Lisa bergerak gelisah kesana kemari. Ia bahkan menggigit ibu jadinya. "Aduh gue gugup...." Katanya sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Samperin aja, gregetan gue sama lo lama lama." Gumam Rosie dengan lelah.
Lisa menarik nafas panjang berulang ulang kali. Berusaha menetralkan degub jantungnya.
Gadis itu melangkah pelan ke arah meja tengah yang terisi satu orang.
Hanbin.
Lisa dengan berani mendudukan dirinya didepan Hanbin. Awalnya ia gugup, tapi melihat Hanbin tetap diam membuat dia meringis.
"Eung... kak, buku untuk kelas 10 dimana ya?"
"Gatau." Jawab Hanbin singkat, wajahnya masih merunduk membaca buku ditangannya.
"Penjaga perpusnya masih keluar."
"Di Perpus gak boleh ribut." Ujar Hanbin singkat, dan masih merunduk, enggan menoleh ke sumber suara.
"Kak...." Cicit Lisa pelan. Ia benar benar berharap cowok didepannya itu peka.
Hanbin yang sudah merasa terganggu pun akhirnya mengangkat wajah. Matanya sedikit melebar melihat gadis didepannya adalah Lisa.
Tanpa berkata kata lagi Hanbin langsung bangun. "Ikut gue."
Mata Lisa langsung berbinar, ia berdiri dengan semangat dan mengekori Hanbin.
'kak Hanbin mau dari angel manapun tetep ganteng ya.'
"Buku apa?"
Lisa sedikit tersetak, ia terlalu hanyut dalam fikirannya yang sedang memuja Hanbin sampai sampai ia tak sadar Hanbin menoleh padanya.
"Apa? oh iya ya." Lisa mengerjap pelan, ia sedikit merunduk, tiba tiba lupa buku apa yang dia cari.
"Eung itu.. kimia.."
"Gue lupa lo bodo." Gumam Hanbin pelan, ia membelakangi Lisa, mencari buku yang gadis itu maksud tanpa tau Lisa sedang ambyar dibelakangnya.
'nggk sehat nih buat jantung gue....'
Mungkin Lisa tergolong aneh, dia baper padahal lagi dihina sama Hanbin.
"Ini untuk kelas 10, isinya soal aja sih sama pembahasan. Materinya cukup kan yang dibuku lo?"
Lisa mengangguk pelan, suara dan wajah tampan Hanbin benar benar membuat gadis ramping itu pangling.
"Kalo aku nggak ngerti gimana kak? ada buku lain?"
Tepat saat Lisa selesai bertanya, bel masuk berbunyi. Diam diam gadis itu melongos karna baru saja berduaan dengan Hanbin.
"Lo kan ada Line gue, tinggal tanya lewat situ aja."
Lisa mengambil alib buku yang disodorkam Hanbin dan mendekapnya, ia sedikit merunduk. "Gimana mau nanya, kakak aja dinginnya minta ampun."
"Yang penting gue jawab, atau mau gue read doang?"
Lisa jadi berdecak kesal, "Iya iya makasi deh."
"Ternyata lo lebih cerewet di chat ya. Aslinya malu maluan gini." Kata Hanbin telak yang membuat Lisa diam, berdiri kaku.
"Gue duluan, jangan sampe lo dihukum karna telat masuk kelas." Hanbin langsung permisi kembali ke kelasnya.
"Kak hanbin itu apa sih? kok aslinya anget ya? tapi di chat malah kayak es."
"Mungkin ini tanda tanda gue harus lebih sering ketemu sama kak Hanbin daripada Chattingan."
TBC
KU KEMBALI:')))
anyeong.....
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] COLD
Fanfiction"Kalo abis chat dia harus cepet cepet makam coklat, biar manis. Soalnya dia pait, pedes. Ya pokoknya nggak enak lah......."