53

228K 8.2K 160
                                    

"Jangan menangis Putri," ujar Devano sambil membuka topi yang dia kenakan

Putri kembali mengelap pipinya yang masih basah. "Ke-kenapa kau disini?"

"Aku mengikutimu sejak tadi."

"Jadi yang dilift tadi, itu kau?"

Devano mengangguk.

"Mengapa kau mengikutiku?"

Ting.. Pintu lift terbuka. Kini Putri keluar dari dalam lift begitu juga dengan Devano.

"Aku hanya curiga pada kalian berdua." ujar Devano sambil berjalan beriringan dengan Putri

"Apa maksudmu curiga?"

"Kalian berdua izin kepada kedua orangtua ku untuk pergi keluar bersama sekedar jalan-jalan akhir pekan, tetapi aku tidak mempercayai itu."

Putri mengerutkan dahinya masih tidak mengerti.

"Aku tahu kau dan Putra mempunyai sesuatu yang disembunyikan, aku mendengar itu tadi pagi saat sarapan." lanjut Devano

"Kau tidak perlu mengikuti ku seperti ini dan menyamar." ujar Putri

Devano lalu menghentikan langkahnya saat sudah tiba dibasement.

"Kau mau ice cream?" tawar Devano

Kedua mata Putri langsung berbinar. "Mauuuu,"

"Baik, ikut aku." ajak Devano sambil menarik tangan Putri lembut.

Kini mereka berdua berada disebuah cafe ice cream yang berada didekat hotel. Devano sedang memesan ice cream, sedangkan Putri hanya diam duduk disebuah kursi yang kosong. Kedua matanya menatap lurus kedepan kosong.

Pikirannya masih terbayang-bayang dengan pemandangan saat dihotel tadi. Putri tidak menyangka itu bahwa ternyata Putra masih mencintai mantannya, terbukti sekali tadi bahwa Putra tidak menolaknya saat Kate melumat bibirnya.

Putri kembali menitikkan airmatanya sedih, hidupnya begitu miris. Kenapa bisa dirinya jatuh cinta kepada seseorang yang dulu dirinya begitu sangat benci.

Putri tidak boleh terus-terusan seperti ini, itu akan terus menyakiti perasaannya sendiri.

Devano lalu datang dengan dua buah icecream ditangannya. Dirinya merasa kasihan melihat Putri yang sepertinya merasa tersakiti saat ini.

"Sudah jangan menangis lagi, nanti akan ku omeli dia."

Putri lalu tersadar dan buru-buru menghapus airmatanya yang membasahi pipi.

"Ini icecream untuk mu," Devano memberikan sebuah icecream rasa vanilla kepada Putri

"Terimakasih," ucap Putri

"Kenapa kau mau diajak kesini olehnya?" tanya Devano

"Itu karena sebuah kesepakatan,"

"Kesepakatan apa?"

"Putra membelikanku ponsel baru dan aku harus membayarnya dengan ini."

"Adikku memang benar-benar licik! Biar ku beri dia pelajaran nanti."

"Jangan,"

"Kau sudah mulai jatuh cinta padanya ya?" curiga Devano

Putri terdiam

Devano menghela nafasnya. "Kau tidak menjawab, itu artinya iya. Kau sudah terbuai dengan pesona adikku."

"Bisa aku minta tolong sesuatu padamu?" tanya Putri mengalihkan pembicaraan

"Apa itu?"

"Aku ingin pulang kerumah orangtua ku dan menginap semalam disana."

"Lalu bagaimana dengan Putra?"

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang