Kepala Putra celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihnya itu. Disini ramai dirinya tidak bisa menyapu seluruhnya, tangannya lalu merogoh saku celananya dan menelfon kekasihnya untuk bertanya dia sudah duduk dimana.
Panggilan ttelfon pun tersambung, tak butuh waktu lama Kate sudah menjawabnya. Putra mendengar suara bising dari seberang telfon, sepertimya Kate masih dalam perjalanan.
"Kau dimana?" tanya Putra to the point matanya sambil menyapu sekeliling cafe
"Aku masih dijalan, mungkin akan tiba 15menit lagi." jawab Kate
"Oh baiklah, aku menunggumu." balas Putra lalu segera mematikan sambungan telfonnya begitu saja.
Ponselnya kembali ia masukkan kedalam saku celana, lalu kakinya melangkah menuju bangku serta meja yang sedang tidak ditempati. Dirinya lalu duduk dibangku tersebut dan melihat sebuah buku menu kecil sudah tersaji diatas meja bundar itu.
Tangannya lalu meraih buku menu tersebut dan setelah itu memanggil pelayan untuk memesan segelas lemon juice kesukaannya.
Pelayan pun langsung menanggapinya dan berjalan menghampiri Putra."Ada bisa saya bantu Tuan?" tanya pelayan itu sopan
Putra lalu mendongakkan kepalanya saat pelayan tersebut bertanya, "Aku pesan lemon juice satu," jawabnya
Pelayan itu seketika tersontak saat Putra mendongakkan kepalanya. Putra hanya mengerutkan dahinya bingung.
"Apa kau dengar apa yang aku bilang barusan?" tanya Putra
Pelayan tersebut pun mengangguk kaku. "Ya ya aku dengar," jawabnya sedikit kikuk sambil mencatat pesanan tersebut.
Putra hanya memutar bolamatanya malas melihat perilaku pelayan tersebut yang aneh.
"Uhmm... Apa kau Putra Rey Marvel anak dari seorang Billionaire yang bernama Sean itu?" tanya pelayan tersebut sedikit tidak enak
"Ya, apa urusanmu!" ketus Putra
Pelayan tersebut menggelengkan kepalanya cepat. "Ah ti-tidak hanya saja tumben sekali kau datang ke cafe seperti ini." ujarnya
"Lakukan saja tugas mu dan jangan campuri urusanku!" balas Putra masih dengan nada ketus
Pelayan tersebut mengangguk dan segera kembali ketempatnya untuk mengerjakan tugasnya kembali.
Putra menghela nafasnya panjang lalu punggungnya menyandar pada bangku yang didudukinya. Lalu seseorang dari arah belakangnya memanggil namanya, spontan Putra menoleh kearah belakang dan itu membuat seluruh pelanggan dicafe ini menoleh keasal suara.
Putra melihat kekasihnya itu sedang berjalan kearahnya dengan pakaian casualnya. Seluruh pelanggan disini melongo tidak percaya bahwa Putra berada dicafe seperti ini.
Kate duduk dibangku kosong tepatnya dihadapan Putra. "Tidak terlalu lama kan kau menunggu?" tanyanya
Putra menatap kekasihnya itu dan menggeleng, "Pelan kan suaramu tadi!"
Kate spontan menepuk mulutnya pelan, "Upss aku lupa, bahwa ini bukan dicafe biasanya. Maaf." ucapnya
Putra hanya mengangguk.
"Kau sudah pesan?" tanya Kate
"Aku hanya baru memesan minuman,"
"Kau tidak memesankan untukku?" tanya Kate lagi dan Putra menggelengkan kepalanya, "Tidak."
Kate lalu memanggil seorang pelayan, seorang pelayan pun datang. Dia adalah pelayan yang masih sama saat melayani Putra tadi.
"Ada yang bisa saya bantu Ms?" tanya pelayan itu sopan
"Aku pesan Coffe late satu." ucap Kate
Pelayan itu pun segera mencatatnya. "Baik, ada lagi?" tanyanya
"Sayang, apa kau ingin memesan lagi?" tanya Kate kepada Putra
Pelayan tersebut sedikit menyembunyikan rasa keterkejutannya saat wanita tersebut memanggil pria itu dengan sebutan sayang, itu artinya dia adalah kekasihnya.
"Tidak, pesananku yang tadi saja belum datang."
Kate mengangguk-anggukkan kepalanya lalu menoleh kearah pelayan tersebut. "Aku pesan itu saja." ucapnya kepada pelayan
Pelayan itupun mengangguk dan segera kembali keposisinya.p
Kate menatap pria dihadapannya ini sambil menopang dagu. "Kau tampan saat mengenakan topi itu." ucapnya sambil terkekeh pelan
"Kau sedang menggodaku atau meledek?"
Kate masih terkekeh, "Aku tidak meledekmu."
"Ya ya ya terserah kau saja. Aku terpaksa mengenakan topi ini." ucap Putra
"Aku tahu." balas Kate
"Jadi untuk apa kau memintaku bertemu dicafe ini?"
"Aku hanya ingin merasakan suasana yang berbeda." jawab Kate
Putra mengangkat sebelah alisnya, "Hanya itu?"
Kate merubah posisinya menjadi duduk tegap, "Ya. Apa kau tidak bosan setiap kali kita bertemu terus dicafe itu?"
Putra menghela nafasnya lagi, "Sedikit." jawabnya cuek
.
.
.
.
To be continued..Jangan lupa vote dan komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomanceBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...