21

222K 8.5K 89
                                    

Ponsel Putra berbunyi pertanda ada notif pesan masuk. Buru-buru dirinya merogoh saku dan membuka pesan tersebut lalu membacanya.

💬Kate: "Aku menunggumu dibelakamg sekolah."

Sesudah membaca pesan tersebut langsung saja Putra membalasnya.

💬Putra: "Tunggu sebentar."

Setelah mengetik pesan barusan langsung dirinya tekan tombol kirim dan pesan tersebut pun terkirim kepada Kate. Putra berbalik dan melangkahkan kakinya menuju belakang sekolah.

Setibanya dibelakang sekolah Putra mendapati Kate yang tengah berdiri membelakangi dirinya dengan kedua tangannya yang sepertinya dilipat didepan dada.

"Kate," panggil Putra

Kate pun menoleh dan langsung memeluk tubuh Putra begitu saja.

"Hikss.. maafkan aku, aku tidak tahu jika sampai seperti ini." ujar Kate sambil menangis

Putra mendorong pelan bahu Kate agar gadis itu melepaskan pelukannya.
"Nanti ada yang lihat," ujarnya

Kate mengangguk lalu menghapus airmatanya dengan punggung tangannya sendiri.

"Maafkan aku Kate, ini demi kebaikan kita. Sepertinya kita harus mengakhiri hubungan ini." ucap Putra

Seketika kaki Kate merasa lemas saat Putra mengatakan sebagaimana barusan, dirinya tidak mau putus hubungan dengan Putra. Dirinya benar-benar mencintai lelaki dihadapannya ini. Kate menatap Putra dengan mata yang berkaca-kaca. Air matanya pun jatuh kembali.

Kate menggeleng kuat. "Aku tidak mau,"

"Tapi ini demi kebaikan kita Kate, kau tidak bisa menolaknya."

Kate tetap menggelengkan kepalanya. " Aku mencintai mu, Apakau tega memutuskan ku?!"

"Bukan begitu maksud ku, tetapi tak lama lagi kau sudah harus kuliah diluar negri dan aku akan segera menikah. Tidak memungkinkan sekali kita melanjutkan hubungan ini, lebih baik kita masing-masing saja." jelas Putra

"Jika itu alasan mu aku tidak jadi kuliah di luar negri!"

Putra menggeleng. "Kau harus mengejar cita-cita mu itu! Bukankah itu impianmu sendiri?!"

"Impianku adalah terus bersamamu selamanya."

"Tidak, itu bukan sebuah impian! Aku mohon jauhi diriku Kate. Jika kau terus dekat denganku maka masalah akan banyak menimpa dirimu." tegas Putra

Kate terisak sambil menatap Putra. "Kau sudah tidak mencintaiku ya?" tanyanya

Putra hanya diam tidak menjawab.

"Kau tidak menjawabnya itu artinya kau sudah tidak mencintai ku!"

"Aku hanya bingung Kate," balas Putra

"Apa yang kau bingungkan?! Aku sudah memutuskan untuk bersama dengan dirimu dan tidak kuliah diluar negri jadi kita bisa terus bersama-sama, kau akan menikah dengan ku!"

Putra menggelengkan kepalanya lagi. "Semuanya sudah terlambat Kate,"

Kate ikut menggelengkan kepalanya. "Tidak tidak, semuanya belum terlambat."

"Maafkan aku Kate, aku tidak bisa." ucap Putra lalu berbalik dan pergi berlalu meninggalkan Kate yang masih menangis ditempat.

Sebenarnya Putra sedikit tidak tega berbicara kepada Kate seperti itu, tetapi mau bagaimana lagi inilah takdir kehidupannya. Dirinya harus menjalankan semua kepahitan dunianya.

Bertepatan sekali saat Putra tiba diruang kelasnya bel berbunyi pertanda jam pelajaran akan segera dimulai.

~~~~

Dikelas lain, Putri duduk dibangkunya lalu seseorang menepuk-nepuk bahunya berkali-kali dari belakang, dengan kesal Putri menoleh kebelakang.

"Apasih?!" kesal Putri kepada temannya yang menepuk bahunya tadi

"Lo udah tau gosip belum?" tanya Laila

"Nah iya tuh! Udah tau belum? kalau si Putra cowok yang paling lo benci itu ternyata pacaran sama Kate." lanjut Iren

"Kate?" tanya Putri ulang sambil mengerutkan dahinya

Iren dan Laila mengangguk bersamaan. "Iya Kate kelas sebelah."

"Yang mantan model itu?" tanya Putri ulang karena dirinya tidak mengetahui nama wanita yang menjadi kekasihnya Putra itu. Wajahnya memang tidak asing sih, Putri pernah melihatnya tetapi hanya saja dirinya lupa dengan namanya. Jika ada seseorang menyebut nama 'Kate' sudah terlintas dibenak Putri bahwa gadis itu ialah seorang model dulunya dan sekarang tidak lagi.

Iren dan Laila mengangguk lagi.
"Iya yang cantik itu loh," balas Iren

"Yaudahlah mau diapain!" cuek Putri

"Banyak yang bilang kalau dia itu cewek yang bakal dijodohin sama Putra." kata Laila

Putri seketika melongo, beritanya tidak benar sekali. Kenyataannya bukan seperti itu, Gadis yang akan dijodohkan dengan Putra sebenarnya ialah dirinya bukan Kate.
Eitss, mengapa dirinya jadi menyombongkan diri seperti ini.

"Kenapa cengo gitu dah?" tanya Iren

Putri langsung menutup mulutnya dan menggeleng. "Gapapa, udah ah tuh guru udah duduk didepan." balasnya sambil menunjuk kearah depan dimana guru sudah masuk kedalam ruangan.

****

Saat bel pulang sekolah tiba Putra mendapati ramai-ramai orang ribut didepan sekolahnya seakan ada sesuatu. Putra hendak berjalan mendekat tetapi tiba-tiba ponselnya berdering pertanda ada panggilan masuk. Dilihat dari layar ponselnya tertera nama Jack disana, langsung saja Putra mengangkatnya.

"Tuan, Cepatlah berjalan kearah mobil. Para wartawan ramai menunggu anda didepan gerbang dan sekarang sedang ditangani oleh beberapa penjaga sekolah ini." ujar Jack dari seberang telfon.

"Baiklah aku segera kesana." balas Putra lalu segera mematikan sambungan telfon tersebut secara sepihak dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.

Para wartawan itu tidak ada lelahnya terus menggali berita kemarin, jika terus seperti ini mana mungkin dirinya terus menghindar dari para wartawan. Kakinya melangkah menuju mobilnya parkir dimana Jack yang sudah menunggunya disana.

.
.
.
Tbc

Jangan lupa vote dan komentar😊

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang