Setelah acara pemberkatan pernikahan digereja tadi pagi, Sekarang Putri dan Putra beserta keluarga berada dihotel yang mewah dan berkelas untuk mengadakan acara resepsi malam ini.
Malam ini, Putri duduk termenung didepan cermin menatap pantulan dirinya disana yang sudah mengenakan gaun yang berbeda lagi.
Ceklek.. Suara pintu terbuka
Putri menolehkan kepalanya dan mendapati ibunya disana.
"Ada apa?" tanya Putri
"Ayo turun kebawah, para tamu undangan sudah ramai hadir." ujar Loiren
Putri menarik nafasnya terlebih dahulu lalu menghembuskannya perlahan.
"Baiklah."
***
Kini Putra dan Putri berjalan diatas karpet merah menuju pelaminan bersamaan saling menggenggam tangan. Putri berjalan dengan anggunnya sambil tersenyum kepada para tamu undangan malam ini.
Putri sangat cantik malam ini, ia mengenakan gaun yang begitu indah dengan mahkota ukuran sedang dikepalanya. Putra pun tak kalah tampan dengan balutan tuxedo hitamnya.
Acara resepsi malam ini diadakan di ballroom hotel termewah dan berkelas. Banyak para tamu undangan yang datang.
Putri melihat ada teman-temannya yang juga datang, temannya itu yang tak lain, Sena, Laila dan Iren.Mereka bertiga sangat cantik dengan balutan dress yang simple serta polesan makeup yang natural. Disana mereka menampakkan ekpressi bahagianya dan terus melambaikan tangan kearahnya.
Setibanya dipelaminan Putra dan Putri berdiri disana untuk menyambut para tamu penting yang datang. Begitu banyak sekali para tamu undangan penting yang harus disambut oleh keduanya, sehingga membuat Putri sedikit merasakan pegal dikakinya karena mengenakan heels.
"Tidak bisakah aku dikamar saja? Kau yang disini saja menyambut para tamu." bisik Putri bertanya kepada Putra
Putra hanya diam tidak membalas pertanyaan dari Putri barusan. Dia hanya sibuk terus menyambut para tamu yang hendak bersalaman.
Putri hanya mengerucutkan bibirnya dengan kesal karena merasa diabaikan.
Kini giliran teman-teman Putri datang untuk memberi ucapan selamat.
"Gue masih ngerasa ini mimpi Put, tapi yaa yaudahlah ya." ucap Iren sambil menyalami tangan Putri
Dibelakangnya lalu ada Sena yang bergiliran untuk memberi ucapan kepada pengantin.
"Happy wedding Put! Lo curi start duluan parahhhhh, siap-siap haters lo banyak hihi." ucap Sena sambil cekikikan
Putri hanya memutar kedua bolamatanya dengan malas. Lalu dibelakang sena ada Laila yang sudah mengantre.
"Hiksss.. Idola gue kenapa lo rebut," bisik Laila ditelinga Putri
"Ihh apaansih Laila, Ambil aja tuh kalau mau." balas Putri
"Bener ya?"
Putri mengangguk
Laila lalu berjalan maju sedikit kearah Putra lalu bersalaman sebagai ucapan selamat.
Dilihatnya Laila saat ini tampak begitu tidak ingin melepaskan tangannya dari tangan Putra, kedua mata Laila tidak beralih sedikitpun dari wajah Putra ia terus menatap wajah Putra.
Sena dan Iren memanggil Laila berkali-kali agar cepat-cepat turun dari atas pelaminan karena masih banyak para tamu penting yang mengantre.
"Ehm.." Putra sengaja berdehem saat dirasanya Laila teman isterinya itu tidak mau melepaskan tangannya sedaritadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomanceBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...