Putra sedikit terkejut saat melihat seseorang yang membukakan pintu yang barusan diketuknya itu, dirinya berusaha menyembunyikan keterkejutannya itu agar tidak terlalu berlebihan. Dilihatnya gadis didepannya ini melototkan matanya lebar serta mulutnya yang menganga.
"Lo?!" tunjuk Putri kearah Putra.
Putra berusaha tampil seperti biasanya, lalu menaikkan sebelah alisnya. Dirinya menoleh kearah belakang dan mendapati Jack yang tengah memperhatikan dirinya dari arah mobil sedaritadi.
Putra pun kembali menoleh kearah Putri dan berdehem. "Bisa kau lebih sopan sedikit berbicara kepadaku?" tanyanya dengan nada datar
Putri dibuat melongo lagi saat Putra tiba-tiba berbicara dengan bahasa seperti itu. Ini sangat berbeda dengan sikapnya saat disekolah.
"Apa maksudnya?" tanyanya bingungPutra mengenyahkan pertanyaan yang dilontarkan Putri barusan. "Apa kau disini bekerja sebagai pelayan?" tanyanya
Rahang Putri seketika mengeras karena kesal serta kedua tangannya yang mengepal, bagaimana bisa dirinya dibilang seorang pelayan dirumahnya sendiri?!
"Aku ingin bertemu dengan anak pertamanya pemilik rumah ini." ucap Putra
"Gue bukan pelayan dirumah ini!!" kesal Putri sambil menatap tajam kearah pria dihadapannya itu.
Putra menghela nafasnya lalu mendekatkan kepalanya kearah wajah Putri dan berbicara pelan. "Lo ngomongnya bisa sopan sedikit ga?" ucapnya pelan agar tidak ketahuan Jack.
Putri otomatis menjauhkan kepalanya sedikit saat Putra mendekat kearahnya. Dirinya sedikit takut saat Putra mendekatkan wajahnya kearah dirinya begitu saja.
"Ma-maksudnya apa?" tanya Putri tidak mengerti
Putra lalu memundurkan kembali kepalanya dengan posisi seperti awalnya. Kepalanya menoleh kebelakang sebentar tepat kearah mobilnya parkir dimana terdapat Jack disana yang sedang memperhatikan.
Mata Putri mengukuti arah pandang kemana mata Putra mengarah saat ini. Dirinya mengerti sekarang, Putra nenyuruhnya berbicara sopan karena ada seseorang disana yang berdiri sedang memperhatikan. Putri mengenal siapa pria itu, wajahnya sudah tidak asing lagi karena Putri sering melihatnya saat disekolah. Orang itu ialah yang sering mengantar dan menjemput Putra.
"Ah i-iya," ucap Putri seakan baru mengerti
Putra lalu kembali menatap gadis didepannya ini dengan tatapan datar seperti biasanya. "Cepat panggilkan gadis itu!" perintahnya
"Gadis siapa maksudmu?" tanya Putri bingung
"Gadis pemilik rumah ini,"
"Ibu ku maksud mu?" tanya Putri bingung
Putra mengerutkan dahinya bingung. "Apa kau gadis itu?" tanyanya
"Kau ini berbicara apa sih?! aku tidak mengerti!" kesal Putri
Putra hanya diam dan menatap penampilan gadis dihadapannya ini dari atas hingga ujung kaki. Apa benar gadis didepannya ini ialah gadis yang akan dijodohkan dengannya?
Pandangannya saat ini menoleh kearah bingkai foto besar yang terpajang didinding rumah ini, Dilihatnya foto itu terdapat seorang wanita dewasa yang waktu itu pernah dirinya temuinya, lalu seorang anak perempuan yang ia pernah temui juga, kemudian seorang pria dewasa yang seperti itunya itu adalah kepala keluarga dirumah ini dan yang terkahir Putra melihat wajah gadis dihadapannya ini ikut dalam foto keluarga tersebut. Apa itu artinya benar bahwa gadis didepannya ini ialah gadis yang akan dijodohkan dengannya? Ah, tidak mungkin.
Pandangan Putra lalu kembali menilai penampilan gadis dihadapannya saat ini. Putri yang merasa sedari tadi Putra hanya menilai penampilannya dari atas hingga ujung kaki itu dirinya menjadi merasa kikuk.
"Kau mendadak bisu?" tanya Putri kesal
Putra lalu memundurkan tubuhnya sedikit. Putri yang melihat itu hanya mengerutkan dahinya bingung atas sikap Putra.
"Kau cucu pertamanya Andrew john?" tanya Putra sambil menyipitkan matanya sedikit.
Putri mengangguk kaku, "Kau ta-tau dari mana kakek ku bernama Andrew John?" tanyanya balik
Putra lalu menghela nafasnya sejenak kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Putri yang masih mematung didepan pintu.
"Hei kau!!" panggil Putri dengan berteriak
Putra seketika menghentikan langkahnya tanpa menoleh kearah belakang.
Saat mendapati Putra yang menghentikan langkahnya itu langsung saja Putri mengambil sebuah kaos kaki sekolahnya yang terdapat di rak sepatunya didekat pintu. Diambilnya kaos kaki itu lalu ia lemparkan kearah Putra. Alhasil kaos kakinya mengenai punggung Putra, walaupun rasanya tidak seberapa tetapi Putri merasa menang sudah melakukan itu barusan.
Putri terkekeh kesenangan saat melakukan aksi barusan. Putra lalu membalikkan tubuhnya dan menatap datar kearah Putri. Kemudian tatapannya beralih kearah sebuah kaos kaki berwarna putih yang tergeletak dibawah.
"Rasain lo!!!" batin Putri kesenangan sambil menatap kesal kearah Putra.
Putra hendak membalasnya hanya saja Jack masib berada didekatnya, jika dirinya itu membalas dengan perkataan kasar sudah bisa dipastikan Jack akan memberitahu kepada keluarganya.
Putra hanya bisa mengontrol emosinya yang sudah bergejolak itu kemudian kembali berbalik dan berjalan menuju mobilnya.
Jack yang melihat Putra berjalan kearahnya itu langsung buru-buru dirinya sigap membukakan pintu kursi belakang.
"Apa kau yakin sudah selesai? bahkan ini belum ada 30menit kau berbicara dengan gadis itu." tanya Jack sambil mempersilahkan Putra segera masuk kedalam mobil"Apa kau tidak lihat barusan? Bagaimana gadis itu memperlakukan diriku?!" kesal Putra
Jack hanya bisa menahan tawanya lalu menutup kembali pintu mobil setelah Putra masuk. Setelah itu dirinya duduk dikursi pengemudi dan mulai melajukan mobil.
Diperjalanan Putra hanya menatap kearah kaca mobil dengan beribu pertanyaan yang memenuhi otaknya.
Jack sesekali melirik kearah kaca spion dalam mobil dilihatnya majikannya itu hanya termenung. "Kau memikirkan apa?" tanyanya penasaran
"Aku rasanya ingin mati saja Jack." ucap Putra tanpa menoleh
"Apa maksud mu?"
"Aku tidak mau dijodohkan dengan gadis idiot itu!"
Jack lalu terkekeh pelan, "Dia cantik jika penampilannya itu diubah sedikit," ucapnya
"Dia musuh ku disekolah," ucap Putra
"Aku sudah tahu." balas Jack sambil mengemudi
Putra mengerutkan dahinya lalu menoleh keatah Jack. "Dari mana kau tahu?" tanyanya
"Aku tahu dari media sosial dimana dirimu dengan gadis itu saling bertengkar."
Putra mengangkat sebelah alisnya, "Apa video itu masih tersebar di media sosial?" tanyanya
Jack menggeleng, "Tidak." jawabnya
Putra yang mendengar itu langsung menghela nafasnya lega.
.
.
.
To be continued..Jangan lupa vote dan komentarnya😊 Thankyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putra, Putri, & Perjodohan [END]
RomanceBagaimana bisa dua orang yang saling membenci satu sama lain bisa dijodohkan? bukankah itu akan sangat sulit bagi mereka berdua? Putri Selly Lorenza, Gadis berpenampilan childish itu harus menerima kehidupan yang pahit karena diusianya yang sangat m...