30

211K 8.2K 93
                                    

Mobil pun berhenti tepat didepan rumah mewah milik keluarga Marvel. Alex dan Jack sudah sigap membukakan pintu penumpang belakang secara bersamaan untuk Putra dan Putri segera keluar dari dalam.

Putri pun keluar dari dalam mobil dan menoleh kearah pintu utama yang sudah terdapat dua maid berjaga didepan.
Dilihatnya Putra masuk begitu saja kedalam tanpa memperdulikan dirinya. Alex lalu mengiring Putri untuk segera masuk kedalam melewati pintu utama. Saat kaki Putri berjalan kearah pintu utama dua maid sudah sigap membukakan pintu besar itu dengan ramah.

Putri hanya membalas dengan sedikit menundukkan kepalanya sambil tersenyum.
Putri diarahkan oleh Alex untuk datang ketaman belakang seperti saat itu. Putri pun segera menuju taman tersebut. Setibanya ditaman Putri sudah mendapati Mrs. Marvel duduk dibangku seakan sedang menunggunya.

Dilihatnya Emily bangkit dari posisinya dan melempar senyuman tipis kearah Putri.
Putri hanya membalas dengan senyuman kikuknya lalu berjalan mendekat kearah Emily dan duduk dibangku yang kosong.

"Tadi kau kesini bersama Putra kan?" tanya Emily membuka pembicaraan

Putri hanya mengangguk mengiyakan

"Kau ingin minum?" tawar Emily

Putri menggeleng, "Tidak usah, Tidak apa-apa "

"Oh baiklah. Saya ingin membicarakan soal perjodohan, Bagaimana keputusan mu?" tanya Emily langsung kepada intinya

Seketika Putri menjadi tegang. Dirinya bahkan belum memutuskan apa-apa.

"Putri?" panggil Emily

"I-iya,"

"Aku sudah mendengar alasan kau menolak perjodohan kemarin. Jadi sekarang aku meminta keputusan mu lagi, Kau menerimanya atau tidak?" tegas Emily

Sekelebat terbenak dipikiran Putri bagaimana adiknya kesal padanya kemarin, dimana adiknya itu terus-terus membentaknya karena kesal. Sebetulnya ada benarnya juga apa perkataan Viona kemarin, Jika dirinya sayang pada ayah dan ibu seharusnya dirinya tidak menolak perjodohan ini.

Putri menelan salivanya kaku lalu memberanikan diri menatap kearah Emily yang duduk didepannya.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Putri

"Ya silahkan saja,"

Kedua tangan Putri yang berada diatas pahanya sedari tadi tidak mau diam terus gemetaran karena gelisah.

"Apa jika aku menerima perjodohan ini ekonomi keluarga ku akan membaik?" tanya Putri sedikit takut dan kembali menundukkan kepalanya.

Emily yang mendengar pertanyaan dari Putri barusan seketika raut wajahnya berubah.

"Ya tentu saja," jawab Emily sedikit datar

Putri menyadari perubahan nada bicara wanita dewasa didepannya ini. Putri bisa menebak bahwa Emily pasti mengira dirinya yang tidak-tidak sebenarnya bukan itulah maksudnya. Putri kembali memberanikan dirinya menatap Emily.

"A-apa kau bisa menjamin keluarga ku hidup enak setelah diriku menikah nanti?" tanya Putri lagi

"Kami bisa menjaminnya. Keluarga mu itu akan mendapat pemasukan setiap minggunya dari kami jika kau menerima perjodohan ini." jelas Emily

Putri diam sejenak seakan sedang membuat keputusan yang menurutnya sangat berat.
Emily hanya diam menunggu gadis didepannya ini memutuskan.

"Ba-baiklah aku menerima perjodohan itu," ujar Putri sedikit tidak yakin

Emily langsung mengalihkan wajahnya kesembarang arah, jujur dirinya sangat kecewa bahwa ternyata Putri menerima perjodohan ini hanya karena uang. Dirinya mengira Putri ialah gadis yang polos jika dilihat dari penampilannya yang bergaya childish.

Putra, Putri, & Perjodohan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang