
Ohtidak! Bagaimana ini bisa terjadi? Lalu kemana bantal-bantal yang semalam dirinya buat sebagai batasan antara dirinya dan Putra?!
Buru-buru Putri melepaskan tangannya yang memeluk Putra. Putri lalu bangkit dari posisinya masih dengan wajah bangun tidurnya. Putri menoleh sebentar kearah Putra yang masih terlelap, dia sama sekali tidak terganggu dengan suara ketukan pintu yang sedaritadi minta dibukakan.
Tok..tok..tok.. Suara pintu masih terus terdengar. Buru-buru Putri turun dari atas ranjang dan berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamar pagi-pagi begini.
Putri lalu membukakan pintu kamarnya sedikit untuk mengintip, dan ternyata Meri dan Anne lah yang mengetuk pintunya sehingga membuatnya terbangun.
"Ada apa Meri Anne?" tanya Putri to the point dengan suara khas bangun tidurnya
"Selamat pagi Putri, Kami berdua hanya ingin memberitahu tahu bahwa jam sarapan pagi 20menit lagi. Nyonya dan Tuan besar sudah menunggu diruang makan." ucap Meri memberitahu
"Hmmm baiklah-baiklah, aku akan segera kesana."
"Jangan lupa beritahu tuan Putra juga." ucap Anne mengingatkan
"Hmmm." Putri hanya bergumam
"Baik kalau begitu, Apa anda perlu sesuatu?"
Putri menggeleng. "Tidak, sudah sana kalian duluan saja, aku akan menyusul."
"Baiklah," balas Meri dan Anne bersamaan lalu kemudian mereka berdua berbalik dan pergi.
Putri lalu menutup kembali pintu kamarnya dan menghela nafasnya lega. Kemudian dirinya berbalik dan berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri. Diliriknya kearah tempat tidur, disana masih ada Putra yang masih berbaring dengan kedua matanya terpejam.
-----
Setelah selesai membersihkan diri, kini Putri dengan balutan handuk kimononya serta rambut setengah basahnya yang sedang berusaha ia keringkan dengan sebuah handuk. Kakinya melangkah santai berjalan kearah lemari pakaian hendak mengambil bajunya.
"Jam berapa ini?" Tiba-tiba saja suara seseorang yang dirinyabegitu kenal membuat Putri sedikit tersentak kaget.
"Astaga kau mengejutkanku!" omel Putri sambil mengelus-elus dadanya pelan.
"Aku bertanya, ini jamberapa?" tanya Putra dengan suara khas bangun tidurnya
"Kau punya mata? Lihat saja sendiri!"
Putra lalu memutar kedua bolamatanya malas sedangkan Putri hanya cuek mengambil pakaiannya dilemari.
Putra lalu bangun dari posisinya dan turun dari atas ranjang, kakinya berjalan dengan malas kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Putri melirik kearah Putra yang berjalan begitu malas kearah kamar mandi, rambutnya sedikit berantakan karena baru bangun tidur.
Saat Putra sudah masuk kedalam kamar mandi, buru-buru Putri mengenakan pakaian sebelum Putra selesai membersihkan diri. Bisa-bisa bahaya jika Putra melihat dirinya sedang berganti pakaian. Dengan gerakan secepat kilat Putri mengenakan pakaian. Sesudahnya mengenakan pakaian Putri langsung membereskan tempat tidurnya yang sedikit acak-acakan.
Tak lama kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, membuat Putri menoleh keasal dan reflek menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!" teriak Putri
Putra kebingungan dengan perilaku Putri yang dirinya tidak mengerti, karena dirinya baru keluar dari kamar mandi tiba-tiba saja Putri berteriak.
"Kau kenapa sih?! ini masih pagi."
Putri lalu berbalik dan tidak mau menatap kearah Putra. "Kenapa kau hanya mengenakan handuk!!" omelnya
"Lalu aku mau pakai apalagi?"
"Cepat pakai pakaianmu!!" perintah Putri tanpa menoleh kearah Putra
"Kau ini kenapa sih?" bingung Putra
"Kau sudah mengotori mata ku!"
"Memangnya aku melakukan apa?"
"Cepat kenakan bajumu!!"
Putra lalu tersenyum miring, dirinya tahu mengapa Putri menutup kedua matanya dan enggan melihat dirinya sekarang.
"Aneh, padahal kau sudah pernah melihat ku bertelanjang dada." ucap Putra
Putri langsung terbelalak. "Iya juga ya, lalu mengapa aku sekarang begitu sangat terkejut saat melihat Putra hanya dengan balutan handuk dari batas pinggangnya." batinnya
Putri buru-buru menggelengkan kepalanya dan membuang jauh-jauh pikiran kotornya mengenai Putra.
"Sudah selesai belum?!" tanya Putri tidak sabaran
"Sudah," jawab Putra
Putri perlahan-lahan berbalik dan kembali reflek menutup kedua matanya.
"Sial! Kau mengerjai ku ya?!" kesalnya karena Putra masih belum mengenakan pakaian, dia hanya baru mengenakan celana santainya.
Putra lalu terkekeh, karena menurutnya sikap Putri barusan menggemaskan.
"Tidak usah tertawa! Cepat kenakan baju mu!!" omel Putri masih sambil memejamkan matanya
Putra lalu mengenakan bajunya dan berjalan kekamar mandi untuk meletakkan kembali handuk yang tadi habis dikenakannya.
"Sudah belum?!" tanya Putri
"Belum," bohong Putra
"Lama sekali, huh." gerutu Putri kesal
Putra kembali terkekeh pelan dan berjalan pelan-pelan agar tidak ketahuan Putri. Dirinya hendak mengerjai Putri saat ini, kakinya melangkah kearah pintu dan pintu ia buka secara hati-hati agar tidak ketahuan.
Putri masih diam diposisinya dengan kedua matanya yang terpejam.
"Sudah belum?" tanya Putri lagi
Tidak ada jawaban.
Putri merasa curiga, sepertinya Putra telah mengerjai dirinya.
Dengan memberanikan diri Putri membuka kedua matanya perlahan dan hening. Tidak ada Putra disini.
Shit! Putra sudah dikerjai saat ini.
"Arghhhhhhhh Putraaaaaa!!!!" kesalnya
Putri lalu melangkahkan kakinya keluar kamar hendak menuju ruang makan dimana keluarga Marvel lainnya sudah menunggu.
-------
Setibanya diruang makan Putri langsung disambut oleh dua maid pribadinya yaitu Meri dan Anne, Mereka berdua langsung mengiring Putri untuk duduk dibangku yang kosong tepatnya disebelah Putra.
Entah mengapa Putri hari ini merasa sedikit kikuk saat sarapan bersama keluarga Marvel, tidak seperti kemarin-kemarin.
"Selamat makan semuanya," ucap Sean membuka suara
Semua keluarga Marvel pun menyantap sarapan dengan nikmat. Devano berdehem saat mendapati Putri yang hanya diam terbengong.
Putri lalu tersadar dan langsung menoleh kearah Devano yang duduk didepannya. Putri menarik senyumnya kearah Devano dan dia pun membalas senyuman Putri.
Putra melihat itu, dirinya lalu mendekat kearah Putri dan hendak berbisik. "Jangan lupakan janji mu semalam," bisiknya
Putri langsung menoleh kearah Putra yang duduk disampingnya. "Apa itu?"
"Kau akan ikut denganku bertemu dengan Kate." balas Putra lalu kembali menjauhkan kepalanya dan fokus dengan makanannya
Putri menggigit bawah bibirnya dengan perasaan ragu. Apakah dirinya akan bisa melihat Putra yang bermesraan bersama Kate nanti?
.
.
.
.
TBCJangan lupa vote dan komentarnya ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomanceBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...