34. Dahulu

2.1K 344 13
                                    

Keempat remaja itu duduk asik diatas sofa yang ada di roftop sekolah mereka. Tentu saja dengan Taeyong dan Hanbin yang asik bermain games.

Sedangkan Hana dan Dahyun malah sibuk menyalin pr untuk Hanbin dan Taeyong.

"Udah belom na, pr gue?" Taeyong melirik kecil, namun sedetik kemudian kembali fokus pada layar hapenya.

"Punya gue udah belom hyun?"

Yang ditanya hanya bisa berdecak kesal, melempar buku ke wajah Hanbin asal. "Makan tuh! Kerjain sendiri capek tau!"

Hanbin langsung mendelik, "hana... masa dia gamau buatin punya gue, pantes gebetan lo gak mau sama lo." Adu Hanbin pada Hana.

Bibir dahyun terbuka kecil, dia sudah siap menjambak rambut Hanbin kalau saja Hana tidak jadi tameng pelindung Hanbin.

"Na... liat tuh, masa ada cewek galak?"

Dahyun semakin naik darah, dia sudah menggulung langan bajunya ke atas bersiap memberi Hanbin pelajaran.

Hanbin langsung berlari membuat Dahyun langsung mengejarnya. Membuat mereka saling kejar kejaran.

"Mereka cocok ya." Gumam Taeyong pelan.

Hana menoleh, raut wajahnya menurun. "Hanbin kemarin ngajak gue jalan." Katanya dengan menipiskan bibir.

Taeyong jadi melebarkan mata. Sejak kapan?

Pandangannya beralih kedepan, dimana Hanbin sudah mengunci Dahyun, membuat gadis mungil itu berteriak tidak jelas.

Dahyun, cinta kita sama sama bertepuk sebelah tangan.

Dihari itu, semua tidak sama lagi. Persahabatan mereka selama tiga tahun mulai retak, hanya karena 'cinta'

Taeyong yang notabelnya sepupu Dahyun tidak tega membiarkan sepupunya itu berharap, besoknya dia memberi tau bahwa Hanbin mendekati Hana. Membuat Dahyun perlahan menjauh.

Mereka berempat yang biasanya akan duduk bersama diatas roftop perlahan menyisakan Taeyong, Hanbin dan Hana.

Dan setelah Hanbin dan Hana pacaran, Taeyong pun memilih pergi.

Dahyun sakit hati, walau dia tau dia sangat kekanak kanakan meninggalkan semuanya hanya karena dia sakit hati.

Tapi dia tidak perduli. Itu terlalu sakit baginya.

Mereka berempat yang dari awal berjalan bersama kini Dahyun selangkah dibelakang, lalu kemudian Taeyong yang memilih menyerah dan ikut mundur.

Menyisakan Hanbin dan Hana.

Hanbin tidak merasa ada yang aneh, dia tidak terlalu peka dengan keadaan sekitarnya.

Dia tidak tau Dahyun menyukainya dan Dia juga baru tau bahwa Taeyong menyukai Hana.

Tapi Hanbin tidak perduli, baginya memiliki Hana sudah cukup sampai dihari itu.



Hari dimana jalan panjang membatasi persahabatan mereka.

Hari dimana Hanbin kokoh dengan prinsipnya dan Taeyong kokoh dengan prinsipnya.

Hari itu sehari setelah ulang tahun Dahyun. Dahyun merayakan dirumah kakek neneknya membuat Hana dan Hanbin tidak bisa datang.

Mereka berencana merayakan hari ulang tahun Dahyun sehari setelahnya yang dimana itu adalah ulang tahun terakhir Dahyun di masa SMPnya.

Hanbin den Taeyong beradu argumen.

Hanbin kokoh dengan opininya bahwa dia akan pergi ke pinggiran kota berdua bersama dahyun dengan mobilnya.

Sedangkan Taeyong menyuruh ikut bersama dia yang akan diantar sopirnya.

Hanbin kekeuh, ingin memiliki waktu berdua bersama Hana.

Hana yang sebagai pacar Hanbin pun mengikuti kehendak pacarnya.

Tanpa tau hari dimana yang sudah mereka persiapkan dari jauh sekali. Dimana mereka berharap rencana mereka ini berhasil.

Mereka yang berharap dihari itu mereka full tim, dengan Dahyun yang akan kembali bersama mereka.

Tapi nyatanya salah, dihari itu malah membuat hari terakhir untuk melihat mereka berempat bersama sama.

Hanbin dan Hana terlibat kecelakaan. Itu dipengaruhi oleh cuaca yang turun hujan lebat. Hanbin yang menyetir sendiri jadi susuh untuk melihat jalanan dan jalanan yang mereka lewatipun sangat kecil.

Harapan Hanbin mereka berempat bisa lulus bersama, dan sekolah di SMA yang sama lalu kuliah di kampus yang sama hilang.

Dihari itu dia kehilangan sahabat dan pujaan hatinya.

Dia bukan hanya kehilangan sosok Hana yang menjadi sahabat sekaligus cintanya, tetapi disaat itu juga Taeyong memutuskan mengakhiri segalanya.

Hubungan persahabatannya dengan Hanbin.


Dihari kecelakaan itu, seakan mendapat firasat. Hana mengirimi Dahyun Pesan. Dimana gadis itu meminta Dahyun menjaga Hanbin dan meminta agar Hanbin juga menjaga Dahyun.

Hana meminta untuk Dahyun benar benar menggangikan posisinya kelak.

Dan itulah yang membuat Taeyong marah.

Hanbin bisa mendapatkan Hana, lalu setelah kepergian Hana, Hanbin juga bisa memiliki Dahyun.

Lalu bagaimana dengan Taeyong?

Dia sudah merelakan Hana dengan Hanbin, tapi sekarang dia juga harus merekan hana pergi untuk selama lamanya.

Apa itu adil?

Ada Dahyun yang akan menghibur Hanbin disaat cowok itu terjatuh.

Lalu siapa yang akan menghibur Taeyong?

Tidak ada.

Hana, satu satunya orang yang senyumnya bisa menjadi semangat Taeyong telah pergi.

Menyisakan kebencian pada Hanbin.



































Taeyong meletakan kembali foto yang menampilkan wajah sahabatnya dulu.

Bibirnya menipis, tarikan nafas kecil yang terdengar seperti helaan. Taeyong kesal.

Disaat dulu, dirinya bisa membahagiakan Hana, namun gadis itu memilih Hanbin.

Dan sekarang, disaat Taeyong benar benar ingin memiliki Lisa, dan gadis itu juga lebih memilih Hanbin.

'Bin, kenapa lo nggak bisa liat Lisa yang tulus untuk lo sih? Kenapa justru gue yang udah pasti buat dia bahagia malah dia jauhin?'

Taeyong menarik nafas panjang.

'Kenapa dia malah sayang sama elo yang jelas jelas nyakitin dia?'


TBC

VOMMENT JUSEYO~

kalian nggak bosen kan chapnya banyak:'    (?)

[7] COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang