Satu bulan kemudian...
Waktu bergulir begitu cepat, Status Putri saat ini sudah bukan lagi murid SMA yang duduk dibangku semester akhir. Dirinya sudah lulus dari sekolah terkutuk itu. Akhir-akhir ini Putri memang tidak terlalu bersemangat untuk pergi kesekolah dikarenakan murid-murid disana terus menatapnya sinis ataupun semecamnya.
Tidak ada satu orangpun disekolah yang tidak mengetahui siapa Putri sekarang, dirinya begitu menjadi terkenal akhir-akhir ini. Paparazi lebih sering mengikuti kemana pergi dan mengharuskan Putri untuk menyamar sejenak.
Putri membenci hidup seperti ini, dirinya tidak mau hidup terus-terusan seperti ini. Dirinya harus memasang dua ekspressi wajah berbeda jika pada saat yang berbeda juga.
Sekolahnya sudah berakhir, membuat Putri lebih jarang bertemu dengan teman-temannya itu. Sena, Laila dan Iren mereka bertiga sibuk untuk mengurus apa jenjang selanjutnya yang akan dipilih.
Hari ini keluarga Marvel menyuruhnya untuk pergi ke sebuah butik ternama dimana dirinya disuruh untuk fitting beberapa gaun pernikahan yang sudah dipesan khusus.
Sore ini Putri sudah siap dengan pakaian casualnya untuk bergegas, Kaki jenjangnya melangkah berjalan keluar saat suara klakson mobil terdengar. Tak lupa Putri pamit terlebih dahulu kepada ibunya.
"Huh mobil yang berbeda lagi," gumam Putri saat melihat mobil yang baru tiba dihalaman depan rumahnya.
Dua orang maid cantik keluar dari dalam mobil dan langsung menghampiri Putri.
Putri yang melihat itu mengerutkan dahinya bingung. Mengapa dua maid itu ikut?"Selamat sore Nona," ucap dua maid itu bersamaan
"I-iya, selamat sore." balas Putri sedikit kikuk
"Perkenalkan kami berdua ialah pelayan pribadi anda, Saya Anne." ucap maid yang berambut pirang dicepol
"Saya Meri," ucap maid satunya lagi dengan rambut berwarna hitamnya yang juga sama dicepol rapih.
"Pelayan pribadi?" tanya Putri ulang
"Iya kami berdua siap melayani anda kapan pun anda butuh bantuan," jawab Anne
"Dan kami akan terus mendampingi anda," lanjut Meri
"Jadi kalian ikut dengan ku hari ini?" tanya Putri
Anne dan Meri sama-sama mengangguk. "Ya kami diperintahkan Nyonya Emily untuk menemani anda," jawab Anne
"Hm baiklah, Aku pun jenuh tidak ada teman nantinya disana." balas Putri
"Mari masuk kedalam mobil," ujar Meri
Putri mengangguk. Anne dan Meri pun segera mengiring Putri untuk segera masuk kedalam mobil.
Saat Putri masuk dan duduk didalam mobil seketika dirinya terkejut saat mendapati Putra yang tengah terduduk dikursi penumpang depan. Mengapa dia harus ikut? Ah, Putri sangat tidak menginginkan pria menyebalkan itu ikut dengannya.
Anne dan Meri duduk disisi kana-kiri, Putri duduk ditengah.
"Jalan Jack," perintah Putra membuka suara
Putri menoleh kearah kursi pengemudi, dilihatnya bukan Alex yang membawa mobil, melainkan itu ialah supir pribadinya Putra. Putri hanya bisa menghela nafasnya pasrah menerima semua ini.
Setibanya dibutik ternama yang merancang gaun pernikahannya itu, Putri hanya diam terbengong karena sudah banyak paparazi disini yang menunggu.
"Mengapa banyak sekali paparazi disini?" tanya Putri
"Bukan urusan mu." balas Putra cuek
"Aku tidak bertanya padamu!" balas Putri ketus
"Kau kan bertanya tadi, jadi ku jawab."
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomantizmBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...