Putra berjalan masuk kedalam rumahnya yang luas itu. Dihari ulangtahunnya saat ini tidak ada yang spesial malah justeru membuat dirinya kesal dan marah. Gadis berpenampilan childish itu membuat mood dihari ulangtahunnya seketika menjadi buruk.
Kakinya melangkah menaiki tangga meliuk yang beralaskan karpet berwarna merah itu. Seketika langkahnya terhenti karena seseorang memanggil nama dirinya.
Putra menoleh kearah belakang dan mendapati neneknya hendak berjalan mendekat kearahnya. Langsung saja Putra yang lebih dulu menghampiri neneknya itu.
"Ada apa?" tanya Putra to the point saat sudah dihadapan neneknya itu.
Martini tersenyum kearah Putra.
"Kau baru pulang?" tanyanya"Menurutmu saja." cuek Putra
"Hari ini adalah hari ulangtahun mu bukan?" tanya Martini
"Ya, kau masih ingat rupanya."
Martini terkekeh pelan, "Tentu saja aku ingat hari kelahiran cucu pertama ku."
Putra lalu menghela nafasnya. "Apa kau hanya ingin berbicara itu? aku ingin ke kamar."
"Segera lah ganti pakaian mu itu!" perintah Martini sambil menunjuk kearah seragam yang dikenakan cucunya.
Putra mengangkat sebelah alisnya bingung. "Memangnya ada apa?" tanyanya bingung
"Hari ini kau akan menemui gadis itu," ujar Martini
Dahi Putra bergelombang. "Gadis itu? Gadis yang akan dijodohkan dengan ku maksud mu?" tanyanya
Martini mengangguk. "Ya cepat sana!" perintahnya
"Aku sudah tahu rumahnya, jadi untuk apa aku kesana?" tanya Putra
"Kau hanya baru tahu rumahnya saja, tidak dengan rupa gadis itu bukan?" tanya Martini
"Kalau aku menolak bagaimana?"
"Kau tidak bisa menolak."
Putra menghela nafasnya pasrah lalu segera berbalik dan kembali melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya. Masalah datang lagi dihari ulangtahunnya ini, dirinya benar-benar malas sekali untuk menemui gadis itu menurutnya hanya membuang-buang waktunya saja.
Setibanya dikamar Putra langsung menghempaskan dirinya diatas ranjang king sizenya itu. Pandangannya menatap langit-langit kamarnya, pikirannya tertuju pada kejadian tadi pagi dimana kesialannya datang karena ulah gadis childish.
~~~
Putri sedang berkutat dengan sebuah novel yang sedang dipegangnya itu, kedua matanya sedaritadi hanya melihat deretan abjad yang teratur, itulah hobinya jika dirumah yaitu membaca novel. Novel yang sering dibacanya ialah bergenre romance.
"DORRRR!!" seseorang dari belakang menepuk bahunya dan membuatnya terkejut.
Putri menoleh kebalakang dengan ekspressi kesalnya. "Apa kau tidak ada kerjaan?!" kesalnya
Viona terkekeh melihat ekspressi kesal kakaknya itu. "Hehe Maaf." ucapnya
"Sana keluar dari kamar ku!"
Viona duduk di sisi ranjang single milik kakaknya itu. "Setiap aku kesini pasti kau selalu mengusir ku," ucapnya
Putri hanya memutar kedua bolamatanya dengan malas lalu menutup kedua bukunya.
"Kak," panggil Viona
Putri melirik kearah Viona. "Hm" jawabnya
"Apa kau tidak penasaran dengan calon suamimu itu?" tanya Viona yang membahas soal itu lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomanceBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...